Part 36

2.7K 336 20
                                    


°Yang singgah bisa saja pergi. Lalu untuk apa mencari jika akan di tinggal lagi?°

-Danica Tavisha-
___________________

Ini gue percepat aja, ye. Kalau nggak cepet-cepet mau lahiran takut nya lama ini cerita buat tamat.
____________

Okee, Happy reading 🔥
Jangan lupa tekan bintang dan kasih komentar loh ya!

•°•°•°•

Setelah tiga hari berada di rumah sakit. Kini Danica sudah diperbolehkan pulang. Gadis itu sepanjang perjalanan hanya menatap jendela mobil. Bahkan ketika sampai di rumah. Danica tidak mengatakan apapun pada Oleander.

Oleander cukup bingung dengan sikap Danica. Dia tampak berbeda dari biasa nya. Khawatir juga melihat Danica yang seperti menyembunyikan sesuatu.

Untuk menghilangkan rasa penasaran nya. Oleander mendekati Danica yang duduk di sofa. Gadis itu tampak menikmati jus jambu yang Nesya buatkan. "Kamu masih marah, ya?" tanya nya pelan.

Pertanyaan Oleander sama sekali tidak di gubris. Belum ada jawaban yang keluar dari bibir Danica. Oleander ingin bertanya lebih. Namun ia langsung bungkam saat Danica berbicara.

"Nggak," Danica menoleh dengan senyuman tipis. Mata sayu nya terlihat jelas lantaran gadis itu kurang tidur. "Lo nggak perlu takut gue marah. Kalaupun gue marah nggak sampai pergi dari sini kok." lanjut nya yang membuat Oleander mengerutkan keningnya.

"Maksud kamu pergi kemana?" tanya Oleander. Entah kenapa perasaan nya tiba-tiba terasa sakit. Ia yakin ada yang di sembunyikan dari gadis itu.

Senyuman tulus tercetak jelas di bibir tipis Danica. Dia mengambil selembar kertas yang ada di saku nya. Lalu memberikan nya pada Oleander. "Lihat," titah nya.

Dengan tangan bergetar Oleander mengambil kertas itu. Mata nya sedikit memejam agar tidak terlalu kaget jika itu berita buruk. Namun mata nya langsung membulat dengan mulut menganga saat melihat dua titik di gambar itu.

"KEMBAR?!" pekik Oleander seraya bangkit dari duduknya. Cowok itu melompat kegirangan dan bertepuk tangan sebentar.

Danica yang melihat nya hanya bisa tersenyum tipis. Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Oleander. "Definisi bayi punya bayi," ucap nya dengan kekehan ringan.

"Woah kembar! BENERAN KEMBAR?!" tanya Oleander semangat. Cowok itu langsung tersenyum lebar saat Danica mengangguk cepat.

"Anak kita kembar," kata Danica. Gadis itu tersentak pelan saat Oleander memeluk nya dengan erat.

Oleander tersenyum lebar, lalu mengecup singkat bibir Danica. Tangan nya mengusap lembut perut Danica yang sudah sedikit membesar. "Anak papa nanti mirip upin-ipin."

"Nggak! Kalau mirip upin-ipin berarti botak dong."

Tawa renyah keluar dari bibir Oleander saat Danica mengatakan itu. Cowok itu mendekatkan wajahnya di perut Danica. Kemudian mengecup lama perut itu sebelum berbicara. "Mama kalian kurang pinter. Mama lupa kalau bayi baru lahir belum punya rambut," ucap Oleander pada perut Danica dengan nada lembut.

Oleander seperti sedang berbicara dengan anak nya yang masih ada dalam kandungan. Cowok itu merapatkan telinga nya di perut Danica. Seolah ingin mendengar bayi nya berbicara apa.

Danica : Bad GirlWhere stories live. Discover now