Part 16

4.1K 491 52
                                    


Hai, selamat malam.

Mau pembalasan apa untuk Mawar kita?
Dan, ada yang mau Oleander menyesal?

By the way, siapa yang cocok jadi cast nya kedua peran utama kita?

Komentar and vote dari kalian Aninda tunggu...

🔥 Happy reading 🔥

•°•°•°•

Derap langkah tegas menggema di setiap lorong. Wanita paruh baya dengan baju serba merah itu menatap angkuh ke depan. Langkah nya dengan cepat masuk ke dalam kelas 11 IPA 1.

Mata tajam nya mengarah pada gadis cantik yang duduk di meja guru. Senyum miring nya juga mengembang saat gadis itu menatap nya.

"Hai, akhirnya kita bertemu lagi ... anak tiri." sapa nya ceria pada Danica. Wanita paruh baya yang sering di panggil Rose itu mendekat dengan senyum lebar.

Danica menghela napas seraya membuang muka. Ia tidak menyangka jika istri baru papa nya datang ke sekolah Brazalla. "Nenek sihir," caci nya kesal.

Rose, dia wanita licik seperti Mawar. Wanita paruh baya itu dengan bangga nya mengatakan jika sudah diperkosa oleh Burhan. Papa nya memang brengsek. Danica sadar akan hal itu.

"Bunda sayang padamu," ujar Rose. Wanita itu mendekat dan mengecup singkat kening Danica.

Merasa jijik dengan kecupan dari wanita jalang. Danica menggosok kasar kening nya. Ia tidak mau jika sampai bekas itu masih ada. "Menjijikkan,"

"Sebenarnya, bunda ingin kamu tinggal bersama kami," Rose mengambil kunci apartemen dari tas nya. Lalu dengan senyuman tipis memberikan kunci itu pada Danica.

"Jika tidak mau ... kamu bisa tinggal sendiri di apartemen dekat rumah kami." Rose terkekeh ringan.

Mata Danica melirik sekilas kunci itu. Lalu bangkit dari duduknya seraya menatap Rose dengan tajam. "Haruskah saya menerima pemberian dari seorang jalang?!"

Senyum tipis muncul dari bibir Rose. Walaupun Danica tau senyum itu hanyalah topeng belaka. Ia tau wanita itu pasti sedang menahan amarah agar tidak menampar nya.

"Jangan begitu anak ku. Bunda hanya ingin kamu hidup tenang." kata Rose sembari mengusap keringat di kening nya dengan sapu tangan mahal.

Danica terkekeh geli mendengar Rose mengatakan jika ia anak nya. "Anak? Saya tidak akan pernah mau jika wanita jalang seperti anda menganggap saya anak,"

"Saya lebih suka anda menganggap saya seorang musuh." bisik Danica tepat di telinga wanita itu. Ia terkekeh sinis mendengar geraman kecil yang keluar dari bibir Rose.

Mata Danica melirik sekilas tangan Rose yang mengepal kuat. Sebenarnya jika wanita itu menyiksa nya sekarang tidak masalah. Lagipula, dikelas ini hanya ada dirinya juga Violet.

"Jalang menjijikkan seperti anda seharusnya musnah sejak dulu," Danica mendecih lirih, lalu menepuk pelan bahu Rose. "Bahkan ulat bulu lebih menarik daripada anda."

Danica terkekeh ringan. Gadis itu bertepuk tangan sebentar. "Astaga! Bagaimana bisa saya lupa jika anda itu siluman nenek gayung?!" pekik nya.

Danica : Bad GirlWhere stories live. Discover now