“Cantik, gue nanya ini kenapa cuma dikacangin doang?”

Gadis itu menoleh sejenak. “Apa sih?” tanyanya kemudian kembali lagi sok sibuk.

Alfa mendengus tidak suka diabaikan. “Nanti mau berangkat jam berapa?”

“Agak siangan aja nanti takutnya masih ada keluarga kamu yang datang ke sini.”

Alfa mengangguk, “Terus baju-baju lo?”

Gadis itu mendongak dengan raut wajah bingung, namun Alfa buru-buru melanjutkan ucapannya meski ragu.

“Maksud gue daleman lo, gimana?”

“Udah aku keringin,” balas Gaby ketus.

Gadis dengan kaos oversize polos itu berubah badmood ketika teringat kejadian semalam di mana dirinya sama sekali tak mendapatkan tidur nyenyak karena harus siap siaga dari buaya darat seperti Alfa.

Ya, walaupun mereka sudah sah secara hukum dan agama tetapi tetap saja Gaby belum siap untuk melakukan hal yang lebih jauh lagi dari sekedar berpelukan.

Alfa manggut-manggut, lalu duduk di atas ranjang sambil mengamati istrinya yang telaten dengan pekerjaannya. “Ada yang bisa gue bantu?” tanyanya seraya mengangkat dagu.

Gaby mengangguk pelan. “Yaudah sini bantuin aku packing barang-barang kamu.”

Tanpa disuruh dua kali cowok dengan hoodie mint dan celana kolor itu segera memposisikan diri di samping sang istri. Mulai memilih-milih pakaiannya sendiri. 

“Lo tadi udah masukin celana dalam gue belum?” tanya Alfa menatap Gaby yang hendak berdiri.

“Jaket sama sepatu gue gimana? Seragam juga udah lo masukin?”

Gaby menggeram kesal, kalau tahu Alfa bakal merusuh dan cerewet seperti ini lebih baik ia tidak mengiyakan tawaran laki-laki itu tadi.

“Di bawah tangan lo itu apa kalo bukan Jaket sama seragam? Makanya liatin dulu baru ngomel.”

Gadis itu lekas beranjak lalu berjalan mengambil satu koper lagi yang ada di sudut ruangan. Mempacking barang milik Alfa saja menghabiskan dua koper sekaligus. Gimana dengan barang-barangnya nanti?

Sempak gue mana?” tanya Alfa lagi.

Gaby yang hendak keluar untuk mengambil sprei dan handuk yang sudah Mamanya siapkan lantas berbalik menatap tajam spesies menyebalkan di bawahnya.

“Apalagi sih?!” tanya Gaby galak.

Sempak sama sepatu gue mana? Terus celana panjang sama pendek gue kenapa cuma dikit?”

"Gue buang!" Gaby berbalik, lalu membuka pintu kamar dengan kasar meninggalkan Alfa yang mungkin mengomel-omel sendirian di dalam kamarnya.

•••🦋•••

Segala persiapan akhirnya selesai. Hari juga telah beranjak siang dengan segala ocehan Alfa yang bersikeras mengajaknya segera pindah rumah karena apartemennya masih kotor belum sempat di bersihkan.

“Mau berangkat sekarang?” tanya Intan yang sibuk menyiapkan berbagai macam bekal makanan yang sengaja ia masak banyak untuk stok persediaan makanan anak dan menantunya beberapa hari ke depan.

“Tunggu Gaby selesai bersiap dulu Mah,” balas Alfa asik bermain ponsel.

Cowok yang sudah rapi dengan jaket kebesarannya itu menoleh ke belakang saat orang yang ia bicarakan muncul membawa dua koper besar di kedua tangannya ditambah satu tas jinjing yang lumayan besar.

ALFA Where stories live. Discover now