32

1.5K 308 19
                                    

Sebelum membaca, baiknya aku memberi tahu ini dulu.

Aku baru sadar selama ini penggunaan kata "kastil" itu tidak baku. Jadi harus mengganti semua kata itu dari chapter pertama dengan kata bakunya yaitu "kastel" yang mana sudah selesai kulakukan.

Nggak akan ada lagi kata "kastil" yang bakal kalian temukan di cerita ini (kecuali kalau aku lupa dan mohon diingatkan hehe).

Oke, itu aja. Selamat membaca!

_________

______________________

_________________________________

"Dan yang terakhir adalah perpustakaan. Kau mungkin akan suka."

Vyradelle menatap sepasang pintu besar yang dijaga beberapa pengawal itu. Tatapannya sejak tadi hampir tak pernah berubah, waspada dan penuh kecurigaan. Tapi ia tetap mendengarkan penjelasan wanita di sebelahnya yang kemarin memperkenalkan diri sebagai ratu kerajaan ini.

Mengingat kembali pembicaraan kemarin, Vyradelle merasa agak aneh sebenarnya pada dimensi tempatnya berada saat ini.

Katanya dunia penyihir dan manusia berbeda. Penyihir dapat bepergian ke dimensi manusia sementara manusia tidak bisa ke dimensi penyihir karena tidak dapat berteleportasi-kecuali jika seorang penyihir yang membawa manusia itu.

Lalu sebenarnya tidak sedikit manusia terutama keluarga kerajaan yang memiliki darah penyihir sehingga dapat menggunakan sihir meski masih memiliki darah manusia yang dominan. Kerajaan penyihir sendiri dulunya tersembunyi dari manusia, tapi belum lama sengaja membuka diri sebagai kerajaan pemegang kendali alam.

Ya, alam hanya tunduk pada kerajaan penyihir. Tapi tentu saja tidak berarti kerajaan penyihir dapat seenaknya berlaku pada dunia manusia.

Kerajaan penyihir sebenarnya tidak perlu nama, karena hanya ada satu dan hidup di dunia berbeda dalam satu dimensi. Tapi mereka memilih menamainya menjadi Kerajaan Penyihir Orznt.

Perbedaan yang sangat besar dengan dimensi tempat Vyradelle tinggal yang hanya ada satu dunia. Manusia memiliki sihir dan gelar penyihir hanyalah sebutan untuk suatu pekerjaan yang melibatkan sihir tingkat tinggi, bukan berdasarkan darah.

"Terkadang aku sibuk. Jadi kalau kau bosan di kamar, ke sini saja. Perpustakaan ini biasanya sepi. Anak-anakku juga punya perpustakaan sendiri, jadi Alec tak akan kemari."

Vyradelle menoleh pada ratu penyihir. Perempuan itu menatapnya tenang dengan senyuman tipis.

Ucapan yang terkesan seperti Vyradelle membutuhkannya, memang. Tapi itu tak sepenuhnya salah. Vyradelle tidak mempercayai siapapun di tempat ini tapi ratu penyihir sejauh ini bersikap baik padanya. Namun tetap saja, dia tak mengizinkan Vyradelle pulang.

"Kau menyuruhku bersikap layaknya tempat ini adalah rumahku," Vyradelle berucap ragu. "Aku masih tak mengerti mengapa kalian tidak membiarkanku pulang jika aku tak dibutuhkan."

Ratu penyihir menatapnya dengan kening berkerut. "Kau bilang tak akan percaya."

Vyradelle menghembus nafas. "Tentu saja."

Namun kemudian, ratu penyihir berucap lagi. "Tapi kalau kau ingin tahu, aku akan dengan senang hati menjelaskan-terlepas dari kau akan percaya atau tidak."

the CastleWhere stories live. Discover now