HANCUR

62 40 14
                                    

“Karina, kamu bisa melakukan apapun, kamu bisa laporin aku waktu itu. Tapi kenapa kamu malah mendengarkan ucapan aku? kenapa kamu baru melakukan itu sekarang? apa Atena baru mengetahui ini dan dia yang melaporkan ini semua? atau... atau kamu masih cinta sama aku?”

Karina langsung melepas tangan itu, ia mengernyitkan keningnya. “Denger ya Lukman, pertama kenapa aku nggak laporin kamu? itu bukan berarti aku masih suka sama kamu atau nggak. Asal kamu tahu, rasa itu udah mati setelah kamu membuat ku kecewa untuk kedua kalinya. Kedua, iya Atena baru tahu itu, dia baru tahu kalo aku juga melakukan itu. Itu semua berkat ISTRI KAMU! Ketiga, bukan aku ataupun Atena yang melaporkan kamu ke penjara”

“La-lalu siapa kalo bukan kamu, Atena yang nge-laporin?” Karina menggelengkan kepalanya seraya menaikkan bahunya. “Terus... tadi kamu bilang istri aku? Tia? ngapain dia?”

“Dia datang dan menghancurkan semuanya. Ketakutan ku selama ini akhirnya datang, sekarang dia benci dengan ku, itu berkat istri tercintamu” Lukman mengernyitkan keningnya.

Karina memberhentikan mobilnya didepan rumah. Sepanjang jalan ia hanya memikirkan itu semua, siapa yang melaporkan Lukman ke penjara? Apa dia adalah salah satu korban dari kejahatan Lukman dan Tia?

Pertanyaan itu terus menerus muncul diotak Karina. Ia menggelengkan kepalanya seraya menghela napas lalu keluar dari mobil berjalan menuju pintu.

Ia mengeluarkan kunci dari tas selempangnya, saat ia ingin membuka pintu itu kejanggalan terjadi. Karina mengernyitkan kening kebingungan menatap pintu itu yang ternyata tidak terkunci.

Ia mencelingak celinguk kanan dan kiri lalu berjalan masuk kedalam. “Perasaan tadi dikunci” ia menutup pintu itu.

Waktu ia berjalan menuju ruang tengah, Karina membelalakkan matanya saat melihat Atena yang tengah duduk di sofa.

Perlahan-perlahan Karina mendekatinya. “ At-Atena...?” Atena menengok ke arah suara itu. Tangis Karina saat mengetahui itu adalah Atena. “At-Ate-na, tante, tante bener-bener minta maaf. Tante bisa je-” ucapnya terhenti karna tiba-tiba Atena langsung berjalan memeluk Karina dengan erat.

Atena menangis terseduh-seduh saat memeluk Karina. “Hiks, maafin Atena tan, nggak seharusnya Atena kaya gitu sama tante. Atena cuma-” potong Atena.

“Shttt... bukan kamu yang harus minta maaf, tapi tante. Tante yang salah, tante melakukan hal bodoh dimasa lalu yang membuat tante merasa menyesal sampai sekarang. Tante tahu tante salah, karna telah menyimpan semua rahasia ini dari kamu, tante hanya takut kamu membenci tante, walaupun itu pasti kamu akan membenci tante, karna tantelah orang yang ikut dalam perencanaan itu” Dengan air mata yang terus keluar Karina melepas pelukan itu. “Sekarang, tante siap untuk memberi tahu yang sebenarnya”

Atena menyeka air matanya lalu menatap Karina. “Nggak ada yang perlu dijelasin lagi tan. Aku udah tahu semuanya, aku udah menerima semuanya, dan... aku udah maafin tante. Walaupun masih ada sedikit rasa sakit dan kecewa, but you still my aunt

“Tapi tetep aja tante-”

“Tan, aku udah tahu semuanya. Tante Nia jelasin semuanya”

“Nia?”

“Yuk. Mbak Yuk!” panggil Nia. Mbak Yuk datang menghampiri Nia yang sedang di dapur.

“Ya bu?”

“Tolong kamu lanjutin ya, ini tinggal masukin wortel, kentang, daun bawang, daun seledri, sama masukin kaldu ayam ya. Saya mau ngomong sama Atena dulu”

“Iya bu, baik”

Nia berjalan mendekati Atena lalu duduk disampingnya. “Kenapa si? murung aja dari tadi” senyum manis Atena sambil menggelengkan kepalanya. “Hmm, Atena. Tante nggak tahu apa masalah kamu sama tante kamu dirumah. Tapi tadi Karina, tante kamu, itu tuh panik banget. Dari nada bicaranya dia beneran khawatir sama kamu. Dia bilang kamu pergi tanpa bilang dia? kenapa?”

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang