BAB 35 - Felicity

19 2 0
                                    

Halley POV

Hari ini hari libur. Sebenarnya aku memiliki sedikit pekerjaan kantor yang belum selesai karena beberapa minggu lalu aku libur karena sakit. Pekerjaanku banyak tertunda karena wawancara karyawan baru dan meeting dadakan bersama para direktur. Tapi aku memilih untuk melanjutkannya dirumah saja karena kemarin aku sudah lembur untuk menyelesaikan setengahnya. Jadi aku hanya perlu mengirimkan file rekapan tahunan pegawai lewat email saja kepada kadiv HRD.

Aku mempunyai janji akan pergi jogging bersama Rion hari ini. Semalam aku hanya bisa tertidur sebentar dan terbangun pukul 3 pagi. Setelah itu aku hanya menghabiskan malamku dengan menonton sambil tidur-tiduran didepan televisi. Entahlah, badanku lelah tapi tak bisa beristirahat dengan nyaman.

Aku sedang membereskan sisa-sisa makanan semalam di ruang tamu saat Lia membuka pintu kamar dan tampil dengan pakaian yang rapi.

"Lho? Tumben bangun pagi. Mau kemana?" Tanyaku heran.

Tapi aku lebih heran lagi saat dia menggerek kopernya bersamaan dengan langkahnya.

"Gue mau balik ke Colmar." Jawabnya singkat kemudian berlalu ke depan lemari makananku dan menyambar beberapa roti isi.

"Kok cepet banget? Lu kan baru sekali jalan-jalannya disini. Visa lu masih ada 5 hari lagi kan?" Tanyaku heran.

Aku berjalan ke dapur dan membuang sisa makananku dan beralih mencuci piring di wastafel.

"Iya, gue mau balik aja. Udah gak nyaman lagi." Ucapnya datar kemudian menyimpan beberapa makanan lain ke dalam ranselnya untuk bekal dalam perjalanan.

Aku mengerti. Dia bahkan tak keluar kamar sejak malam itu. Aku sampai harus bersorak-sorak menyuruhnya makan dan mandi. Tapi, dia tidak terlihat seperti ABG alay yang baru putus cinta. Dia baik-baik saja. Ya, kecuali mood-nya.

Aku mengangguk, membiarkan dia pergi dan tak menahannya seperti didrama-drama. Mungkin lebih baik dia kembali ke kehidupannya di Colmar.

Ares sudah kembali ke Jepang kemarin. Aku mengantarnya ke bandara bersama Orion. Ya, tentu saja Lia tidak ikut. Ares mengerti dan hanya menitipkan salam kepada Lia. Kami mengangguk, kemudian melepas dia pergi.

Ares juga tak lupa mengatakan "Longlast ya kalian berdua." kepadaku dan Orion dan kami hanya membalas dengan senyum tipis. Merasa tak enak saat kami sedang merasa bahagia sedangkan Ares sedang menikmati sad ending nya.

Lia memasang tali sepatunya dan beranjak menuju pintu apartemen. Belum sempat aku menawarkan untuk mengantarnya dia sudah berkata, "Gak usah dianter. Gue bisa naik taksi. Lu baik-baik disini. Jangan lupa istirahat, liat tuh udah mata panda." Ucapnya sembari terkekeh kecil.

Aku mencebikkan bibir kesal, kemudian mengantarnya sampai lobi. Saat sudah sampai, aku memberikan pelukan perpisahan dan kembali menawarkan untuk mengantarnya tapi dia tetap saja menolak.

Aku memesan sebuah taksi untuk mengantarnya menuju Incheon Airport. Saat taksi tersebut sudah sampai dia segera meletakkan kopernya di bagasi dan berniat membuka pintu mobil tapi aku menahan gerakannya.

"Sorry, gara-gara gue lu sama Ares jadi gini." Ucapku pelan. Mengucapkan permintaan maaf yang menggerogoti hatiku sejak beberapa hari terakhir.

"Gapapa, gue sama dia emang gak seharusnya bersama. Dianya aja yang ngeyel minta balik." Balasnya sambil terkekeh dan itu membuatku semakin merasa bersalah.

"Udah ah, gue balik. Lu jangan lupa makan. Jangan lupa istirahat. Jangan sampe drop lagi." Ucapnya kemudian memelukku sekali lagi.

Saat dia melepaskan pelukannya aku mengatakan sebaris kalimat yang membuat dia terkejut, "Gue sama Lion udah jadian, Ya."

Us : 'Kalopsia'حيث تعيش القصص. اكتشف الآن