Part 28

3.1K 404 25
                                    


°Kalian boleh menegur ku. Tapi tidak dengan mengatur hidup ku. Karena aku tidak suka itu°

-Danica Tavisha-
______________________

Menegur seseorang itu boleh. Tapi kalau mengatur hidup nya jangan. Karena ... bisa saja, hidup nya sudah membaik sebelum teguran itu datang.
______________________

Happy reading 🔥
Jangan lupa tekan bintang dan kasih komentar loh ya!

•°•°•°•

Sekolah sudah sangat ramai saat Danica sampai disana. Ia juga sudah melihat Mawar duduk di kursi panjang bersama Alder. Entah kebetulan atau memang ada yang direncanakan kedua nya. Danica yakin, jika hari esok, akan ada pesta besar.

Langkah ringan Danica berjalan ke arah kedua nya. Sementara Oleander harus pergi ke ruang guru untuk mengumpulkan tugas sekolah yang ia kerjakan selama liburan.

Mata Danica menyipit tajam saat melihat leher Mawar terdapat luka lecet. "Lo ... di perkosa sama seseorang?" tanya nya ragu.

Mawar mendongak, menatap sendu ke arah Danica. Namun saat lirikan tajam Alder mengarah pada nya. Ekspresi  wajah nya langsung berubah seperti biasa. "Tau apa lo? Lo kira gue cewek murahan, hah?"

Danica tersenyum miring melihat respon Mawar. Ia tahu Alder telah mengancam Mawar agar tetap menjadi musuh bebuyutan nya seperti dulu. "Lo bukan Mawar yang gue kenal,"

"Nggak usah sok akrab! Gue nggak butuh temen munafik kayak lo!" ketus Mawar, tajam. Gadis itu mendecih sinis, namun mata nya mengarah pada Alder.

Alder sendiri hanya diam di tempat nya. Tetapi cowok itu menggenggam sebuah kotak hitam kecil. Ada selembar kertas juga di samping cowok itu duduk.

Danica melirik Alder sekilas sebelum kembali menatap Mawar. "Pengecut," hardik nya tajam.

"Maksud lo apa, hah?" sentak Mawar tidak terima. Gadis itu bangkit dengan hati-hati agar perih di bagian bawah nya tidak terlalu terasa.

Danica meneliti pergerakan Mawar saat gadis itu bangkit. Ia tau ada yang terjadi pada Mawar selama ia berlibur ke Bogor. Ia juga tau semua yang terjadi pada Mawar ada sangkut pautnya dengan Alder.

"Lo sakit jiwa, ya?" tanya Danica. Namun pertanyaan nya mengarah pada Alder.

Cowok itu yang tau jika Danica bertanya pada nya langsung berdiri. Kotak hitam yang dibawa juga diletakkan begitu saja di kursi. "Enggak. Kenapa?" tanya nya balik. Seolah tidak tau apa-apa.

Jawaban Alder justru membuat Danica murka. Gadis itu mendecih keras seraya menampar pipi Alder dengan kencang. "Brengsek! Cowok dengan kelakuan sampah kayak lo seharusnya musnah dari dulu!" bentak nya kepalang emosi.

Tetapi tamparan itu tidak membuat Alder marah. Cowok itu justru tersenyum lebar sembari memberikan kotak hitam yang ia bawa pada Danica. "Ini buat lo,"

Danica hanya menatap kotak hitam itu tanpa minat. Tangan nya menyentak kasar kotak itu hingga terlempar jauh. "Lo kira gue bodoh, hah? Lo pikir gue nggak tau di kotak itu ada alat pelacak?!"

"Aldero Fandraco Rezya! Lo cowok paling gue benci di dunia ini!" Danica mendecih lirih. Lalu pergi dari sana yang sebelumnya menabrak bahu Alder dengan keras.

Danica : Bad GirlWhere stories live. Discover now