~ 26 ~

5.8K 344 20
                                    




🔥🔥🔥🔥🔥





"Vivi siapa?"

Kening Satya lantas mengernyit heran atas pertanyaan dadakan yang ia dapatkah. Padahal posisinya saat ini baru sampai dan baru saja memasuki kamar.

"Vivi?"

"Iya, Vivi. Kamu punya temen cewek yang namanya Vivi?"

Satya sedikit berfikir, lalu dengan otak pintarnya ia langsung mengingat nama itu.

"Cewek gila itu? Dia datang kemari?"

"Jadi dia gadis yang kamu bicarain sama Duta waktu itu?"

"Iya sayang. Kenapa dia bisa kemari? Dan ngapain dia kesini?" Satya melangkah lebih dekat ke Ella.

"Cari kamu lah. Dia tanya kamu dimana, dan aku siapanya kamu."

"Kamu jawab apa sayang," tanya Satya yang tak terlalu fokus dengan pembicaraan ini. Karena kini fokusnya ada pada perut istrinya itu.

Ketahuilah jika Satya kini tengah berbaring, dengan kepala yang berbantalkan pahanya Ella. Kenapa dia sangat suka seperti itu?

"Dia tanya apa aku sepupumu, jadi biar cepet kelar aku iyain aja. Shhth..." Ella mendesis saat Satya menggigit perutnya.

"Kenapa digigit ihhh, sakit tau." Ella memanyunkan bibirnya membuat Satya gemas ingin mencium bibir mungil itu.

"Hehe, sorry." Kekehnya nyengir lebar.

"Pokoknya aku nggak mau tau, besok-besok kalau dia datang lagi atau ketemu kamu lagi langsung bilang jangan deket-deket, udah ada pawangnya."

Satya tertawa ringan, apa kini ia diumpamakan sebagai hewan? Dan Ella adalah pawangnya? Oh, begitukah?

"Iya honey, tentu." Satya kembali menggigit perut Ella gemas.

"Satya! Jangan digigit!"

"Hepp, jangan panggil nama. Panggil dengan sebutan sayang, or suamiku atau mungkin cintaku? Hmm, yang penting jangan nama."

"Kenapa? Tidakkah saat bercinta kamu sangat suka aku menyebut namamu?" Ella menatap Satya dengan alis di naik-turunkan.

Hei! Sejak kapan Ella jadi nakal begini?!

Satya bangkit dari posisi baringnya. "Ya tentu, jika sampai yang kau sebut nama pria lain. Aku takkan pernah mengampuninya."

Satya mendorong Ella hingga kepala wanita itu membentur lengan sofa.

"Hei, aku harus belajar nanti malam." Peringat Ella karena ia sudah tahu tabiat suaminya ini. Katanya bentar lagi udahan, tapi masih lanjut beberapa ronde lagi. Tubuh Ella dibuat remuk olehnya. Tunggu, Ella masih bertanya-tanya kenapa stamina dan skill Satya begitu... Ekhm begitu mengagumkan? Lantas saja Ella dengan gamblangnya bertanya.

Ella melepas paksa pagutan keduanya. Satya menatap wanitanya itu heran.

"Ada apa?"

"Aku ingin tanya, sejak awal melakukan ini kenapa kamu begitu lihai? Apa kamu sudah pernah melakukannya dengan wanita lain?"

Mata Satya membulat mendengar pertanyaan tak terduga dari istrinya itu. Apa dia harus berkata jujur? Tapi ia takut Ella malah membencinya.

"Setiap orang punya masa lalu yang kelam sayang." Jawab Satya dan hendak kembali mencium Ella tapi buru-buru wanita itu menutup bibirnya dengan tangannya.

"Jawab aku dengan jujur Satya, apa kamu pernah melakukannya dengan wanita lain?"

Ella sudah bisa menebak jawaban dari Satya. Pastilah sudah pernah. Pria tampan kaya raya sepertinya, pasti sangatlah mudah mendapatkan jalang satu malam demi memuaskan nafsu birahinya. Tapi entahlah nanti Ella akan berekspresi seperti apa, Ella tak tahu.

SATYA ✓ Where stories live. Discover now