36_Kebencian_

25.5K 3.1K 374
                                    

Playlist, BCL - Cinta Sejati

Maaf ya vren baru bisa update sekarang padahal kemarin janjinya untuk double up, tapi ternyata ada problem sedikit.

Jangan lupa vote and spam komennya di setiap paragrafnya vren ✨ udah double up loh!!!

Happy Reading

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Arga termenung di kursi ruang tunggu ICU. Ia sudah mendengar semua penjelasan dari Ira.
Bahwa kondisi Ara saat ini sangat buruk dan harus secepatnya mendapatkan donor jantung.

Ira juga mengatakan padanya bahwa pertunangan mereka yang seharusnya terlaksana Minggu ini harus tertunda hingga kondisi Ara memungkinkan.

Arga mengacak rambutnya kasar. Terlebih lagi Alan belum memberi kabar sama sekali

Tidak peduli apapun resikonya Arga tetap tidak ingin menjalankan pertunangan ini.

Mungkin ia bisa berbicara baik-baik dengan Ara saat gadis itu sudah sadar.

•••🌧️•••

Ting!

Tubuh Tania menegang saat melihat sosok masa lalunya yang ada di dalam lift.

Hal itu juga tak jauh berbeda dengan Adit yang juga kaget melihat keberadaan Tania di rumah sakit ini terlebih lagi dia mengenakan jas dokter.

Tania berusaha meyakinkan dirinya, ia tidak ingin menghindar lagi. Lagipula cepat atau lambat ia kan bertemu dengan keluarga masa lalunya.

Keadaan di dalam lift terasa begitu canggung. Sedangkan mulut Tania sudah begitu gatal untuk bertanya mengenai perihal anaknya.

"Bagaimana kabar Alan?"

Akhirnya setelah berdebat antara hati dan pikiran Tania berhasil mengeluarkan suaranya.

Adit melirik Tania, kemudian mendengus.

"Bukankah kamu telah membuang mereka?"

Ting!

Pintu lift terbuka, segera Adit melangkah keluar. Namun sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Bagaimana dengan Ana?"

Adit mengepalkan tangannya lalu berbalik. "bukankah kamu sudah tidak menganggapnya sebagai anak lagi? Heh!"

Tubuh Tania membekuk, itu benar. Namun setelah mendengar penjelasan dari Bu Nani hatinya cukup terombang-ambing.

Tania mengepalkan tangannya. "Bukankah kamu gak jauh sama dengan saya? Kamu selalu menyiksa Ana, membuatnya menderita bukan?!" Tanya Tania berjalan mendekati Adit.

"Kita adalah orang tua yang sama buruknya!"

"Saya melakukan itu karena dia memang pantas mendapatkannya. Seorang anak yang lahir dari wanita yang berhubungan badan dengan laki-laki lain."

Rintik HujanWhere stories live. Discover now