129 - Reading Aloud.

900 127 65
                                    

Biro Kota adalah tempat yang sangat menarik. Di seberang jalannya ada distrik komersial tua di pusat kota, hotel berkualitas tinggi, dan sejumlah pusat perbelanjaan besar yang sudah beroperasi; dengan 'fasad' ini untuk mengumpulkan minat publik, bazar jalanan dari semua tingkat kualitas yang berbeda telah muncul juga. Jika kau berjalan keluar dari Biro Kota dan melintasi jalan, tepat di seberang gerbang adalah tempat parkir yang dikelilingi oleh semua jenis kedai makanan kecil. Semakin dalam puncak musim dingin, semakin hiruk pikuk tempat itu. Untuk beberapa alasan, para pedagang sangat makmur—mungkin karena generasi kamerad polisi saat ini luar biasa rakus.

Ada sebuah mobil sport mewah yang diparkir di tempat parkir terbuka, membuatnya tampak sangat amat tidak selaras dengan lingkungan di sekitarnya. Di dekatnya ada sebuah gerobak yang menjual takoyaki. Jajaran gerobak lainnya membentang belasan meter seperti naga, benar-benar pemandangan yang menakjubkan.

Fei Du menjulurkan kepala untuk melihat dan menyerah, menaikkan kembali jendela mobil, mengobrol dengan Lu Jia di sebelahnya. "Setelah bonus akhir tahun dibayarkan adalah periode puncak untuk menyerahkan pengunduran diri. Apa rencanamu untuk tahun depan? Apa kau akan terus bekerja untukku, atau apa kau berniat untuk menjalani kehidupan yang berbeda?"

Beberapa hari terakhir ini, Luo Wenzhou telah bekerja lembur di Biro Kota, jadi lebih nyaman baginya untuk mengendarai mobilnya sendiri untuk pulang-pergi. Fei Du datang ke sana menggunakan mobilnya sendiri. Bagi Lu Jia, kursi pengemudi mobil sport itu agak sempit. Ia tidak punya cukup ruang untuk perutnya. Mendengar pertanyaan itu, ia mendongak dan bersandar. "Presiden Fei, apa kau tidak ingin menyokongku lagi karena aku makan terlalu banyak dan kapasitas mesinku terlalu tinggi?"

"Tentu saja tidak." Fei Du menyapukan pandangan ke arah Biro Kota. "Aku sendiri juga hidup dengan mengandalkan makanan dari orang lain."

Lu Jia tertawa tanpa suara selama beberapa saat. Lampu malam melewati celah di jendela mobil yang tidak tertutup sepenuhnya, jatuh ke matanya yang panjang dan sipit, meninggalkan titik cahaya di sudutnya.

Kemudian senyumnya menjadi redup dan semakin redup, dan ia terdiam beberapa saat. Lu Jia berkata, "Aku pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa orang-orang yang menggunakan narkoba akan memiliki struktur fisiologis otak yang diubah oleh obat-obatan tersebut ... itu terdengaran sangat mengerikan. Coba pikir, jika pengalaman, karakter, didikan, dan lain sebagainya adalah software yang bisa dilepas dari tubuh, maka otak pasti menjadi hardware-nya. Jika otakmu berubah, sama dengan berubah dari Ultrabook ke Xiao Bawang, itu seperti jiwa lain telah bereinkarnasi di tubuhmu. Meskipun kau memiliki ingatan yang sama, tapi kau bukan orang yang sama seperti sebelumnya."

*Xiao Bawang / Little Tyrant —> konsol game di era 90-an, asal China.

Fei Du tidak menyela, mendengarkan dengan sangat sabar.

"Tapi sebenarnya aku terkadang berpikir bahwa trauma adalah sesuatu yang mirip dengan itu." Nada bicara Lu Jia berubah. Ia membuka sabuk pengamannya dan menggeliat di ruang yang terbatas. "Trauma juga bisa mengubah seseorang hingga tak bisa dikenali. Terkadang kau melihat orang lain lalu melihat ke cermin, dan kau merasakan kekosongan di dalamnya. Kau berpikir, bagaimana aku bisa menjadi seperti ini? Aku bahkan tidak mengenali diriku sendiri.

"Orang biasa mengejar sesuatu, tidak lain hanyalah rumah, mobil, karier, cinta, posisi, impian. Mereka sibuk setiap hari, masing-masing dari mereka menggenggam segudang kekhawatiran dan kebahagiaan. Kekhawatiran mereka adalah perasaan yang tulus, dan kebahagiaan mereka itu sungguh-sungguh. Mereka tidak tahu apa itu 'ketidakkonsistenan'. Mereka berpikir bahwa hari ini sama dengan kemarin dan akan sama juga dengan hari esok. Mereka tidak akan berpikir, 'Aku hanyalah seekor semut yang duduk di atas daun mati yang mengambang di sungai yang bisa terbalik kapan saja.'"

[end] Silent ReadingWhere stories live. Discover now