Pandangan Seonghwa 11

1K 163 13
                                    

Pandangan Seonghwa
.
.
.
.
.
.

Pulang dengan syahdu berempat yang terkadang tercelutuk gagasan keluarga bahagia bagi Hongjoong, ya kini ia mem-pra-adegan itu.

Seonghwa duduk manis disamping pak driver—yang tentu saja dirinya— itu sebagai bunda dan ayah. Sedangkan kedua pemuda yang memasang wajah muram adalah kedua anak mereka. Ini potret bahagia sekaligus agak sial.

Sial karena si kedua bocah yang muram itu kadang mendzoliminya dengan kata-kata standar pendosa yang telah disempurnakan dengan dalil yang pasti dapat dosa.

'Kak Hongjoong cringe kek badut di film It alias nyeremin.'—Wooyoung

'Kak Hongjoong gak cringe kok dia cuma sedikit gak waras sama lebay. Kalau kata gua dia lebih mirip orang-orangan sawah.'—Jongho

'Kak Hongjoong besok lusa harus tranding dengan hastag #kakakjametcringenyabund. Pasti deh rekan sedevisi gua terdzolimi sama nih boneka santet.'—Wooyoung

'Kak Hongjoong bagus gak ya kalau nanti namanya di tambah jadi Kim Jamet Hongjoong Astaghfirullah gitu? Harus amanin KK nih beliau.'—Jongho

'Kak Haje mah kaya bagong kasmaran, mana udah tua. Wuyu tiati di jalan. Ingat pepatah Mermaid Man, dan tetaplah berada di jalan setan.'—San

'anying'

San nyasar, kirim vn ke Wooyoung dapat didengar semua penumpang dan driver. Itu bermula ketika dia iseng bertanya pada San. Wooyoung tertawa gemas saat mendengarnya. Yang lain biasa saja. Tak ada yang lucu apalagi Hongjoong.

Manusia dengan penuh kehinaan ini lebih dari lima kali dapat pujian yang mengandung konten berduri. Sakit. Tapi biasalah. Ada penguat disampingnya. Calon istri rasa bidadari. Ayo ayo Hongjoong jadi tak sabar ingin merecoki Seonghwa dalam hari-harinya. Berbagi kasih sayang dan cinta bersama Seonghwa di sepanjang hidup dengan tema kekeluargaan.

'Seonghwa hmu saya di hati mu :3'

"eum hmu apa ya?"

"Awoakakakakka pfffff kak haje gildaaaa awoakakakak! ~"

Bukan hanya gumaman, dengan tak sengaja Hongjoong menyurakan isi hatinya. Dua demit tertawa satu bidadari kebingungan. Ya ampun Hongjoong sedikit malu jadinya.

"eumm a-anu itu eum iyaa hehe." menggaruk tengkuknya tak enak, betul sekali ia sulit menjelaskan pada Seonghwa. Jelaskan dengan gaya seperti apa ini? 34+35 gitu? Jangan gila ini berat.

"Hit me up awoakakak gua kok sebel ya kak!"

"Bersisik Jongho lo belom pernah  liat orang gamteng maen twitter? "

Wooyoung sewot rasanya, "Dih dih tapi jamet buat apa ahahahaha."

Tertawa lagi, mereka berdua adalah anak dzolim. Tuhan tolong kuatkan Hongjoong, masih panjang jalan kehidupannya. Masih harus kerja cari duid agar kelak Seonghwa dan anak-anak aslinya bahagia nan makmur. Banyak hal yang harus ia lakukan jangan sampai ia stress menabrakan diri ke pembatas jalan akibat kedua tuyul itu.

"Udah-udah kalian tuh dari tadi kok seneng banget julidin Hongjoong. Kasihan ntar sakit hati dia." Hongjoong sedikit menatap haru Seonghwa. Betul-betul pasangan idaman berhati dan berparas malaikat. "Hwa kamu gak sakit? "

"Sakit apa Joong aku kan sehat-sehat aja."

"Gak sakit jatoh dari atas langit gitu."

"Jijik banget sih lo kak!"—Wooyoung

"Makanya kak Hwa jangan salah kita julidin dia orang dia alay plus jamet gini!"—Jongho

Seonghwa menghela nafasnya berat. "Joong tolong cepetin ya jalannya mendadak kena serangan bosen idup nih, ssssttt jangan protes. Kalian juga di belakang baik-baik gak usah recok. Kalau mati muda aku datangin kalian duluan."

Ajaibnya semua kicep, tak ada yang berani protes. Seonghwa jadi sedikit aman kan.

.
.

"Yeo lo kaga balik?" Pemuda tinggi yang cukup manis itu bertanya ketika terpandangnya pemuda Kang yang masih berkutat dengan stick play stationnya.

"Kaga dulu Yun, lo gak ngusir gua kan?" Pemuda itu menggeleng lucu, "Mana ada gua usir lo Yeo. Eh btw si San sama si Mingi mau pada kesini dah."

Yeosang mengangguk, ia simpan stick play station saat tertera tulisan "winner" di layar televisi.
"Ajakin lah Yun, lagi agak stress nih gua. Titip minum dong, dah lama juga gua kaga minum."

Pemuda itu mengangguk, ia mulai mengotak atik ponselnya. "Lo lagi ada masalah? Adeknya si San? San tau?"

"si Jongho itu bener-bener dah. San kaga tau Yun."

"Apalagi? " Pemuda itu mulai mendaratkan dirinya di samping Yeosang. Yeosang sedikit meliriknya sebelum menggeleng lalu memeluk dari samping pemuda manis itu.

"Gak ada Yun. Ntar gua cerita banyak ke lo."

Tak berselang lama ketukan pada pintu apartemen menyadarkan mereka. Pemuda yang lebih tinggi beranjak untuk membuka kan pintu. Di hadapannya berdiri kedua pemuda tampan yang tanpa adanya akhlak menyerobot masuk.

"Ayoo fix on whatsup bro Mingi Song here!"

'brukk'

Wajah tampan, asetnya terkena timpukan bantal dengan pelaku yang siapa lagi selain Kang Yeosang. Mingi yang malang mencebik tak suka. Sungguh tega engkau pada rakyat auu auuu ku Yeosang

"Berisik lo knalpot bajaj!"

"wkwk rasain lo!" San terkekeh. Hiburan buatnya ketika teman-temannya mulai berkelahi seperti ini. San adalah sahabat idaman kalian.

"Btw Sang tumben lo ngajak minum." San mendudukan dirinya disamping Yeosang, namun ia berjengit ketika merasakan hangat pada bokongnya. "Bekas duduk Yunho ya? " ia segera berpindah tempat, sofa sebrang Yeosang.

"Langsung pindah lo ajg. Gua gak najisin ya!"

"Kaga enak Yun anget-anget bekas pantat semok lo wkwkwk." Yunho berkacak pinggang dan berlalu pergi ke dapur.

"San asli anget? Duh gua jadi pengen nyoba." Mingi mencoba mendudukan dirinya di tempat Yunho duduk. Betul hangat, kemudian ia tersenyum-senyum sendiri. "Anget San asli. Ini sih bokongnya gede banget buset anget gini pasti si Yunho subur banget, banyak anaknya kelak wkwkwk."

"Lah ada gila-gilanya lo Gi wkwk tapi iya sih pantatnya besar gitu, bahenol wkwk."

Yeosang menggelengkan kepalanya dramatis, ia merebut satu kantung kresek yang Mingi bawa tadi dan segera menyambar satu botol minuman beralkohol itu untuk dinikmati seorang diri.

"Dih dih gila lo Sang, kebiasaan betul lo wkwk."

Yunho hadir setelahnya. Ia menatap datar Yeosang yang menegak satu botol minuman beralkohol itu hingga tersisa setengah botol. "Yeo gua tau lo kangen banget minum tapi sedikit nya hargain gua dong. Ini buat apa gelas anjing! "

Yeosang terkekeh, "Ya maaf gua pusing dengerin bacotan orang gila dua ini."

Yunho duduk disamping San. Ia menyimpan beberapa gelas dan es batu tak lupa asbak mungil. Yunho sangat tahu apa artinya minum tanpa adanya rokok. Tak enak,  berasa ada yang kurang. Seperti saat ini Yeosang sudah mulai menyalakan satu batang rokok untuk ia hisap zat adiktif dan racun didalamnya.

"Lo tumben ngajak minum Sang? Kaga stress di gantung Jongho kan lo? Tenang Sang bentar lagi gua bawa calon wkwk. " Yeosang mendengus. "Kaga San, siapa dah? Ada juga yang mau sama lo."

San tersenyum misterius. Ia menuangkan minumannya kedalam gelas tak lupa menaruh beberapa es batu.

"Nanti lo bakal tau Sang."




______________________________________

hi 🌚
sorry typo 🌚

maaf lama gak update, ini test dulu ya. Gak akan langsung boom update soalnya masih sibuk (;´༎ຶٹ༎ຶ')

oke tengs yorwelkom temen-temen 🌚👍✨

Pandangan SeonghwaWhere stories live. Discover now