32 - RAFA NGIDAM✓

21K 3.1K 301
                                    

Malam-malam kini Rafa dan Ziya sudah tiba di rumah mertuanya Ziya alias rumah dari keluarga Rakhan.

"Ini tumben-tumbenan kalian kerumah? Wat hepen son"tanya Raka seraya menyantap kopi hangatnya Tampa gula.

"Rafa mau Abi makan lidah buaya"ucap Rafa membuat semua terkejut dan.

"Huk! Huk! Huk! Buset, kamu kira lidah buaya enak? Kagak!!! Ogah gak mau"tolak Raka membuat Rafa menangis.

"Huaaaaa hiks by lihat Abi"tangisan Rafa pecah dan Rafa menyimpan kan kepalanya di kerudung Ziya.

"Suami kamu kenapa Ziya?"tanya Zahra.

"Mas Rafa ngidam mi"ucap Ziya membuat kedua orang tua Rafa terkejut.

"HAAH?! KAMU HAMIL?!"Kaget mereka.

"Iya umi Abi"

"Loh? Emng kamu siap hamil muda?"Tanya Raka.

"Ziya siap siap aja"ucap Ziya seraya mengelus rambut kekasihnya itu.

"Emng kamu gak mau kek orang orang sayang? Main sana mari terus bebas gitu gak mau?"Tanya Zahra.

"Ziya malah seneng umi kalo Allah udah memberikan kepercayaan kepada Ziya sama Rafa agar bisa jadi orang tua umi. Serius, ini anugerah yang tak boleh di bawa sedih! Kalo takdir Ziya berkata bahwa hari ini Ziya hamil! Ya Ziya terima kalo Allah bilang Ziya hamil Besok! Bulan depan! Tahun depan! Ziya pun tetap terima. Harusnya yang sedih itu, kalo Ziya tidak di beri kepercayaan sama Allah menjadi orang tua!"jelas Ziya membuat semua kaget.

"Istri Rafa tuh"

"Mantu gw limidit edison"

"LIMITED EDITION"

"Iya maksudnya itu"ucap Raka sambil menyantap kopi hangatnya itu.

"Dan satu lagi, Cucu umi sama Abi ada dua"ucap Rafa.

"Kembar?"

Dan Rafa sama Ziya mengangguk cepat.

"ALHAMDULILLAH PUNYA CUCU KEMBAR GW!!"teriak Raka membuat Rafa terkejut.

"ABI!"tegas mereka.

"Abi mau yahhh"rengek Rafa. Raka yang melihat pun hanya bisa pasrah dirinya kira Rafa lupa Ternyata takdir berkata lain.

"Ya udh! Yuk keluar"ucap Raka. Dan semuanya pun keluar dari Mension.

"Tuh lidah buayanya, tinggal Abi makan"ucap Rafa yang asik ngelus perut istri nya.

"Ogahhh!!!! Gw gak mau"rengek Raka dan Zahra pun langsung mengupas kulit lidah buaya tersebut.

"Nih makan"ucap zahra. Raka langsung menatap kearah istrinya. Apa Zahra tidak iba kepada dirinya yang harus makan lidah buaya?

"Sayangg"

"Makan, demi cucu mu"ucap Zahra dan menyuapi lidah buaya ke ikut Raka.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 dan Rafa sama Ziya langsung berpamitan untuk pulang.

Didalam mobil, Zahra terbaring di kursi belakang. Dan Rafa yang melihat iya di kaca pun tersenyum manis. Tiba-tiba handphone milikny berbunyi.

"Assalamualaikum, kenapa bar?"

"....."

"HAAH? Kok bisa?"

"......."

"Sans aja, lambat laun pasti istri gw ngerti dan semoga istri gw bisa paham sama situasinya"

"....."

"Iya, kalian berdua jangan terlalu dekat sekarang! Inget, zina"

"....."

RAFAIZAN [SUDAH TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang