XXXV. Kinira and Her Love

19.4K 1.4K 45
                                    


Kira mengetuk pintu apartemen Jesse pelan. Percakapannya dengan Amber siang tadi masih terputar-putar di kepalanya. Selama menjalin hubungan dengan Jesse, 9 bulan ini, tidak pernah sekalipun nama Amber terangkat dalam pembicaraan mereka. Tidak satu kali pun.

Jesse, dengan rambut keritingnya yang sedikit berantakan membuka pintu tidak lama kemudian, tidak menyangka akan melihat wanita itu di sini. Seingatnya, tadi pagi Kira bilang akan menemuinya esok karena wanita ini ingin langsung beristirahat di hotelnya. Namun nyatanya sekarang Kira berdiri di depannya dengan wajah sendu yang sedikit sulit dibaca Jesse.

"Hei... kamu kok di sini, Ki?" tanya Jesse, mempersilahkan Kira yang masih diam untuk masuk.

Tanpa menjawab, Kira masuk dan duduk di ruang tamu Jesse lebih dahulu. Kira menepuk tempat di sebelahnya, mengisyaratkan Jesse untuk duduk di sana. Dalam diam, Jesse mengikuti arahan Kira. Kira terlihat sangat serius dan jujur hal itu membuat Jesse paranoid. Apakah ia melakukan sesuatu?

Kira menghela napasnya berat sebelum membuka mulutnya. "Did you kiss her?" tanya Kira singkat.

Jesse, di sisi lain, terperanjat. Kira tiba-tiba datang dan menanyakan hal seperti itu.

"Amber. Did you kiss her?" lanjut Kira.

Mendengar nama itu disebut, Jesse langsung mengerti darimana pembicaraan ini berasal. Amber pasti dengan caranya sendiri menemukan informasi mengenai keberadaan Kira, mendatangi wanita itu dengan tujuan yang hanya satu, berusaha membuat hubungannya dan Kira berantakan. Meskipun lama tak bicara, Jesse tahu betul Amber masih menyimpan amarah.

"Enggak," jawab Jese tidak kalah singkat.

Kira menatap Jesse, memanggutkan kepalanya kemudian menunduk dan terkekeh mengejek. Sakit hati.               

"Kamu selalu minta aku jujur. Dan aku berusaha banget jujur ke kamu tentang segalanya. Tapi sekarang kamu bohong? Talk to me again when you have something to confess."

Kira menatap Jesse tajam sebelum mengambil tasnya dan berdiri. Sebelum Kira sempat melangkah, Jesse menahan pergelangan tangannya dan ikut berdiri di depan Kira.

"Dia nyium aku. But I didn't kiss her back. I didn't kiss her."

"But you guys did kiss. Kenapa nggak pernah bilang ke aku? Udah enam bulan, Je. Kamu berniat nggak bilang aku selamanya?" Suara Kira menjadi lebih lirih dari sebelumnya.

Jesse menggigit bibirnya, tahu Kira terluka. Jesse ingin mengelak, tapi perkataan Kira benar. Ia memang tidak berniat memberi tahu Kira. Ia berniat menyimpan semuanya sendiri. Jesse sadar ia egois, bahwa ia juga melupakan kenyataan bahwa hubungan mereka harus berdasarkan kejujuran dan percaya. Kalau sudah begini bagaimana bisa Kira pulang ke Jakarta dan masih percaya padanya? Apalagi Kira tahu Amber selalu ada di sekitar Jesse.

"She was my bestfriend. She was in love with me, all those years you weren't there. I'm not in a relationship with her because I can't lose her as a friend. But I know I have to lose her if I accept her feelings, because I still can't replace you. Tapi aku nggak pernah bilang bahwa alasan aku nggak bisa terima dia itu karena aku masih sayang sama kamu. Dan waktu dia tahu, dia marah. Yang dia lakuin ke aku, jadi lebih dari sebelumnya. It somehow became too much. Terus aku frontalin dia dan dia bilang nggak mau lagi jadi sahabatku. Kita berhenti berhubungan, dan baru ketemu waktu tahun baru. She kissed me out of nowhere dan aku bilang aku nggak bisa jadi teman dia lagi. Dan aku pergi." Jesse menjelaskan cepat, takut Kira menghentikannya di tengah. Kira harus mendengarnya sampai akhir.

"Aku bingung gimana bener-bener bikin dia nyerah. Dan waktu itu, yang muncul di kepala aku itu kamu. Dan gimana dulu, aku sama aja kayak Amber. Itu yang bikin rasa bersalah aku ke kamu memuncak. Aku minta maaf aku nggak bilang ke kamu, Kinira. But I'm really really scared you will leave."

LINGER (Completed) Where stories live. Discover now