Part 13

3.9K 518 25
                                    

_______

Happy reading!
Jangan lupa tekan bintang dan kasih komentar please! By the way, kalau ada typo kasih tau, ya?
_________

•°•°•°•

Saat tiba di rumah, Danica melihat mobil yang tidak asing bagi nya. Gadis itu menyipitkan matanya untuk melihat lebih dalam siapa pemilik mobil itu.

"Ck, tua bangka itu." Danica melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Mata nya menajam saat melihat seseorang yang paling ia benci.

Orang itu tersenyum melihat Danica yang baru saja tiba. Lalu dengan langkah santai mendatangi Danica yang masih berdiri di depan pintu.

"Hai, kita bertemu lagi putri ku." ujar orang itu yang tak lain adalah Burhan, papa kandung Danica.

Danica mendecih sinis mendengar itu. Burhan merupakan seseorang yang paling tidak ia sukai. Karena pria paruh baya itu juga yang berhasil membuat Qira tidak berdaya.

"Untuk apa anda disini?" tanya Danica tidak suka. Gadis itu melewati Burhan dan duduk di sofa dengan santai. Salah satu kaki nya juga berada di atas meja.

Meskipun Burhan tahu jika Danica tidak suka melihat keberadaan nya. Pria paruh baya itu tetap memaksa masuk sembari duduk di samping Danica.

Mata Danica melirik tajam ke arah Burhan. Sorot matanya jelas sekali jika hanya ada amarah dan dendam di sana.

"Rumah anda bukan disini pak tua." ucap Danica memulai pembicaraan.

Burhan tertawa pelan, lalu meletakkan beberapa uang bernilai jutaan di atas meja. "Itu untuk biaya hidup kalian." kata nya.

"Saya tidak butuh uang haram anda!" sarkas Danica. Gadis itu menatap jijik uang pemberian Burhan.

Meskipun uang itu bernilai jutaan. Jika cara mendapatkan nya salah. Danica tidak akan pernah mau menerima nya. Gadis itu tidak mau jika menerima uang hasil dari merampok dan membunuh orang-orang.

Burhan menghela napas panjang. Kemudian mengangguk-angguk kepala seraya tersenyum tipis. "Saya tau uang ini haram. Tapi ini cukup untuk kalian hidup selama satu tahun."

"Anda benar-benar peduli atau hanya mencari simpati?" Danica tersenyum miring. "Anda sendiri dulu yang telah menelantarkan kami, bukan?"

Burhan mengangguk samar. "Saya tau. Tapi saya melakukan itu karena saya tidak ingin membuat Qira menderita." balas nya.

"Tanpa sadar anda telah melakukan itu pak tua." sahut Danica dengan nada bergetar.

Semua tentang Qira berhasil membuat nya menjadi gadis lemah. Danica tidak suka melihat mama tercinta nya hanya diam tanpa mau melakukan apapun. Danica tidak suka pandangan kosong pada mata wanita itu.

"Saya ... tidak mau lagi melihat Qira menderita." ucap nya dengan kepala menunduk dalam.

Danica terkekeh miris, lalu bangkit dan menatap nyalang Burhan yang masih setia duduk di sofa. "Tapi anda sudah melakukan itu pak tua. Anda berhasil membuat mama saya menderita."

Sudut mata Danica berhasil mengeluarkan apa yang sedari gadis itu tahan. Danica menangis dalam diam. Gadis itu tak pernah suka pada orang yang telah membuat mama nya terluka.

"Tidak usah pedulikan kami. Urus keluarga baru anda saja," Danica mengambil uang itu dan langsung membuang nya hingga bertebaran dimana-mana.

"Saya tidak butuh uang anda. Saya tidak butuh kasih sayang anda. Saya ... tidak butuh semua yang anda berikan." lanjut Danica dengan mata berkaca-kaca.

Danica : Bad GirlWhere stories live. Discover now