RASA PENYESALAN

148 105 25
                                    

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

“Karina. Please dengerin penjelasan aku” ucap laki-laki yang dari tadi mengejar Karina.

“Aku harus dengerin penjelasan kamu apa lagi si, mas?” tanya Karina pada laki-laki yang ada di hadapannya bernama Lukman.

“Aku janji sama kamu-” ucapnya terpotong dengan Karina.

“Janji apa lagi? Kamu pergi selama 12 tahun, lalu kamu kembali dengan membawa istri dan anak kamu? Lalu ini apa?!” tanya Karina kesal lalu menunjukkan cincin tunangannya.

Lukman menundukkan kepalanya. “Maaf, maafin aku”

“Aku nggak butuh maaf kamu. Aku hanya butuh kamu tahu rasanya digantung tanpa penjelasan yang jelas selama 12 tahun. Sakit rasanya!” ucap Karina.

Karina tidak bisa mengontrol air mata yang terus menerus keluar dari pelupuk matanya. Ia menarik tangan Lukman lalu memberikan cincin tunangannya.

Lukman langsung menegakkan kepalanya menatap Karina. Karina membalikkan badan, ketika ia ingin melangkah, Lukman langsung memegang tangan Karina.

“Aku mohon kamu tetap simpan ini. Dan aku janji akan meninggalkan perempuan itu” ucap Lukman tanpa ada keraguan seraya memasangkan kembali cincin itu.

.....

Plak!

“Kamu janji hanya akan mengambil jabatannya BUKAN nyawanya!” ucap Karina tegas seraya menahan air mata yang ingin jatuh.

“Aku minta maaf-” ucap Lukman yang terpotong oleh Karina.

“Aku udah nggak mau dengar lagi kata maaf dan janji yang keluar dari mulut kamu!” ucap Karina yang menatap lukman dengan kebencian seraya menunjuk.

“Karina, please dengerin penjelasan aku” ucap Lukman seraya memegang tangan Karina.

Karina langsung menangkis tangan Lukman. “Nggak ada yang perlu dijelasin. Semua udah jelas. Aku bodoh karna udah mempercayai kamu. Dua kali aku dikecewain dengan orang yang sama” Karina menyeka air matanya yang jatuh lalu melanjutkan ucapannya. “Omongan kamu udah nggak bisa aku percaya, aku nggak butuh ini” ia melepas cincin itu lalu memberikannya ke Lukman.

Karina berjalan keluar dari ruangan tersebut, tapi Lukman langsung menarik Karina untuk masuk lagi.

“Aku tahu kamu masih mencintai aku. So please, Karina. Forgive me, I beg you. Jangan laporin aku ke polisi, semua akan berantakkan. Aku juga ngelakuin ini semua karna nya”

Karina membelalakkan matanya saat Lukman bilang “Karna nya? nya?"

“Kar, Kar. Ma-ma maksud aku bukan itu”

Karina langsung menaruh jari telunjuknya didepan bibirnya. Tangan itu napak bergetar, lalu ia menarik napas panjang.

“Shttt! udah nggak ada lagi rasa cinta yang ada didalam hati aku. Hanya ada rasa penyesalan. Karna kamu tahu? suatu saat dia akan menanyakan tentang kematian ini, dan dia akan mencari tahu. Setelah dia udah mengetahuinya, aku akan menjadi orang pertama yang akan dibenci oleh nya. Karna apa? Karna kebodohan ku dimasa lalu yang membuatnya benci” ucap Karina lalu pergi meninggalkan Lukman sendiri di ruangan itu.

Tok...

Tok...

Ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Karina, tanpa Karina sadari dari pelipis matanya terus menerus mengeluarkan air mata. Ia langsung menyeka air matanya lalu membukkan pintu kamarnya.

Saat Karina buka pintu kamarnya, Atena langsung memeluk Karina dengan erat. Membuatnya kaget sekaligus kebingungan.

“Eh kenapa ini? Ko tiba-tiba langsung meluk?” tanya Karina seraya membelai rambut Atena.

“Kangen pelukan hangat mama” jawabnya lalu melepas pelukan tersebut. “Aku tidur sini ya Tan, biar bisa dipeluk tante” lanjut Atena terkekeh.

“Ya udah kamu tidur sini, nanti tante peluk yang hangat biar kaya sauan” ucap Karina.

“Ih tante, nggak gitu juga” Karina langsung menutup pintu kamarnya.

Pagi hari yang indah, Atena yang baru saja bangun langsung meregangkan badanya. Ia melihat tantenya yang  sudah tidak ada langsung turun kebawa.

Atena mengerenyitkan keningnya saat melihat koper yang berada didepan pintu lalu melihat Karina yang berada di dapur dengan pakaian yang sudah rapi seperti ingin pergi.

“Tan? Tante mau kemana?” tanya Atena menghampiri tantenya yang sedang menyiapkan sarapan.

“Aduh maafin tante ya, Atena. Semalem tante lupa bilang, kalo hari ini tante harus pergi keluar kota karna ada urusan disana. Cuma seminggu doang ko” jawab Karina.

“Seminggu? aku ikut tante ya” ucap Atena seraya memeluk Karina.

“Kalo kamu ikut tante, sekolah kamu gimana? udah mendingan sekarang kamu makan, abis itu mandi baru bersiin kandangnya Pug, oke. Dah tante mau jalan dulu. Bye honey”

“Tante, tante. Ikut” rengek Atena serya mengerucutkan bibirnya.

TERES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang