Resha melangkahkan kaki menuju pintu kelas dengan santai. Tanpa memedulikan Sera yang masih hanyut dalam pikirannya.

"Eh! Loh Resha mana?" tanya Sera pada dirinya sendiri. "Echa! Lo mau kemana? Kok gue ditinggal ish" kesal Sera yang berlari mengejar Resha.

"Cha! Lo mau kemana? Kok ninggalin gue sih, gak setia kawan banget" keluh Sera.

"Bolos" jawan Resha singkat.

"Yeay bolos!" Sorak Sera yang sedikit keras membuat Resha menatapnya dengan tajam.

"Bego!"

"Duh Echa yang cangtip tapi gak secangtip neng Sera, Sera tuh pinter. P - I - N - T - E - R," sahut Sera.

"Terserah" Resha mengalah karena percuma jika berdebat dengan seorang Sera. "Mau kemana?" tanya Resha.

"Gimana kalau kita jalan-jalan aja, keliling sekolahan ini" jawab Sera antusias seperti anak kecil yang minta dibelikan balon.

"Hmm" sahut Resha. "Mulai darimana?" tanya Resha.

"Lantai 2 gimana?" usul Sera. "Disana ga ada guru juga, dan sepi sih dijamin gak akan ada yang tau kita bolos" lanjutnya.

"Hmm, ada toilet kan disana?" tanya Resha.

"Kalau gak salah ada deh. Ya udah ayo buruan jangan lama-lama, keburu ada guru yang liat" ucap Sera menarik tangan Resha.

Mereka menaiki tangga cukup lama, karena memang lantai 2 di sekolah ini cukup tinggi. Sera berjalan sambil bernyanyi lagu anak-anak yang ia hafal, terkadang mengganti liriknya sesuka hati. Sedangkan Resha hanya diam mendengarkannya dan mengabaikan suara Sera. Walaupun suara Sera sangat bagus, tetapi sedikit mengganggu telinga Resha.

"Balonku ada 4 eh lima, rupa -rupa warnanya" Sera bersenandung dengan gembira.

"Hijau, kuning, kelabu, merah muda punyaku. Lah balon kelima warna apa ya Cha?" tanya Sera.

"Biru" jawab Resha.

"Oh berarti salah, ulang ah. Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru. Meletus balon hijau Dorr!!" kejut Sera. "Kaget napa, kaku amat kek papan mading" cibir Sera.

Sedangkan Resha hanya mengabaikan suara berisik dari Sera. Sera mengerucutkan bibirnya kesal melihat respon dari Resha.

"Balonku tinggal empat, Bebeb Owl Sera ikattt. Hihihi" Sera terkekeh sendiri menyanyikan lagu itu dengan asal-asalan.

"Gila" ejek Resha.

"Biarin, yang penting ada yang suka" ucap Sera.

Tak terasa mereka sudah sampai dilantai 2, dan ternyata tempat ini sesuai dengan rumor yang ada. Sepi dan memiliki hawa yang dingin. Lantai 2 ini hanya memiliki beberapa ruangan. Lapangan indoor, gudang, toilet dan perpustakaan mini karena perpustakaan utama ada di lantai pertama.

"Gue mau ke toilet" ucap Resha "dimana?" Lanjutnya.

"Oh disana, lurus belok kanan dah sampe deh" tunjuk Sera. "Mau ditemenin?" tanya Sera.

"Gak usah" jawab Resha.

Resha mengikuti arahan dari Sera dan segera menuju toilet dengan terburu-buru. Resha merasa sedikit merinding disini, karena terlalu sepi.

'Kok bisa ya, dibangun lantai 2 tapi sepi gini. Gak guna banget deh. Eh guna sih' batin Resha.

Resha segera masuk ke salah satu toilet dengan asal karena memang disini kosong.

"Echaaa!!!"

Samar-samar terdengar suara Sera yang berteriak. Namun, Resha mengabaikannya karena berpikir kalau itu hanya tipuan dari Sera yang sangat jail.

"Echaaa!!! Tolonggg!!!"

Terdengar teriakan lagi namun lebih pelan, seperti menjauh dari tempat Sera menunggu.

"Gawat! Ada yang gak beres kayaknya!" gumam Resha yang terburu-buru menyelesaikan urusannya di toilet itu dan segera keluar untuk mencari Sera.

"Seraa!!" panggilnya.

Namun, sepi dan sunyi. Tidak ada sahutan apapun dari Sera. Resha menyusuri setiap pintu dan membukanya, mengabaikan rasa takut yang menyusup dalam benaknya.

"Kemana sih! Seraa!! Gak lucu! Keluar deh lo!" kesal Resha diiringi rasa paniknya.

Resha memutuskan untuk mencarinya dilantai 1. Mungkin saja Sera berlari menuju lantai 1, tempat yang lebih ramai.

Namun, saat sampai ditangga tiba-tiba badan Resha lemas seperti tak bertulang. Pemandangan ini membuat kepalanya sakit dan terbayang sesuatu.

Dibawah sana, Sera tengah terbaring dengan darah yang mengalir dari tubuhnya. Resha segera menuruni tangga dan melihat keadaan Sera.

"Ser!! Sera banguuun!! Lo kenapa anjing. Argh, siapa yang ngelakuin ini sama lo!" panik Resha yang tak sengaja memegang tubuh Sera dan ternyata disana ada bekas tusukan pisau. Berarti Sera ditusuk sebelum jatuh ke bawah tangga. Resha segera mencari bantuan untuk membawa Sera ke Rumah Sakit.

Flashback off

°°°

"Gitu" ucap Resha.

"Gue akan cari tau semuanya" tekad Orlan.

"Gue juga" sahut Dero.

"Gue ikut" sahut Resha tak mau kalah.






🦉🦉🦉

Haii!!! Apa kabar??.

Semoga suka part barunya ya😚

Maaf, typo bertebaran dimana-mana, nanti direvisi kalau udah end ceritanya ya😭.

TBC

OWL MANWhere stories live. Discover now