Part 37

2.6K 345 54
                                    


°Jangan bermimpi setinggi langit. Jika tidak ingin kecewa sedalam lautan°

-Oleander Brayllo-
_____________________

Insecure mulu gue lihat karya orang lain yang lebih banyak di baca dan vote!
Tapi it's okey! Gue pasti bisa! Yang penting nulis dulu! Sukses jadi penulis ataupun enggak, jangan dipikirin sekarang! Yang paling penting dilakuin sekarang itu cuma nulis dan nulis!

🔥 Semangat 🔥

Happy reading guys
Jangan lupa tekan bintang dan kasih komentar loh ya!

•°•°•°•

Cuti beberapa bulan untuk menjaga Danica seperti nya cukup untuk Oleander. Kini cowok itu sedang duduk tenang di bangku nya dengan tangan berada di dagu. Dirinya bersekolah tanpa Danica rasa nya hampa sekali. Tak ada yang menarik menurut nya. Usia kandungan Danica sekarang sudah sembilan bulan, dan itu membuat Oleander terus berjaga-jaga jika misal nya Danica akan melahirkan.

"Bosen," keluh nya. Ia menatap sekeliling kelas yang masih sepi. Itu juga karena waktu masih terlalu pagi.

Danica membangunkan Oleander terlalu cepat. Baru jam 4 pagi gadis itu sudah menyiram nya dengan air dingin agar cepat-cepat bersiap untuk berangkat ke sekolah. Padahal jam 4 pagi biasa Oleander lakukan untuk tidur.

"Si lupa gender kemana, ya? Tumben nggak kelihatan." Oleander berdiri dari duduknya. Lalu keluar kelas untuk jalan-jalan.

Langkah ringan Oleander menuju taman sekolah Brazalla. Air mancur di tengah-tengah taman itu biasa nya menjadi pusat perhatian orang-orang. Oleander tidak mungkin mengelak jika air mancur itu cukup indah dan memiliki daya tarik tersendiri.

"Ini kalau gue yang jadi patung nya mungkin orang-orang bakalan lari," ujar Oleander, lalu tertawa pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini kalau gue yang jadi patung nya mungkin orang-orang bakalan lari," ujar Oleander, lalu tertawa pelan.

Cowok itu berjalan dengan santai menuju kursi panjang yang biasa nya ia duduki. Jika keadaan sepi bersama Danica mungkin ia akan meminta susu lagi. Tapi sekarang keadaan nya berbeda. Istri cantik nya sedang berada di rumah lantaran kondisi nya tidak memungkinkan untuk kembali sekolah.

"Akhirnya kita ketemu lagi." itu suara Alder.

Oleander yang menyadari jika Alder mendekat ke arah nya langsung berdiri. Cowok itu berjalan ke arah nya dengan seringaian tipis. "Ngapain lo?" tanya nya malas.

"Cuma mau gangguin lo doang. Untung banget, kan, Danica nggak ada disini." Alder tersenyum miring. Salah satu tangan nya berada di saku. Seolah cowok itu membawa sesuatu.

Mendengar itu, Oleander memutar bola matanya malas. Berdebat dengan Alder memang membutuhkan waktu yang lama. Namun untuk kali ini ia mau jika harus menghadapi Alder. "Terus? Gue harus peduli gitu?!"

Danica : Bad GirlWhere stories live. Discover now