DO FUN

103 71 33
                                    

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

Sesampainya mereka di dufan, Atena memicingkan matanya  melihat pipi Ares yang merah.

“Res, pipi lo kenapa?” tanya Atena.

“Lah iya, gue baru sadar, ngapa pipi lo merah?” tanya Daniel.

“Nggak papa. Ya udah yuk masuk” ucap Ares.

“Eh tapi tunggu, ini kita bayar sendiri-sendiri atau ditraktir sama satu orang?” tanya Daniel.

"Traktir lah" ucap Daniel yang menengok kearah Ares terkekeh.

“Oke, gimana tentuinya? hompimpa atau apa?” tanya Ares.

“Ah kita pilih kartu aja, aku pernah liat selebgram main ini. Jadi mereka kumpulin kartu atm mereka, terus nanti yang milih orang lain selain mereka. Gimana?” tanya Qinthara. Daniel, Atena dan Ares saling liat-liatan seraya mengangguk.

“Oke, sekarang kita cari orang nih?” tanya Daniel.

Mereka pun mengumpulkan kartu atm mereka, lalu Daniel mencari orang untuk memilih kartu itu.

“Misi mbak, boleh minta tolong nggak?” tanya Daniel pada wanita berkerudung yang sedang duduk.

“Boleh mas, minta tolong apa ya?” tanya balik wanita itu.

“Tolong pilihin satu kartu, bebas yang mana aja”

Wanita itu mengangguk lalu mengambil salah satu dari empat kartu itu, ternyata kartu yang ia ambil adalah milik Ares.

Wanita berkerudung itu langsung memberikan kartu atm Ares pada Daniel lalu ia pergi.

“Res makasih ya” ucap Daniel memberikan kartu atm seraya menepuk bahu Ares.

“Oh itu punya ka Ares? wiih...makasih ya ka Ares. Aku duh deg-degan aja takut punya aku yang diambil, xixix” ucap Qinthara. Ares langsung jalan untuk membeli tiket masuk.

Saat Ares ingin membayar tiket, kartu atmnya tidak bisa digunakan.

“Maaf mas, kartunya nggak bisa” ucap penjaga tiket.

“Nggak bisa?” tanya Ares.

Ares langsung teringat dengan pertengkaranya dengan mama dan papanya. "Apa ini ada hubungannya sama pertengkaran itu? apa ini salah satu gertakan dari mama, supaya gue ngikuti kemauannya?" batin Ares.

“Res?!” panggil Atena yang membuyarkan lamunan Ares. “Atm lo nggak bisa, terus gimana? mau gue aja yang bayar?” tanya Atena.

“Ha? nggak-nggak usah, biar gue aja” jawab Ares seraya mengeluarkan dompet dari kantong belakangnya.

Saat Ares mengeluarkan dompet dari kantong belakangnya ia tidak sadar ada satu foto yang ikut keluar dan jatuh, Atena melihat itu langsung mengambilnya.

Saat Ares mengeluarkan dompet dari kantong belakangnya ia tidak sadar ada satu foto yang ikut keluar dan jatuh, Atena melihat itu langsung mengambilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengernyitkan keningnya saat melihat dua coretan merah yang berada di foto itu. Coretan itu mengarah ke muka dua orang yang berada dibelakang anak kecil.

Akhirnya proses pembayaran pun selesai, Ares merasa lega. “Untung gue punya uang simpanan yang mama nggak tahu” ucap Ares hati.

Saat ia melihat kerah Atena yang sedang memegang fotonya, Ares langsung merebut lalu memegang tangan Atena berjalan menghampiri Daniel dan Qinthara yang sudah menunggu dibawah pohon.

Wahana yang pertama mereka naiki adalah roller coaster, saat sampai mereka diatas, muka Ares langsung terlihat pucat dan ia menelan salivanya.

“Q, aku duduk sama kamu ya” ucap Daniel.

“Nggak, aku mau sama ka Atena” saut Qinthara.

“Mereka mau pdkt” ucap Daniel tanpa suara.

Qinthara langsung tersenyum saat Daniel memberi tahunya. “Ya udah aku sama ka Daniel, yuk kita dibaris kedua. Ka Atena, sama ka Ares, dipaling depan, oke” Qinthara langsung menggandeng Daniel.

“Hati-hati sama yang ada di sebelah lo, suka jeckpot” bisik Daniel lalu berjalan menuju tempat duduk.

Atena langsung menatap Ares tatapan tajam. “Awas ya lo muntah disini” Ares menengok dengan muka tenggangnya lalu menggelengkan kepala.

Permainan pun dimulai, muka Ares udah nggak bisa lagi untuk dikontrol. Selama permainan itu, ia menahan agar ia tidak muntah.

Turun dari sana, badan Ares lemas, mukanya pucat serta berkeringat dingin. Daniel, Qinthara dan Atena tertawa melihat itu.

Mereka langsung menaiki semua wahana sampai tak terasa hari sudah mulai sore.

Saat Atena keluar dari toilet, ia melihat Ares yang sedang bicara dengan seorang cewe cantik, entah siapa itu.

Daniel langsung menghampiri Atena dengan membawakan es krim yang Atena pesan sebelum ia pergi ke toilet.

Selesainya Ares mengobrol dengan cewe itu, ia menghampiri Daniel, Qinthara dan Atena.

“Dih pada makan es krim, ko gue nggak di beliin?” tanya Ares.

“Ya kan tadi ka Ares nggak mesan. Terus juga ka Ares tadi lagi ngobrol sama itu cewe, jadi, Q. buat nanya” jawab Qinthara.

Ares langsung berpindah tempat ke samping Atena. “Bagi dong, kayanya punya lo enak”

Saat Ares ingin menjilat es krim itu, Atena langsung melumuri es itu ke muka Ares lalu pergi meninggalkannya.

“Kita mau main apa lagi nih?” tanya Qinthara.

“Gimana kalo...” ucap Atena.

“Arung jeram – rumah hantu” ucap Daniel dan Atena bertabrakan.

“Oke, gimana kalo rumah hantu, baru ditutup sama arung jeram. Setuju?” tanya Qinthara.

Daniel dan Atena mengangguk, sedangkan Ares ragu untuk ikut pergi kerumah hantu, karna ia paling takut dengan itu.

“Kayanya gue tunggu sini aja deh, pas arung jeram gue ikut” ucap Ares.

“Oh iya, gue lupa kalo Ares kan takut sama-” ucap Daniel yang terhenti karna Ares langsung menginjak kakinya.

“Ya udah gih kalian masuk, gue tunggu sini. Dah” ucap Ares. Atena, Qinthara dan Daniel pun masuk ke rumah hantu.

10 menit berlalu Ares menunggu, mereka akhirnya keluar. Ketika Ares ingin menghampirinya, ia melihat Atena bersama cowo lain selain Daniel, mengobrol hingga tertawa.

Mereka langsung menghampiri Ares kecuali Atena, ia masih mengobrol dengan cowo asing itu. Muka Ares terlihat kesal melihat itu, tak lama Atena pun menghampiri mereka lalu pergi menuju arung jeram.

Dari tempat arung jeram hingga sampai di mobil Ares tidak banyak bicara, ia hanya terdiam menatap Atena, membuat Atena bertanda tanya.

“Kenapa si lo? Dari tadi diem aja” tanya Atena seraya memakai seat belt.

Ares mengabaikan Atena, ia menjalan kan mobilnya.

.....

Diperjalanan pulang Daniel dan Qinthara tertidur hanya tinggal Atena dan Ares yang masih terjaga.

“Tadi siapa?” tanya Ares pada Atena yang sedang asik memainkan ponselnya.

“Siapa, apa?” tanya balik Atena.

“Pacar? atau mantan pacar?” Atena mengerenyitkan keningnya, ia bingung kenapa tiba-tiba Ares menanyakan itu?

“Siapa si?” tanya Atena sedikit kesal.

“Cowo yang ngobrol sama lo” jawab Ares.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang