KERJA KELOMPOK

204 172 21
                                    

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

Ditengah kebisingannya kelas, Atena sangat asik membaca buku.

Tiba-tiba suara itu hilang ketika seseorang datang kedalam kelasnya. Suara itu berubah menjadi bisikan-bisikan yang bertanya-tanya.

"Eh kenapa itu dia? apa karna tawuran kemaren makamya dia kaya gitu?" bisik salah seorang pada murid.

"Eh, ko dia cuma sehari doang si diskorasnya?"

"Bego lo! kan dia yang punya sekolah. Liat apa maknya, tiap hari ngasih asupan mulu ke sekolah ini"

"Oh iya gue lupa"

Banyak yang bertanya-tanya, tapi Ares tidak memperdulikannya. Ia memilih diam dan duduk dibangkunya. Semua mata tertuju padanya, tapi Ares menghiraukan itu semua.

Ia malah menatap satu cewe yang tengah membaca buku didepan. Siapa lagi kalo bukan Atena. Tatapannya seperti orang yang mencurigakan, seperti ia mengetahui sesuatu.

Apa Ares tahu siapa yang menolongnya pada malam itu? atau dia juga tahu kalo Atena yang menabraknya kemarin saat di kafe?

Bel berbunyi, semua bisikan setan itu menghilang saat seorang guru masuk kedalam kelas dan memulai pembelajaran.

"Hari ini saya akan membagikan tugas pada kalian, yaitu tugas kelompok! setiap kelompok terdiri dari dua orang. Kalian tidak usah pusing-pusing cari kelompok, karna kelompok kalian adalah teman sebangku kalian sendiri" ucap guru tersebut.

"Terus bu, kalo ada yang nggak masuk?" tanya salah seorang murid.

"Dipasangin juga sama yang nggak masuk. Emang berapa orang yang nggak masuk?"

"11 orang bu..."

Guru tersebut terlonjak kaget setelah mengetahui ada 11 orang yang tidak masuk.

"Dikelas ini ada 11 orang yang nggak masuk sekolah?! itu yang diskors semua? yang kemarin ikut tawuran?"

Ares mengernyitkan keningnya. Tawuran? kemarin ada tawuran? ko Ares tidak mengetahuinya?

Ares langsung mengecek ponselnya. Ribuan pesan dan telpon dari Aryo dan Daniel.

Dari kemarin Ares sengaja mematikan ponselnya, sampai tidak sadar kalo temanya mengajaknya untuk ikut tawuran dengan PANGLI.

Apa luka lebam yang ada dimuka Ares ada hubungannya dengan anak PANGLI?

"Ya udah kalo gitu, kalian isi tempat duduk yang kosong" titah guru itu.

Semua murid menuruti perintah dari guru itu kecuali Ares. Dari tadi Ares sama sekali tidak mendengarkan ucapan dari guru itu, ia malah asik membaca pesan dari Aryo dan Daniel.

Melihat hanya Ares yang tidak maju, guru itu langsung menghampiri Ares lalu menggebrak mejanya, membuat Ares terlonjak kaget hingga ponsel yang ada ditangannya terjatuh.

"Ares! Dari tadi dipanggil nggak nyaut. Lagi ngapain kamu?!" saat Ares ingin mengambil ponselnya yang jatuh, guru itu langsung mengambilnya duluan.

"Malah main hp lagi. Udah maju sana!" titah guru itu lalu berjalan kedepan. "Hpnya boleh kamu ambil setelah pulang sekolah" lanjutnya.

"Ta-"

"Nggak ada tapi! cepet maju! duduk samping, Atena" Atena terlonjak kaget saat mendengar itu, ia langsung menjatohkan kepalanya ke meja.

Atena menjedotkan kepalanya ke meja. Kenapa harus dia?

Pertama ia harus duduk dengan cowo sok itu. Kedua, lagi dan lagi ia harus sekelompok dengan cowo ngeselin itu.

Ares membelalakan matanya, ia kaget disuruh duduk sama cewe cuek yang pernah menjelekkan teman-temannya.

"Bu-bu.. saya duduk sama-" terpotong ucapannya setelah Ares melihat sekelilingnya sudah memiliki pasangan duduk kecuali dirinya dengan Atena.

"Sama siapa? udah cepetan duduk depan sama, Atena. Dari pada kamu nggak dapat kelompok"

Ares mendengkus kesal, lebih baik ia tidak memiliki kelompok sama sekali ketimbang harus sekelompok dengan si kutu buku.

Akhirnya Ares menuruti perintah dari guru itu, ia berjalan menuju cewe cuek itu.

Tak terasa sekolah sudah selesai, bel juga sudah berbunyi dari tadi.

Atena yang sudah selesai merapihkan barang-barangnya, tengah menunggu Ares yang masih merapihkan barang-barangnya.

Atena benar-benar jengkel dengan Ares, karna ia sangat lama merapihkan barang-barangnya.

"Cepetan ke rapihinya, lama banget" ucap Atena memutar bola matanya seraya berdecak kesal lalu berdiri dari tempat duduknya.

Ares langsung menatap Atena dengan tatapan mata yang dingin. Ares mengabaikan ucapan Atena, membuat Atena tambah kesal.

Ares berdiri lalu berjalan menuju pintu kelas, tak lama ia langsung membalikkan badannya. "Gimana soal kerja kelompok?" tanya Ares dingin.

Atena melangkah maju ke hadapan Ares. "Bisa kerjain sendirikan?" tanya balik Atena dengan sinis, lalu ia berjalan menjauh dari Ares.

Dengan cepat Ares langsung memegang tangannya dan menariknya keparkiran motor.

"Ih... mau ngapain si?!" tanya Atena berusaha melepas cengraman tangan itu.

Ares tidak banyak bicara, ia langsung menyalakan motornya dan menyuruh Atena untuk naik. Tapi Atena malah tidak mau.

Atena berjalan keluar dari parkiran motor itu, Ares terus mengikutinya dan menyuruh Atena untuk naik. "Cepet!" dengan muka pasrah, akhirnya Atena naik ke motor itu.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang