TERSENYUMLAH

148 107 55
                                    

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

Saat Atena sedang berjalan di koridor, ia dikagetkan dengan kedatangan Qinthara yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

“He! Q. Ini masih pagi lho, pelajaran belom mulai, udah bikin orang jantungan aja” celetuk Daniel.

“Iya iya maaf” Atena hanya tersenyum melihat itu. “Semalam seru banget tahu, ka Atena. Kenapa nggak dateng si ke acara ulang tahun ka Ares?” sambung Qinthara.

“Nggak, sibuk” jawab Atena seraya berjalan.

Langkahnya terhenti ketika Ares datang dari arah yang berlawanan menghalangi jalan Atena.

“Pagi” ucap Ares. Atena hanya tersenyum manis.

Tiba-tiba seseorang menumpahkan cat tembok dari arah belakang Atena.

“Oops... sorry, sorry gue nggak sengaja, kirain tembok” ucap Tara seraya menutup mulutnya.

Qinthara yang melihat itu langsung geram. Pagi-pagi kaya gini ia sudah dibuat naik darah oleh Tara, walaupun bukan dia yang dibully, tapi Qinthara paling tidak suka sama orang-orang yang suka ngebully.

“Maksud lo apaan?! gue tahu lo sengaja!” ucap Qinthara yang mulai naik darah.

“Emang iya, gue sengaja. Kenapa? nggak suka?” Tanya Tara dengan seringainya.

Emosi Qinthara makin ke pancing, ia mengepalkan tangannya seperti ia ingin sekali menonjok cewe yang berada di hadapannya ini.

“He, bocil. Nggak perlu lo bela dia, nggak pantes dia dibela. Kalo bukan karna abang lo, gue jamin hidup lo akan sama kaya dia” ucap Tara lalu menatap Atena yang masih shock.

“He! sekali lo colek adek gue, abis lo!” gertak Daniel yang tak terima adeknya diancam oleh Tara.

Tara memutarkan bola matanya, tampak ia tidak peduli dengan ucapan Daniel.

“Oh ya, thanks to Ares, because you reminded me buat ngerjain cewe udik ini” Atena langsung menatap Ares yang berada didepannya.

“Makasih ya, Res. Karna lo kemarin udah ngingetin gue, sebagai gantinya gue traktir deh. Lo mau apa?” tanya Atena.

Qinthara mengerenyitkan keningnya, ia tidak menyangka kalo Ares menyuruh Tara untuk mengerjai Atena.

“Ka Ares? ka Ares ternyata-” ucapannya terhenti ketika Atena memegang tangannya, Qinthara menengok lalu membisikinya. “Ayo dong ka, jangan diem aja. Lawan”

Atena mengabaikan ucapan Qinthara, ia fokus menatap Tara tanpa berkedip.

“Kenapa lo? terkesima sama ke cantik gue?” tanya Tara seraya mengibaskan rambutnya yang tergerai.

Sayangnya Atena tidak memedulikan ucapan itu, dengan muka datarnya ia tetap menatap Tara.

Tidak puas, Tara pun menjadi kesal karna Atena yang hanya menatapinya tanpa melawannya.

“He, cupu inget ya, urusan lo sama gue belom selesai. Because I will always be your nightmare!” ucapnya lalu pergi.

Saat Ares ingin menjelaskan Atena langsung pergi disusul oleh Qinthara dibelakangnya.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang