1

5.3K 679 15
                                    

... ialah perang besar antardimensi yang menghancurkan hampir seluruh makhluk hidup.

Kejadiannya ditandai dengan terbunuhnya hampir seluruh penjaga pintu dimensi di masing-masing dimensi.

Hanya satu yang bertahan hidup dan meneruskan garis keturunannya.

Vyradelle, penjaga pintu dimensi Equator.

Vyradelle mendesah pelan. Ditutupnya buku tua dalam tangannya sebelum kembali menyimpan buku itu di atas rak buku perpustakaan kastel.

Dentang suara jam tua besar terdengar di sepenjuru kastel. Vyradelle berjalan meninggalkan perpustakaan menuju ruang makan utama.

Kastel selalu sunyi seperti biasa. Tidak ada orang lain selain Vyradelle sendiri. Ibu, ayah, teman atau saudara, Vyradelle tidak miliki. Atau berkeinginan untuk memilikipun ia tidak pernah.

Vyradelle terbiasa akan kesendirian. Detik pertama dirinya ada di dunia, ia sudah sendiri. Sampai-sampai Vyradelle tidak mengerti rasanya 'kesepian'.

Yang ia tahu, kesepian ada ketika seseorang sedang sendiri. Anehnya, Vyradelle selalu sendiri, tapi ia merasa biasa saja. Jadi Vyradelle menyimpulkan, bahwa kesepian hanya akan dirasakan oleh orang yang terbiasa hidup dengan orang lain atau makhluk lain.

Yang Vyradelle ketahui, Wanita Asap bukanlah makhluk. Ia lebih seperti benda sihir yang diatur dengan kecerdasan buatan. Ada atau tanpanya, Vyradelle tidak merasa terpengaruh sedikitpun. Malah, Vyradelle lebih merasa tenang jika Wanita Asap tidak ada.

Wanita Asap adalah sosok yang membesarkan Vyradelle. Ia tidak berperasaan---karena memang bukanlah makhluk.

Kesalahan sekecil apapun tidak akan ditoleransinya. Hukuman yang menunggu selalu menyakitkan meski kesalahan yang Vyradelle perbuat tidak seberapa. Segala jenis luka pernah Vyradelle rasakan. Ia tahu sesakit apa ketika salah satu anggota badannya putus. Saat itu, tak ada anggota badannya yang putus, tapi Wanita Asap itu memberi kesakitan itu pada Vyradelle sebagai hukuman.

Pernah satu kali, Wanita Asap benar-benar meremukkan tulangnya secara harfiah. Saat itu Vyradelle memberontak dengan melempar buku pelajarannya ke gumpalan yang membentuk wajah Wanita Asap itu.

Langsung saja Wanita Asap murka. Ia meremukkan telapak tangan Vyradelle hingga membuatnya bersimpuh di lantai kastil sambil menjerit kesakitan. Darah berceceran di sekitarnya. Vyradelle hingga tidak berani melihat telapak tangannya sendiri saking mengerikannya kondisi telapak tangannya saat itu. Wanita Asap membiarkan itu berlangsung selama 2 jam sebelum menyembuhkannya. Telapak tangan Vyradelle baru sembuh ketika ia sudah kehabisan tenaga untuk berteriak. Entah karena berteriak membutuhkan tenaga yang lumayan, atau karena ia sudah kehilangan banyak darah sehingga tenaganya tersedot habis.

Wanita Asap juga memberitahu Vyradelle bagaimana rasanya mati dan masuk neraka. Saat itu, Vyradelle baru berumur 15 tahun. Lagi-lagi karena kesalahan yang dianggap keterlaluan, Vyradelle harus menyaksikan sendiri tubuhnya yang tergeletak di lantai kastel tepat di bawahnya sedangkan ia berdiri kaku menyadari dirinya kini sudah tidak memiliki tubuh, hanya roh.

Lalu dalam satu kedipan mata, Vyradelle sudah berada dalam laut api yang panas, sendirian, dan disiksa. Wanita Asap baru mengembalikannya setelah beberapa jam.

"Kau terus-terusan memikirkan itu."

Suara wanita yang halus namun tegas terdengar disusul dengan kemunculan sosok Wanita Asap tepat di depan Vyradelle.

Vyradelle mendengus tak peduli. Ia berjalan terus menembus gumpalan asap putih itu. Bagian belakang gaun tipisnya yang tidak mengembang menyapu lantai kastel yang ia jejaki. Vyradelle berjalan hingga memasuki ruang makan istana dan duduk di kepala meja. Ditatapnya makanan yang tersaji di meja super besar itu datar.

the Castleحيث تعيش القصص. اكتشف الآن