JAS

131 90 42
                                    

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

Tiga hari berlalu, satu sekolah dikejutkan dengan kedatangan Ares yang dipenuhi luka-luka.

Banyak cewe yang bersimpati padanya, tapi langsung dihalangi oleh Tara yang tiba-tiba berdiri disamping Ares.

Atena hanya melihatnya dari kejauhan, tidak mungkin untuk seorang Atena mendekati Ares disaat seperti ini.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan Daniel dari belakangnya. “Nggak ikutan kaya cewe-cewe lain?” tanyanya tersenyum menatap Atena.

Atena memutar bola matanya seraya menggelengkan kepala lalu pergi meninggalkan Daniel.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, Atena langsung buru-buru merapihkan barangnya lalu keluar.

Saat ia berjalan keluar gerbang, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Ares menuju parkiran mobil.

“Res, lepas!” Ares langsung melepaskan tangan mungil itu lalu ia membalikkan badannya.

"Ayo kita pergi" ucap Ares seraya tersenyum lebar.

"Lo kan baru aja sembuh, mendingan istirahat. Dari pada nanti gue diomelin sama guardian angel lo”

“Gue tuh udah sehat, nggak perlu istirahat lagi. Ini aja gue kabur dari rumah sakit”

Atena menggelengkan kepalanya. “Gila ya lo”

“Gue tanya sama lo, emang siapa guardian angel gue?”

“Tara?”

“Dih ogah banget gue punya guardian angel kaya dia, mendingan lo”

Atena langsung membelalakkan matanya menatap Ares. “Kenapa gue?”

“Ya, ya lo...lebih mending aja dari Tara. Udah ayo jalan” Ares langsung memegang tangan Atena.

“Dari pada pergi, mendingan lo ikut rapat osis, kan tadi Ehan bilang ada rapat osis"

Ares menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Untuk apa ada wakil, kalo nggak digunain. Udah Ayo"

Atena melepaskan tangannya dari genggaman Ares. "Tujuan lo masuk osis apa si? biar keren? atau apa?"

Atena menyilangkan tangannya diatas dada dengan erat, menunggu jawaban dari Ares.

berdecak Ares seraya memutar bola matanya. "Here we go again" ucapnya pelan.

"Apa? mau membangun sekolah lebih baik lagi? atau cuma untuk main-main?" Ares menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kalo cuma untuk main-main, osis bukan tempat yang cocok untuk lo main-main" Atena berjalan meninggalkan Ares. Ares langsung menyusulnya.

Ares menarik tangan Atena kembali dan langkah kaki Atena terhenti. Ia berdiri tepat didepan Atena.

"Dulu kalo ditanya sama kekek gue, gue mau jadi apa? gue selalu bilang, gue pengen jadi kaya dia, yang ditakuti sama banyak orang, yang kerjanya cuma memerintah" jelas Ares.

"Tapi osis bukan tempat yang cocok untuk memerintah doang, dan osis bukan tempat untuk ditakuti sama semua orang" jelas Atena.

"Mungkin lo nggak cocok untuk ini, karna lo nggak tahu apa-apa untuk menjadi seorang ketua yang baik dan benar" lanjut Atena.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang