~ 09 ~

16.2K 582 32
                                    

Hai:>



🔥🔥🔥🔥🔥





Sejak tadi Ella hanya bisa terdiam, diajak bicara oleh sang mama pun ia hanya menjawab seadanya. Gadis itu benar-benar bingung harus bagaimana. Di satu sisi ia bersalah kepada sang mama karena tak bisa menceritakan atas apa yang menimpa dirinya. Disisi lain merasa malu dan kesal atas kebodohannya itu.

Setelah makan malam, Ella langsung mengurung diri dikamar. Hanya diam duduk di kursi meja belajar, merenung apapun yang bisa direnungkan.

Ella melepaskan kalung yang bertengger dilehernya, menatap kalung itu penuh tanya.

"Apa benar gara-gara kalung ini?"

Ella menggeleng, "Mana mungkin, ini hanya kalung biasa. Kalung pemberian papa dan mama sebagai bentuk kasih sayang mereka. Dia hanya mengada-ada, tak ada hubungannya dengan kalung ini." Ella bangkit dari duduknya, beranjak menuju tempat tidur.

"Hufhhh, kenapa masalah berat ini datang padaku?"






🔥🔥🔥🔥🔥






"Sat, si Duta bilang lo buat onar di kelasnya Ella ya?" tanya Mahesa.

"Onar?"

"Halahhh, pake pura-pura lupa. Lo bikin tuh cewek mendesah didepan teman sekelasnya kan. Sampe-sampe satu kelas dibuat ngaceng anjir. Lo bangsat banget emang."

"Ditonton satu kelas?" tanya Jay tak percaya dengan yang ia dengar.

"Ho'o, lo nggak ngotak banget anjir. Kasian tuh cewek pasti malu banget entar,"

Satya tak bergeming.

"Gimana kalo beritanya kesebar, bisa-bisa jadi bahan gosip tuh si Ella." Timpal Duta. "Makanya otak dipake, jangan nafsu mulu yang dikedepanin."

Satya menatap pria itu nyalang, "Kalau lo diposisi gue, gue nggak yakin tuh cewek selamat lu buat." Cetus Satya remeh.

"Heh, maksud lo apa?!" Duta bangkit dari duduknya. "Asal lo tau, si Layla yang udah pacaran dua tahun sama gue aja belum pernah gue lakuin gitu ke dia. Gue sih mau-mau aja, tapi gue masih punya otak. Gue sayang dia, gue nggak mau rusak dia."

"Jadi lo sama Layla belum pernah cipokan?"

"Heh tuh mulut lemes banget," tegur Jay.

"Nggak," jawab Duta jujur.

"Wahh, Daebak!" Mahesa bertepuk tangan. "Gue nggak nyangka loh Dut. Wahh, gue masih tak percaya." Jari Mahesa seakan menyeka air matanya padahal tak ada satupun tetesan air mata disana. Sungguh dramatis si Mahesa ini.

"Lebay," cibir Jay.

"Apalagi bikin cupang dimana-mana. Sampe tuh cewek kesusahan nutupinnya." Lanjut Duta penuh nada sindiran.

Satya bangkit dan melangkah pergi dari sana. Kupingnya panas mendengar Duta yang terus ngebacot walau nyatanya perkataan cowok itu benar.

"Heh, mau kemana?"





🔥🔥🔥🔥🔥







SATYA ✓ Where stories live. Discover now