26 | Masa sembuh.

8 3 0
                                    

Dengan santainya Anela berjalan melewati taman indah di sekolahnya yang berjarak dekat dengan posisi kelasnya. "Wah!" Terkejut Anela kala seseorang mencegah dirinya berjalan.

Daren tersenyum tipis ke arah Anela lalu menarik gadis itu perlahan untuk duduk di taman sekolah sebentar. "Kenapa?" tanya Anela kebingungan.

"La, maaf." ucapnya lagi.

Anela tersenyum manis saat mendengarnya, gadis itu kemudian mengelus bahu Daren untuk memberitahukkan jika Anela memang tidak apa-apa. "Makasih." jawab Anela dengan senyumannya.

Penilaian nya memang tak salah, Anela benar benar mirip dengan kekasihnya, Syifa. Gadis yang selalu berterimakasih walau dalam diri mereka sebenarnya merasa sakit dan lelah. Gadis yang selalu tersenyum dan menyendiri jika mengalami kesedihan luar biasa.

"Gue tau lo pasti kaget dan risih saat tau alasan gue deketin lo. Maaf karena gue ikut campur urusan lo, bahkan sampai ngelarang-larang lo. Belum sempet bilang ini kemarin, jadi sekarang deh," ucapnya lagi sembari memberikkan wajah menyesal yang baru pertama kali Anela lihat.

Gadis itu kemudian berdiri dari duduk nya lalu mengulurkan tangannya ke arah Daren dengan senyuman cerah nya. "Gak apa-apa, pagi-pagi masa mau langsung cari masalah. Udah ah, yuk ke kelas," ajak Anela.

Daren yang melihat respon itupun langsung tertawa kecil lalu membalas genggaman Anela dan berjalan beriringan di koridor sekolah. Sebelum mereka masuk kedalam kelas, Anela dikejutkan dengan berkumpulnya Vania dan anak The Petrichor lainnya di depan kelasnya.

Saat Anela datang bersama Daren, tatapan mereka kini beralih ke arah keduanya. "Woi Bro!" sapa Yoga kepada Daren lalu tersenyum kecil ke arah Anela.

Tatapan Reynald terus menerus menatap ke arah Anela. Si gadis unik yang baru baru ini sedang lelaki itu kagumi. Namun perasaannya mendadak dibuat kesal kala melihat Anela datang ke kelas bersama Daren, ini perasaan cemburu mungkin?

Tanpa sengaja, Anela membalas tatapan Reynald dengan ditemani senyuman manis nya yang cukup bisa membuat Reynald tersipu malu saat ini. Lelaki itu kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain dan masih setia menggunakkan wajah datarnya.

"Lagi ngapain?" bisik Anela ke arah Vania yang kini sedang memeluknya. Uniknya sahabat Anela yaitu dia memiliki sapaan tersendiri bagi orang-orang tertentu. Contohnya jika kepada orang tuanya ia akan langsung bersalaman lalu memeluk satu sama lain, kepada Raphael ia akan berkata 'hi, love you' walau sesudahnya mereka akan bertengkar, kepada Anela gadis itu akan menyapa nya penuh keceriaan dan langsung memeluknya, yang terakhir jika kepada orang lain selain yang tadi disebutkan, Vania akan menatapnya datar atau hanya sekedar tersenyum tipis tanpa ada niat memulai pembicaraan lebih dulu.

Vania menatap ke arah Anela dengan tatapan berpikirnya. "Gue juga gak tau," jawab nya dengan menggunakkan nada yang menurut Anela sangatlah menggemaskan.

Raphael datang menghampiri Anela dan mengusap kepala gadis itu perlahan, "Tumben dateng 20 menit sebelum masuk, biasanya 40 menit sebelum masuk." ucapnya.

"Males ketemu lo aja sih," jawab Anela bercanda yang langsung direspon oleh tawaan kencang Vania dan wajah kesal Raphael.

"Bercanda, gue tadi udah dateng kok. Cuman ngobrol bentar aja di depan sama anak jurnal." Anela terpaksa sedikit berbohong, ia tak ingin masalah yang dialami nya bersama Daren akan lebih panjang atau mungkin akan lebih memburuk.

Gavin sedari tadi membicarakkan sesuatu yang tak Anela tak sepenuhnya mengerti, lelaki itu membicarakkan tentang rencana sebuah acara yang nantinya akan mereka hadiri.

Bisa dibilang jika Gavin adalah ketua dari The Petrichor karena lelaki itulah yang lebih sering memberikkan segala rencana ataupun hal lainnya kepada para anggota, sedangkan Fabian dan Yoga sebagai pandangan utama dan vocalist yang memang diperuntukkan menjadi pusat nya penampilan. Reynald ataupun Raphael tidak terlalu suka dengan yang namanya diperhatikkan sehingga mereka selalu mencari tempat aman di belakang.

Hidden LoveМесто, где живут истории. Откройте их для себя