~ 39 ~

3.4K 243 37
                                    

Reskyani7
&
maryhoneyball

Sabarrrrrrr🤣😭




🔥🔥🔥🔥🔥





"Ella... Ellaaa... Buka pintunya." Gumam Satya mengetuk pintu kediaman Ella.

"Ella... Sayang, buka pintunya."

Cklekk...

Satya yang terduduk dilantai depan pintu langsung mendongak menatap orang yang membukakan pintu dengan senyuman.

"Ella..."

Brakk...

Tubuh Satya ambruk, tepat didepan kaki Erika.

"Hei nak, kenapa kamu tidur disini?" tanyanya heran.

"Ya Tuhan, kenapa dia mabuk berat seperti ini." Erika mencoba mengangkat tubuh Satya untuk pindah dari depan pintu rumahnya. Namun ia tak cukup kuat.

Hingga ia pun mau tak mau harus membangun putrinya, Indah untuk membantu.

Tok... tok...

"Indah!"

"Bangun sebentar,"

Cklekk...

"Heum? Ada apa ma?" tanya Indah yang baru bangun.

"Bantuin mama cepat, itu ada Satya didepan. Dia mabuk berat dan tidur didepan pintu."

"Satya?"

Indah langsung mengikuti langkah sang mama menuju pintu depan. Namun saat mereka melalui depan kamar Ella, pintu terbuka menampakkan Ella yang masih setengah tertidur.

"Mama, ada apa? Kenapa teriak-teriak?" tanyanya masih mencoba menormalkan penglihatannya.

"Ada Satya didepan."

Mata Ella membola, "Satya?"

"Tau tuh, mantan suami lo mabuk berat. Samperin gih," ujar Indah gamblang.

"Kak," tegur Erika.

"Ayo cepat, kasian tuh Satya tidurnya di lantai. Pasti dia kedinginan." Erika berjalan duluan, diikuti kedua putrinya.

"Ya Tuhan, baunya nyegat banget. Habis berapa botol dia," tukas Indah menutup hidungnya.

"Ayo cepat, bantu mama pindahin."

"Kemana? Sofa?" tanya Indah.

"Kamarnya Ella, nanti Ella tidur sama mama."

Erika dan Indah menggotong tubuh Satya. Ella membukakan pintu kamarnya.

Satya sudah dibaringkan di kasur milik Ella. Terlihat Erika dan Satya ngos-ngosan.

"Tubuhnya berat amat," keluh Indah.

Ella jadi teringat saat dulu tubuhnya hampir gepeng karena Satya terjatuh diatas tubuhnya setelah pelepasannya yang kedua. Ahk, mengingat hal itu, pipi Ella jadi memanas.

"Kembali tidur, mama mau telfon rumahnya Satya. Takut mereka khawatir."

Indah berjalan keluar dari kamar itu, meninggalkan Ella yang masih memandangi Satya yang tertidur pulas.

"Ella... Ellaaa... Ella sayang."

Pria itu mengigau menyebutkan nama Ella.

Ella menghampiri dan duduk di pinggir ranjang. Mengelus pelipis Satya yang dibasahi keringat. Jarinya menyurai rambut hitam pria itu lembut.

SATYA ✓ Where stories live. Discover now