DUNIANYA HANCUR

75 37 9
                                    

Dihari pengambilan rapor kemarin Ares tidak datang, ia hanya diam mengurung diri didalam apartemennya sambil meminum bir dengan tatapan kosong.

Ting..Tong..

Ares melempar bir yang ada ditangan lalu berjalan membukakan pintu. Ia melihat Aga ada didepan pintunya dengan membawa paper bag.

"Ngapain lo?" tanya Ares.

"Ya mau main, emang nggak boleh?" tanya balik Aga. Ares melirik paper bag itu. "Ini buat lo"

"Dari Atena? Buang, gue nggak butuh"

"Dih ya kali dari Atena. Ini gue beli buat lo, bukan dari Atena"

Tanpa mengucap sepatah kata pun, Ares kembali masuk kedalam. Aga dengan sigap menahan pintu itu lalu berjalan masuk.

Aga menggelengkan kepalanya saat melihat sekeliling ruangan itu yang berantakkan dan juga gelap. Banyak sekali kaleng bir yang berserakan dimana-mana dan barang-barang Ares yang jatuh.

Aga menaruh paper bag itu dimeja lalu berkacak pinggang. "Buset Res, ini kamar atau apaan si? berantakan amat, gelap juga lagi"

Ares menghiraukannya, ia malah mengambil kaleng bir di kulkasnya lalu meminumnya. Melihat itu Aga hanya bisa menghela napas seraya menggelengkan kepala lalu ia berjalan membuka gorden.

Ares langsung menutupi matanya dengan tangan karna cahaya sinar matahari yang begitu terang masuk kedalam ruangan.

"Nah gini kan enak, terang" senyum terpancar dari wajah Aga, tapi senyum itu tidak bertahan lama saat ia melihat kaleng bir dimana-mana. "Res...Res. untung temen" lanjutnya pelan.

Aga langsung membersihkan ruangan itu. Sedangkan Ares, ia hanya diam duduk di sofa menatap gedung-gedung tinggi sambil meminum bir.

Setelah membersihkan semua itu, Aga langsung mengajak Ares untuk sarapan pagi.

"Eh Res, lu ngapa dah kemaren pas ngambil rapor nggak dateng?"

"Males"

"Lah kocak, ada gitu males"

Ares menatap Aga. "Lo tahu kan bokap nyokap gue udah nggak ada? Terus kalo gue dateng mau ngapain?"

"Lah emang lu nggak punya wali?"

Ares mengangkat kedua pundaknya sambil mengaduk-aduk makanan. "Nggak penting juga buat gue"

"Terus mingdep lu dateng?"

"Kemana?"

"Acara kelulusan angkatan lo lah"

"Tau deh. Dah gue mo mandi. Temenin gue cari angin ntar" Ares berjalan menuju kamar mandinya.

.....

Hari kelulusan tiba, dan Ares? Ares juga tidak menghadirinya. Entah mengapa setelah semua itu terjadi Ares menarik dirinya untuk tidak berhubungan lagi dengan siapa pun, karna ia pikir pada akhirnya semua akan pergi meninggalkannya dan nggak akan pernah kembali lagi...

Malam harinya saat Atena sedang merapihkan barang-barangnya untuk ke Australia, tiba-tiba Xavier menelponnya dan mengajaknya pergi untuk merayakan perpisahannya.

Sampai di kafe tempat mereka janjian, Atena langsung menelpon Xavier menanyakannya ada dimana. Atena terkejut saat melihat Xavier yang datang dari dalam kafe.

"Kirain aku kamu belom sampe" ucap Atena seraya memaruh ponselnya kedalam tas.

Kekeh Xavier. "Ya udah yuk masuk"

Atena dikejutkan lagi saat melihat Rebeca yang juga ada disana.

"Hai, Atena" sapa Rebeca.

"Hai" sapa balik Atena. "Kirain aku cuma kamu sama aku" bisik Atena dengan Xavier.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang