~ 08 ~

16.5K 689 58
                                    

VOTE DULU!




🔥🔥🔥🔥🔥





Satu pekan ini, Ella benar-benar berusaha agar tak bertemu bahkan berpapasan dengan Satya. Saat jam istirahat, ia langsung ke perpustakaan. Saat bel pulang berbunyi, ia langsung buru-buru pergi ke ruang guru untuk menunggu sang mama.

Dan, untungnya semua usahanya membuahkan hasil. Satya tak mengganggunya, bahkan menemuinya. Ella bersyukur akan hal itu.

Tapi...

Tanpa gadis itu sadari, Satya selalu mengintainya setiap waktu. Selalu menyempatkan diri untuk melihat wajah gadisnya itu di pagi harinya.

Ia tahu jika Ella mencoba menjaga jarak terhadapnya. Jadi Satya membantunya, lagian ia ingin memberikan sedikit kebebasan untuk gadis itu beberapa hari.

.
.
.

Ella berjalan melewati koridor menuju kelasnya. Tapi...

Brukk...

"Ah, maaf."

"Tidak kak, saya yang salah. Maaf," tutur siswa berwajah imut itu.

Ella tersenyum tipis kearah siswa itu, "nggak papa."

Ella melanjutkan langkahnya, namun...

"Kak, ini punya kakak?"

Ella menoleh, dan tangannya refleks memegang bagian leher. Benar, itu kalungnya.

"Ah, iya. Hampir saja, makasih ya."

"Iya kak."

Ella mengantongi kalung itu lalu melangkah kembali menuju kelasnya.





🔥🔥🔥🔥🔥







Sejak jam pertama pelajaran, Satya belum masuk kelas. Dari tadi ia hanya nongkrong di rooftop sendirian.

Merasa bosan, iapun memutuskan untuk berkeliling. Sekaligus ingin melihat Ella pagi ini.

Satya berjalan santai melewati pintu MIPA 2, namun saat ia menatap kearah Ella.

Dug...dug...dug...

Nyut...nyut...nyut...

Dua bagian tubuh yang tiba-tiba langsung tak tahu diri. Jantung berdegup kencang, dan sesuatu dibawah sana berdenyut minta lebih. Walau dimulai aja belum.

"Ada apa ini?" benak Satya heran.

Satya menatap kearah leher Ella, dan menemukan sesuatu yang hilang dari sana.

"Ahk, dia tak memakai kalungnya. Dugaan ku benar, semua ada pada kalung itu. Kalung itu kuncinya."

Satya mati-matian menahan nafsu, tubuhnya terus menegang. Ini tak bisa dibiarkan.

Satya berlari kencang pergi dari sana. Toilet adalah tujuannya saat ini. Ujung-ujungnya main solo.






🔥🔥🔥🔥🔥






Hingga bel masuk sudah berbunyi lima menit lalu. Satya menghabiskan jam istirahat di toilet. Dirinya benar-benar tak bisa dikontrol. Adiknya terus menegang.

"Ini tak bisa dibiarkan."

Satya keluar dari toilet, berjalan cepat menuju ruang kelas XII MIPA 2. Ia akan menyuruh Ella memakai kalungnya, mungkin dengan begitu dirinya akan tenang.

.
.
.

Guru belum datang, Satya pun langsung menerobos masuk kedalam kelas tersebut.

Berhenti didekat Ella dan langsung melumat bibirnya. Ella sontak terkejut dengan serangan yang tiba-tiba itu. Ia terus berusaha mendorong tubuh Satya menjauh darinya.

"Kenapa kau tak memakai kalungmu?" tanya Satya lalu kembali memagut bibir ranum gadisnya itu.

"Lepas,..shhh... Ahh,"

Hening, semuanya bagai jadi patung. Mereka seperti tengah menonton suatu adegan panas di film yang membuat tegang penonton.

Jakun para lelaki naik turun melihat aktivitas ciuman panas itu, rasa ingin memenuhi otak mereka.

"To..long...shh, lee... ahkk..."

Beberapa orang mengumpat saat Ella mengeluarkan desahan ketika Satya menjilat daun telinga Ella.

"Su..ahh..sudahhhk"

"Tidak," Satya menatap siswa yang duduk di belakang Ella.

"Tutup pintu," titahnya.

Siswa itu langsung melaksanakannya. Ia menutup pintu kelas.

Satya mengangkat tubuh Ella, lalu ia duduk di kursi Ella dan mendudukkan Ella dipangkuannya.

"Aku akan membuatmu sangat basah," bisik Satya membuat Ella meremang.

Satya kembali melanjutkan aktivitasnya, bahkan kini tangan nakalnya dengan berani menelusup kedalam baju Ella.
Mengelus punggung Ella dengan penuh gairah.








🔥🔥🔥🔥🔥










Ekhmmmm🌚



Si Satya main terobos aja ya, emang dasar🤪









Ingat ya chingu, ini hanya FIKSI!







THANKS FOR READERS ❤️

SATYA ✓ Where stories live. Discover now