DINNER

169 129 23
                                    

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________ 

Ini adalah hari terakhir Atena duduk bereng dengan Ares, tak ada perubahan diantara mereka selama seminggu ini.

Atena yang sedang duduk di kantin dikejutkan dengan kedatangan Qinthara yang langsung duduk di depannya.

“Hai ka. Aku boleh duduk sini kan?” tanya Qinthara. Atena mengangguk pelan seraya mengok kanan kiri.

Qinthara mengerenyitkan keningnya melihat Atena seperti orang ketakutan. "kakak nggak papa kan?”

“Ha? nggak, nggak papa” Atena dan Qinthara melanjutkan makanannya.

Terdengar suara tepuk tangan dari arah belakang Atena.

“Wow, ternyata si kutu buku punya teman juga, kirain gue nggak ada yang mau temenan sama dia” ucap Tara seraya merangkul Atena.

“Temannya pasti selevel sama dia, Tar” ucap Gabriel.

“Iya pasti lah Gab, mana ada yang mau temenan sama dia” celetuk Nayla.

Qinthara mengerenyitkan keningnya menatap Atena penuh tanda tanya.

“Eh tunggu-tunggu, Tar. Kayanya ini cewe bukan dari angkatan kita deh” Tara langsung menengok kearah Qinthara.

“Oh iya ya, gue juga nggak pernah liat muka dia”

Dompet Qinthara yang tergeletak di atas meja langsung diambil dengan cepat oleh Gabriel.

Gabriel membuka dompet tersebut lalu melihat kartu identitas Qinthara, ia langsung memberi tahu Tara tapi digagalkan oleh Qinthara yang langsung mengambil dompetnya kembali.

“Jadi orang bisa sopan nggak?! main seenaknya buka dompet orang. Seharusnya itu gue yang tanya, ada gitu orang yang mau temenan sama kalian?" Ucap Qinthara menarik tangan Atena lalu pergi.

“Berani-beraninya lo ngomong kaya gitu sama kita! lo nggak tahu siapa kita?!” ucap teriak Tara.

Atena melihat Ares yang tengah menarik seorang cewe ke sudut tembok seraya menunjuk-nunjuk cewe tersebut, seperti Ares sedang marah besar dengan cewe itu.

“Ih! ada gitu orang yang akhlaknya kaya mereka?” gerutu Qinthara, Atena sama sekali tidak mendengarkan ucapan Qinthara, ia fokus memperhatikan Ares.

“Kenapa ya orang-orang, maksudnya cewe-cewe disekolah ini yang udah dikasarin sama Ares, masih aja tetep suka sama dia?” Qinthara langsung menengok seraya melotot.

“Ih ka Atena! nggak dengerin aku ya?”

“Ha? emang kamu ngomong apa?”

“Nggak jadi, udah males” mendengkus kesal.

“Q, maafin aku”

Matanya berbinar seraya tersenyum lebar saat mendengar Atena memanggilnya dengan nama panggilannya.

“Oke, aku maafin” Atena menaikkan satu alisnya, ia bingung dengan cepatnya Qinthara memaafkan Atena.

“Ya udah ka Atena, aku balik ke kelas dulu ya, lupa kalo ada tugas yang belom aku kerjain. Hihi” ucap Qinthara lalu pergi meninggalkan Atena.

Atena menggelengkan kepalanya melihat jalan Qinthara seperti orang yang sedang bahagia. Atena pun kembali ke kelasnya.

Sampainya Atena di depan kelas, ia langsung dihadang oleh Tara dan kedua temannya.

“Mana teman lo itu? pengen gue hajar! eh cupu! bilangin ya sama dia, jangan macem-macem sama gue! Nggak tahu dia si-” ucapannya terpotong dengan Ares yang datang langsung mengatai Tara.

“He, cabe!”

“Ih Ares ko ngomongnya gitu?!” ucap Tara seraya memukul Ares.

“Ya emang lo kaya cabe. Mulut, kelakuan lo emang kaya cabe. Udah deh mendingan lo cabut, abis ini gua pelajaran pak Aji”

“Tar, Tar mending kita cabut. Gue nggak mau ketemu sama guru pedo itu. Ihh wek” ucap Gabriel.

“Iya, Tar. Emang lo mau di pedoin sama tuh guru? gue si oga. Cabut aja yuk, Gab. sebelum tuh guru kesini” ucap Nayla seraya memegang tangan Gabriela lalu pergi meninggalkan Tara.

“He! Tungguin gue anjir! inget ya, bilangin sama temen lo” ucapnya lalu pergi menyusul kedua temannya.

Atena membuang napas seraya menggelengkan kepalanya, ia melirik ke Ares yang tengan menatapnya. Atena langsung masuk kedalam kelasnya.

.....

Tok

Tok

Atena membukakan pintu kamarnya, ia melihat Karina mengenakan baju yang sangat rapi seperti ia ingin pergi.

“Tumben tan, jam segini mau keluar?”

“Lho ko kamu belom ganti baju? ayo cepet-cepet kita ada janji”

“Janji?”

“Iya, masa kamu lupa. Kitakan mau dinner bareng sama tante Nia. Udah ayo kamu ganti baju sekarang, soalnya mereka udah dijalan”

Mereka?

Setelah Atena mengganti baju, ia langsung turun ke bawah lalu membantu Karina menyiapkan semuanya.

Tok

Tok

Karina langsung berjalan untuk membukakan pintu.

Nia dan kedua anaknya sudah sampai didepan rumah Atena menunggu untuk dibukakan pintu, Karina membuka pintu lebar-lebar pertanda kalo Ia mengizinkan Nia dan keluarganya untuk masuk.

Iris matanya membulat penuh ketika Atena melihat kakaknya Qinthara.

Atena ingin kembali ke kamarnya tapi langkahnya terhenti karna Karina langsung menarik tangannya.

“Nih, tante mau kenalin sama keponakan tante. Dia satu sekolah sama kamu”

“Atena?” panggil Daniel seraya membelalakkan matanya.

Atena hanya membalasnya dengan senyuman kaku.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang