[end] Silent Reading

70 - Macbeth.

Dong Qian tinggal di Wave's Bend Estate.

Ini adalah kompleks perumahan yang sangat baru. Beberapa tahun sebelumnya, tempat ini masih berupa gang-gang kecil yang lembap; kemudian, itu dibangun ulang menjadi salah satu perumahan komersil kota besar. Keluarga Dong Qian telah direlokasi ke luar dan kemudian pindah kembali ke rumah yang cerah dan bersih di sana.

Semua rumah yang dibangun dalam beberapa tahun terakhir ini sangat maju, dengan 'pemanas lantai yang bersinar', 'AC sentral', 'sistem model baru'; belakangan ini kata benda yang terdengar seperti agak kebarat-baratan telah menjadi tanda pembeda dari perumahan baru tersebut. Saat generasi baru kelas menengah kota mulai membeli kehidupan yang berkualitas, mereka menginginkan lingkungan yang bagus, menginginkan ketenangan, menginginkan layanan, menginginkan kenyamanan. Penduduk lama telah menandatangani perjanjian relokasi, mencari tempat berteduh di tepi 'kehidupan yang berkualitas', seolah-olah mereka juga telah diintegrasikan ke dalam gelombang pasang 'metropolis yang berkualitas'... Tentu saja, hanya mereka yang datang dan tinggal di sana yang tahu bahwa ini hanya tampak bagus di luar saja.

Ada tembok yang tebal antara perumahan komersial dan perumahan di mana mantan penghuni telah direlokasi. Tembok pemisah itu tampak sangat jelas. Di satu sisi hanya berupa tempelan semen saja, sementara di sisi lain adalah pemandangan buatan manusia yang indah, memisahkan rumah-rumah yang tampak seragam berdasarkan kelasnya.

Saat Xiao Haiyang dan rekannya meninggalkan rumah Dong Qian, mereka menemukan bahwa tempat mereka memarkir mobil polisi telah dikelilingi oleh sekelompok orang.

"Mobil ini datang pagi-pagi buta tadi," kata seorang pria tua yang sedang berjalan-jalan. "Aku melihatnya saat aku membeli sarapan. Aku tidak tahu apa yang mereka selidiki sampai selama ini."

"Apa kau tidak tahu ada seorang pembunuh yang tinggal di sana? Alamat yang orang-orang sebutkan di internet adalah rumah itu." Seorang remaja yang tampak seperti seorang siswa mengangkat ponselnya untuk dilihat oleh pria tua itu. Si lansia yang berjalan-jalan itu menyipitkan mata dalam kekaguman yang sulit dipahami pada arus informasi yang melintas sangat kuat.

"Hei, apa dua polisi itu?"

Sebelum Xiao Haiyang bisa membuka pintu mobil, ia hampir tenggelam dalam kerumunan warga yang mengobrol itu.

"Tuan Polisi, aku dengar pembunuh itu tinggal di sana. Apa kau datang karena itu?"

Awalnya, Xiao Haiyang membeku. Kemudian ia menggelengkan kepala berulang kali. "Tidak, jangan membuat tebakan sembarangan. Tolong jangan menghalangi jalan."

Remaja yang mengangkat ponsel itu bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apa benar-benar ada anak haram?"

Sebelum kata-kata itu keluar dari mulutnya, seorang wanita berpakaian modis menariknya dari belakang. "Berhentilah bertanya tentang gosip tidak berguna semacam ini. Jika kau terus bermain-main di dunia maya, aku akan mengambil ponselmu .... Petugas, aku hanya ingin mengajukan sedikit pertanyaan. Apakah orang yang menabrak mobil itu mati atau tidak? Apa kau menangkapnya? Tinggal bersebelahan dengan seorang pembunuh, kau tahu ...."

Tangan Xiao Haiyang telah selesai membuka pintu mobil. Kemudian, pura-pura tidak mendengar, ia menundukkan kepala dan masuk ke mobil tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Hei, kenapa kau pergi? Apa itu cara untuk menjawab? Ini adalah pertanyaan yang menyangkut keselamatan masyarakat!"

Seorang pria di mobil yang diparkir di dekatnya menggerutu, "Aku sudah pernah bilang kita seharusnya tidak membeli rumah yang dekat dengan pemukiman relokasi. Kau tidak tahu siapa yang tinggal di sebelahmu!"

Xiao Haiyang menginjak gas tanpa menunggu rekannya menutup pintu. Ia meninggalkan tempat parkir perumahan seolah-olah ia sedang dikejar. Begitu ia melaju keluar dari gerbang utama kompleks perumahan, sebuah minibus dengan logo suatu stasiun berita di permukaannya berpapasan dengan mereka. Rekan itu bermata tajam. Ia segera mencolek Xiao Haiyang. "Melajulah lewat bahu jalan. Jangan mengundang masalah."