XI. The Bride's Gift

13.3K 1.7K 48
                                    


Semua tamu undangan yang hadir di gedung mewah berdekorasi putih itu memandang pelaminan takjub. Setelah hari yang panjang melalui pemberkatan nikah di Gereja hingga tiba di sini untuk malam resepsi, Kira, yang kakinya sudah lecet karena dari pagi berkeliaran sana-sini memastikan semua berjalan lancar dalam sepatu tingginya, kini hanya duduk santai di bagian VIP ditemani sepiring makanan dan segelas air putih, tersenyum puas menatap Mirei dan raut bahagianya berdiri di atas sana dengan suaminya.

Namun tidak dapat dipungkiri, melihat sahabat terdekat menikah, tidak semudah seharusnya. Melihat orang terdekat memulai hidup baru akan membawa seseorang mempertanyakan tentang kehidupannya sendiri. Bagaimana dengan dirinya? Sedikit menakutkan melihat diri sendiri belum sampai di tahap itu. Kira bahkan belum punya bayangan akan bagaimana hidupnya nanti, atau tahun depan, atau 2 tahun lagi. She hasn't found the one yet, and she wonders if she will ever find him.

Belakangan ini Kira sadar, bahwa selama 8 tahun ini, mungkin sebenarnya dia tidak hanya sedang menunggu Jesse menerima maafnya. Tapi mungkin di balik itu, yang sebenarnya Kira tunggu adalah Jesse untuk kembali. Untuk datang ke hadapan Kira dan berkata pria itu juga masih menunggu Kira. Melihat dinginnya Jesse sekarang, Kira tidak yakin yang ditunggunya akan datang. Jadi Kira belum bisa benar-benar membayangkan bertemu seseorang dan memulai langkah hidup yang baru.

Di sisi lain ruangan, sembari mendengarkan Vio dan Vey berceloteh, Jesse tidak bisa tidak menatap Kira yang sedang duduk di seberang ruangan dengan sepatu yang sudah tidak menempel di kakinya, meskipun dengan wajah sumringah melihat kedua sahabatnya menyalami tamu-tamu dari atas pelaminan. Lagu yang bergulir menjadi latar malam itu menambah keinginan Jesse untuk menghampiri Kira, tapi otaknya memerintahkannya untuk diam di tempat.

Kira doesn't wear heels. Semua fakta dan kebiasaan kecil Kira masih tersimpan rapih dalam ingatannya. Kira suka manis, Kira tidak suka pedas, Kira tidak suka pakai sepatu tinggi, entah dalam 8 tahun itu semua sudah berubah atau belum, namun melihat sepatunya yang sudah ia lepas, sepertinya belum. Jesse mengetahui itu semua dalam usahanya mengejar Kira selama 3 tahun dan dari sahabat-sahabatnya, meskipun semua itu tidak membuahkan hasil. Datang ke rumah Kira pagi buta membawakannya satu tas penuh makanan manis tidak berhasil, memberi tahu semua penjaga kantin agar tidak memasukkan bumbu pedas jika Kinira Quinta memesan juga tidak berhasil. Apapun yang Jesse lakukan 8 tahun lalu, tidak ada hasilnya. Setidaknya itu yang ia ketahui.

"Nggak dulu, nggak sekarang, kalau ada Kira mah kita dikacangin." Vio menyenggol Vey dengan sikutnya dan memainkan alisnya.

Dari dulu, jika ada Vio dan Kira, sebagian besar waktu, Vio hanya jadi angin saja, meskipun Kira ada di ujung ruangan sekalipun. Dalam ruangan seramai apapun, sebesar apapun, kalau ada Kira dalam ruangan itu, maka di situ lah pandangan dan perhatian Jesse semuanya tertuju.

"Enak ya jadi Kira, dibucinin lama banget, satu dekade nggak kelar-kelar juga," sahut Vey memanas-manasi. Tangannya bergerak mengipas-ngipas wajahnya menambah gestur sindiranya. Jesse yang mendengar itu hanya tersenyum kecut, tidak berusaha menghardik apapun.

"Kira... kenapa masih sendiri?" tanya Jesse di bawah alam sadarnya.

Sebenarnya Jesse sudah ingin menanyakan ini dari pertama kali Vio memberitahunya, namun saat itu ia tidak begitu berpikir ini ada kaitannya dengannya. Tapi melihat Kira duduk sendiri di kursi VIP masih belum melepaskan pandangan dari Ren dan Mirei, rasa penasarannya bangkit. Kira cantik. Menurut Jesse, lebih cantik dari siapapun. Selain kepada dirinya, Kira lemah lembut, baik hati dan pengertian. Peduli akan orang-orang di sekitarnya teruatama sahabatnya, lebih daripada dirinya sendiri. Kalau dipikir, mustahil sekali sampai sejauh ini belum ada satu insan pun yang menjadikan Kira tambatan hatinya. Jesse tidak mungkin merupakan satu-satunya manusia di dunia ini yang bisa melihat pesona Kira.

LINGER (Completed) Where stories live. Discover now