"Gimana kalo makan bareng sama gue? nyokap tadi bawain nya banyak banget, sekalian kita belajar buat sesi kedua, gimana?"

"Umm.. ya udah boleh" merak pun berjalan masuk kedalam kelas.

"Anjing modus" ucap Ares pelan seraya memutar bola matanya, dengan sengajanya Ares jalan menabrak Daniel.

"Weh!" Ares menghiraukannya dan terus berjalan.

"Lo berdua kenapa si sebenernya?" tanya Atena.

"Nggak tahu, aneh emang tuh orang. Masa dia bilang gue suka sama lo" ucap Daniel sembaring berjalan masuk.

Atena mengernyitkan keningnya lalu menarik tangan Daniel. "Tapi lo?"

Daniel melihat tangan Atena yang memegang tangannya. Atena langsung melepaskan tangan itu. Senyum manis Daniel menatap Atena. "Iya gue suka" Atena membelalakkan matanya. "Suka sebagai sahabat. Ya kali gue suka lo lebih dari sahabat, nggak lah yang ada gue bisa digampar sama Q. Dia kan nge-ship hubungan lo berdua, dia itu tim TERES"

"TERES?"

"Atena Ares"

"Dih nggak banget. Teres? hahah" Atena pun berjalan masuk kedalam kelasnya disusul Daniel.

Seminggu lebih sma jaya mengadakan ujian, dan hari ini adalah hari terakhir. Para siswa sangat bersemangat sekali di ujian terakhir ini, karna selangkah lagi mereka akan lulus dari sma dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah.

Ring..

Ring..

"Bell udah bunyi, ayo-ayo kumpulin kertas ujiannya kedepan! Ini adalah hari terakhir kalian ujian, bapak doain kalian semua dapat nilai yang memuaskan" ucap guru.

"IYA PAK... AMIIN!" jawab para murid serya mengumpulkan kertas ulangan.

"Ya udah kalian boleh pulang. Inget pesan bapak, langsung pulang jangan main"

"Ya elah pak kan udah bebas ini, boleh kali main bentaran refreshing"

"Eh kamu lagi Aryo. Bapak nih khawatir sama kamu, nilai kamu itu lhoo ya ampun, sekali lagi bapak liat kamu kaya kemarin, ta panggil orang tua mu"

Aryo memutar bola matanya lalu merangkul temannya. "Dah udah yuk cabut" mereka pun berjalan keluar kelas.

Didepan gerbang saat menunggu ojol Atena mengeluarkan selembar kertas yang waktu itu Ares gambar dari dalam tasnya. Ia memperhatikan gambar itu lebih detail lagi, Atena berusaha untuk memahami gambar tersebut.

"Maksudnya gimana ya? Apa iya Ares... tapi nggak mungkin ah"

Tiba-tiba Daniel datang mengagetkannya. "Woy sendirian aja" Atena buru-buru memasukkan gambar itu kedalam tasnya. "Nunggu siapa?"

"O-ojol"

Daniel mengangguk pelan seraya melirik tas Atena. "Itu tadi apaan? Kayanya rahasia banget, gue dateng langsung dimasukkin tas"

"Ha? Hahah nggak. Ini, kertas coret-coretan gue lupa buang. Tadi kan lo datengnya ngagetin, gue refleks langsung masukin tas. Gitu"

"Oh"

Seorang ojol tiba-tiba berhenti di hadapan Atena. "Ka Atena ya?" tanya abang ojol.

"Iya"

"Ini ka helmnya" Atena mengambil helm itu lalu memakainya.

"Ya udah Niel gue duluan ya. Dah"

"Dah"

......

TERES (Selesai)Where stories live. Discover now