23_Luka_

21.9K 2.8K 113
                                    

Playlist, Agnes Monica - Jera

Jangan lupa untuk vote and spam komen di setiap paragraf nya ya vren✨

Happy Reading

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ara duduk terdiam di kamarnya. Ia menyeringai, sebentar lagi pasti akan terjadi sesuatu pada Ana.

Tadi saat ia dibawa ke UKS, dirinya sempat menghubungi Adit.

Terlihat dari reaksi Papa nya yang menahan amarah saat dirinya memberi tahu siapa yang membuat matanya infeksi serta yang membuat penyakitnya kambuh kembali.

*Flashback

Ara memasuki ruang kerja Adit yang ada di rumahnya.

"Pah?"

Ara menatap setiap penjuru ruang kerja Adit tapi tidak ada tanda-tanda Papa nya disini.

Baru saja ia ingin keluar dari ruang kerjanya tapi suara pesan serta bunyi telpon yang berasal dari hp Adit terdengar sangat menganggu sekali.

Ia berjalan mendekati meja Adit dan peraih HP-nya. Matanya membulat saat mengetahui siapa yang berani menghubungi Adit seperti itu.

"Alan?"

Ara meneguk salivanya dengan kasar. Dengan hati-hati ia membuka hp Adit dan untungnya tidak di kunci oleh Papanya.

Deg!

Ia tertegun saat membaca pesan-pesan yang dikirim Alan.

"Jadi? Anak kandung Papa yang sebenarnya itu Alan?"

Ara mengerinyit heran, ia meremas hp Adit. Adit memang pernah mengatakan bahwa ia memang memiliki seorang putra kandung, Adit tidak menyebutkan bahwa dia memiliki seorang putri, tapi jika Alan anak kandung Adit bukankah Ana termasuk?

Apa yang sebenarnya terjadi? Sepertinya ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ara kembali meletakkan hp Adit dan segera berjalan keluar takut Adit kembali dan memergoki dirinya yang tengah memeriksa HP-nya.

*Flashback end

•••🌧️•••

Arga mengenggam tangan Ana menariknya untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum! Mah." Arga menarik Ana untuk mengikuti langkahnya.

"Waalaikumsalam." Sahut Ira dari dapur.

"Mah! Ini ada Ana! Aku izin bawa Ana ke atas ya?"

"Iya! Asal kamu gak macem-macem. Awas aja sampe macem-macem sama dia!"

Arga tersenyum kecil, ia menoleh melihat wajah Ana yang memerah karena malu.

"Arga nggak janji."
Ana mendelik membuat Arga terkekeh. Ia membawa Ana ke kamarnya.

Rintik HujanWhere stories live. Discover now