DAISYGEMA [END]

🐻Bab 23🐻

kisah tambahan dari geng Attacker bagaimana menurut kalian?

🐻🐻

Lelaki tampan dengan rambut sedikit gondrong dialah sang penakluk wanita bermodal senyum dan kata-kata manis, sangat kontras dengan sang kakak yang notabenenya anti wanita.

Bersama Queen berstatus pacar entah ke berapa yang pasti gadis itu Salah satu mainannya, kali ini saja Jayden diam-diam menelpon seseorang terlihat sangat rahasia untung saja kakak kelas bernama Queen itu percaya dan lebih memilih sibuk memesan makana di kantin.

"Nanti gue telpon lagi yang," ujar Jayden pelan saat berada di bilik toilet pria. Nampak sangat panik apalagi tadi Queen sering kali mencurigainya, tidak asing di telinga memang kelakuan buruknya itu tapi entah Queen seakan percaya-percaya saja pada pacarnya itu.

'Brengsek! Lo pikir gue gak tau kelakuan Lo!' dari sebrang sana suara seorang gadis sangat marah. Jayden tersenyum miring satu cewe menghilang tidak masalah baginya stok lain jangan tanya lagi banyaknya.

"Putus oke. kalo itu mau Lo tuttu..." Sambungan telepon di tutup sepihak oleh si wanita. Jayden mengumpat lalu menendang pintu toilet kasar, sialan memang wanita satu ini berani sekali memakinnya.

"Sialan anjim!" Umpatnya membuka pintu toilet pria itu begitu juga para lelaki di dalam toilet sekolah itu melihat kearahnya. baru saja keluar dari toilet, Kesialan menimpa lelaki dengan seragam sekolah tak sesuai aturan itu melihat wanita berkuncir kuda ditambah kaca mata bulat memegang buku seraya berjalan kearahnya namun, padanya menunduk.

Jayden mundur menyembunyikan diri pada sebuah pilar depan kelas musik. Gadis itu sangat familiar wajah dan juga segalanya ia tak lupa cewe itu pernah menjadi salah satu mainannya bukan itu saja gadis itulah yang membuat dirinya terkenal playboy.

Masih teringat jelas tamparan keras saat memergokinya mendekati gadis lain. Dia Meisya cewe cantik keturunan Tionghoa dengan kulit putih namun sayang penampilan cupu dan ceroboh membuatnya menjadi bahan bulliying.

"Pergi Lo!" Decak Jayden, sudahlah cewe itu jalan begitu lambat. Biarkan dirinya melewati mantannya dengan memalingkan wajah. Tepat melewati gadis itu untung saja mereka beda kelas dan lagi gedung sekolah ini sangat luas untuk berpapasan saja jarang.

Sesampai di kantin. Queen dan teman-temanya menghadang Jayden. Lelaki itu menghela napas pasrah sudah tadi kesal dengan dua cewe sekaligus ditambah lagi Queen.

Queen dengan tatapan dinginnya menunjukan sebuah foto Jayden bersama gadis seusianya sedang jalan bareng hampir berciuman. Jayden memandang sekilas tidak terterkejut sungguh moodnya kali ini tidak bagus cukup cewe ini satu ini lebih rewel dari yang lain.

"Lo mau putus, gue jabanin!" Kata Jayden dengan sorot mata tajam, melewati tiga gadis itu. "Minggir!" Ketusnya.

"Jay bukan gitu maksud aku tuh!" Teriak Queen berbalik hendak menyusul. Tidak mau begitu saja putus dengan salah satu mostwanted itu.