~ 13 ~

12.2K 533 32
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA 😉







🔥🔥🔥🔥🔥







Senyap, kedua-duanya sibuk dengan fokus masing-masing. Ella fokus dengan buku dan beberapa soal didepannya. Sedang Satya fokus menatap Ella sambil tersenyum nggak jelas.

Jari Ella sesekali mencomot cookies yang ada di piring kecil disebelahnya.

Ukhuk... ukhuk...

Dengan sigap Satya memberikan minum, yang diteguk kandas oleh Ella.

Ella meletakkan gelas tadi diatas meja, matanya memicing melihat buku yang tadi ia sediakan untuk Satya sebagai kertas untuk digunakan menghitung-hitung
masih bersih, tanpa ada coretan pulpen disana. Sontak ia menatap Satya garang.

"Apa kamu tak mengerjakannya?" tanyanya.

"Hm?" beo Satya.

Ella dibuat mendengus, "Jadi sejak tadi apa yang kamu lakukan?"

"Melihatmu," jawab Satya jujur. Ella langsung dibuat bungkam.

"Ke--kerjakan lagi."

.
.
.

Ella berdiri dari duduknya, meregangkan otot yang terasa kaku setelah hampir satu jam lebih duduk.

Satya memperhatikan Ella sorot, ia dibuat menelan ludah saat Ella mengangkat tangannya keatas dan bergerak ke kiri, kanan dan... Belakang. Hingga membuat area depannya sedikit menonjol jelas.

Satya memalingkan wajah, jangan sampai ia hilang kendali.

"Ekhm," Satya berdehem dan berdiri dari duduknya. "Aku ke toilet bentar," pamit Satya.

"Hm, silahkan."






🔥🔥🔥🔥🔥



"Satya pamit pulang bu."

"Nggak ikut makan siang dulu?"

"Nggak usah bu, lain waktu saja."

.
.
.

Motor Satya melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Hingga berbelok memasuki kawasan sebuah cafe, tempat biasanya ia dan sohib-sobinya berkumpul selain di klub.

Satya mendudukkan dirinya di sofa di suatu ruangan di cafe itu. Menyandarkan tubuhnya lelah. Tangannya kemudian beralih pada ponsel untuk menghubungi siapapun yang bisa datang untuk menemaninya saat ini.



|Grup 🔞


.

..
...
...
...

 
         "Gue tunggu di tmpt biasa"

|Mahesa tamvan
"Otw"

|Bucinnya Layla
"Biasa mana nih?"

"Cafe anjg"

|Bucinnya Layla
"Sans bro"

✓✓




.
.
.

"Kenapa lo?" tanya Mahesa heran karena sejak tadi Satya hanya diam sambil sesekali menyesap minuman yang ia pesan.

SATYA ✓ Where stories live. Discover now