🐻Bab 32🐻

7.6K 186 0
                                    

Hai! Kayanya ini part paling bikin hah? dari semua part, aku ngetik sesuai isi otak aja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai! Kayanya ini part paling bikin hah? dari semua part, aku ngetik sesuai isi otak aja. ୧(^ 〰 ^)୨

🐻🐻

Gadis berambut pendek tak sabar untuk merebahkan setelah membersihkan dirinya, ia sangat lelah karna aktivitas di sekolah cukup padat dari perlombaan, tampil, belum lagi teriak-teriak mendukung teman-teman bertanding.

"Mari kita cek siapa yang chatting gue," Daisy bergumam seraya menjatuhkan diri diatas kasur empuknya itu. Karena ini sudah malam ia memutuskan untuk tidur melepaskan rasa lelahnya. Daisy berdecak nyatanya tidak ada satu pesan pun di ponselnya kecuali operator yang paling rajin membuat pesan untuknya.

"Kapan gue banyak yang chat ... Dahlah gue mau tidur ajahh bye!" Daisy menaruh ponselnya diatas nakas tak lupa mode pesawat lalu hanya lampu tidur yang menyala, ia tidak mengunci pintu tidak mungkin Gema akan masuk ke kamarnya nampaknya cowo itu tidak tertarik padanya.

"Halu gue episode berapa ya?" gumam Daisy seraya menarik selimut tebalnya, ia tidak bisa tidur bila tidak halu entah kenapa itu bisa terjadi kalaupun tidak halu ia hanya main ponsel saat matanya sudah berat barulah ia tidur tapi, justru kebiasaan itu tidak baik bisa merusak kesehatannya.

Daisy menatap langit-langit kamarnya suasana sepi hanya suara-suara dari luar yang terdengar, ia mulai berpikir masa depan dan bagaimana ia kedepannya dengan Gema tidak mungkin ia terus begini maksudnya berakhir dengan perpisahan.

Pintu terbuka tak lama seorang lelaki berpakaian hitam dengan celana pendek di atas lutut, tidak ada hujan ataupun angin menarik selimut tebal Daisy lalu berbalik di atas kasurnya. Daisy menaikan satu alisnya bingung.

"Geser!" Katanya tanpa rasa malu berbaring di samping Daisy.

"Ngapain Lo tidur disini segala?" Tanya Daisy terus menatap gerak-gerik lelaki itu.

"Biar gak diambil Delion," jawab Gema memunggungi Daisy tidak tau ia hanya ingin memperbaiki hubungan bukan lebih tepatnya menepis pembatas diantara mereka.

"Lah ... Delion? Gak salah? Lo aneh banget sih." Daisy mendesis terus menatap langit-langit kamar toh mereka sudah sah terserah, ia sedang tidak mood untuk berdebat dengannya.

"Gema?" Panggil Daisy pelan. Kali ini ia ingin berbicara hal yang mungkin sangat penting jarang-jarang mereka berbicara serius apalagi kalo Gema sudah bicara ngegas. Cowo itu hanya berdehem seraya menoleh sekilas.

"Lo punya harapan gak untuk pernikahan kita? ... Lo tau gue pengen banget terus bareng Lo, terus gue punya mimpi keliling dunia, ohh iya ... Dari kecil gue punya impian jadi model atau presenter ... Gue pikir itu keren banget ... Gema Lo denger gue gak sih?" cerita Daisy sembari tersenyum mengingat masa kecilnya saat ditanya ingin jadi apa pasti dulu ia akan jawab artis.

"Gue denger, semoga mimpi Lo tercapai, gak keburu hamil anak gue," sahut Gema asal sambil memainkan ponselnya mengetik pesan untuk teman-temannya.

Daisy memukul punggung cowo itu kesal bisa-bisa ia berkata seperti itu, ia pikir itu tidak mungkin terjadi selama ada batasan tidak Daisy sudah merancang cita-citanya ia pastikan itu tidak akan terjadi. Gema memekik berbalik menatap Daisy dengan ponsel di taruh pada nakas sebelahnya.

DAISYGEMA [END]Where stories live. Discover now