20 | Awal?

8 3 0
                                    

Pada akhirnya, Anela memang tidak boleh berharap lebih dengan ucapan yang selalu Fabian berikkan. Contoh nya sekarang, lelaki itu berkata jika esok mereka akan pergi ke sekolah bersama seperti biasanya. Tetapi saat Anela baru saja berjalan ke halaman rumah Fabian, Bunda nya sudah berkata jika Fabian telah pergi ke sekolah lebih dulu.

Kini, Anela sedang menaikki ojek online yang telah ia pesan sebelumnya. Sesampainya Anela disana, ia kemudian berjalan dengan santai nya ke arah gerbang. Belum sepenuhnya masuk gerbang, tiba tiba saja Reynald dengan mobil klasik milik lelaki itu berhenti di samping Anela.

"Anela! Boleh ngobrol sebentar?" tanya Reynald dengan perasaan yang gugup namun tetap disembunyikkan.

Anela menghampiri mobil itu lalu menatap ke arah Reynald kebingungan. "Kenapa?" tanya nya. "Masuk aja, sekalian parkir dulu." ucap Reynald yang langsung diikuti oleh Anela.

Sepertinya lelaki itu memiliki sesuatu yang serius untuk dibicarakkan karena ini adalah pertama kalinya Reynald mengajak Anela berbicara.

Setelah Anela masuk ke dalam mobil lelaki itu. Wangi tanaman yang menenangkan dan musik yang diputar adalah musik dengan tempo perlahan membuat Anela terkagum saat masuk kedalamnya.

Reynald telah parkir di salah satu tempat biasa yang selalu lelaki itu tempati. Ia kemudian mengambil tas punggungnya dan langsung membuka tas itu untuk mengeluarkan sebuah map berisikan soal soal yang telah lelaki itu kerjakkan bersama Raphael seminggu yang lalu.

"La, liat soal ini. Jawabannya bener kan?" tanya Reynald dengan nada datarnya seolah olah lelaki itu malas untuk membahas materi ini padahal perasaan yang sebenarnya lelaki itu sangat penasaran dengan penyelesaian materi nya.

Anela mendekatkan tubuhnya ke arah Reynald agar mereka bisa melihat ke arah map itu bersamaan. Wangi parfume Reynald sangat tercium di hidung Anela, wangi yang berhasil membuat Anela menyukainya.

"Bener kok. Tapi kenapa cara nya kaya gini ya?" tanya Anela dengan wajah kebingungannya. "Cara cepet di tempat les. Yaudah kalau gitu,"

"Yuk turun," ajak Reynald dengan pembahasannya yang sangat singkat itu. Anela sedikit tertawa karena untuk pertama kalinya Anela bertemu dengan lelaki yang sangat aneh seperti Reynald saat ini.

Gadis itupun turun dari mobil Reynald lalu menghampiri Reynald untuk berjalan beriringa menuju kelas mereka masing masing. "Anela," panggil Reynald tiba tiba.

"Kalau ada soal yang mau gue tanya sama lo, gue bisa langsung kontak lo kan?" tanya Reynald lagi yang masih dengan wajah datar dan nada malas nya.

Anela menjawab dengan anggukkan cepat, "Santai aja, kita bahas bareng bareng kalau emang susah." Reynald menganggukkan kepalanya perlahan.

"Raphael bilang, lo jago matematika. Jadi gue langsung tanya lo tadi," ucap Reynald berusaha menjelaskan mengapa lelaki itu tiba tiba memanggil Anela untuk melihat apakah jawabannya salah atau tidak.

"Oh, gak juga sih. Belajar bareng bikin gue makin fokus, makanya keliatan bisa." jawab Anela dengan senyuman manisnya. Saat Reynald akan membalas senyuman itu, tiba tiba saja sang penganggu datang.

"Halo!" teriak Vania yang langsung menghampiri Anela dengan senyuman lebarnya. "Berduaan aja nih?" tanya nya lagi.

Raphael yang melihat hal itupun hanya tersenyum penuh arti lalu merangkul Reynald dengan senyuman yang masih terlihat di wajahnya. "Bahas soal minggu kemarin Rey?" tanya nya.

Hidden LoveNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ