6 - UNDANGAN✓

47.1K 7.1K 429
                                    

Rafa kini berada di jalanan yang tengah berkendara. Hari sudah menunjukkan pukul 5 yang artinya azan Magrib bentar lagi akan berkumandang. Dirinya langsung pergi menuju mesjid Ta'aruf.

Tiba-tiba, penglihatan dia tertuju ke gadis mukena berwarna hitam pekat. Rafa sudah yakin jika itu adalah Ziya. Gadis kecilnya, Rafa tersenyum. Lalu pergi ke tempat toilet untuk mengambil wudhu.

Sedangkan Ziya. Dia sedang menunggu adzan magrib tiba. Dia tau jika dirinya terlalu cepat. Karna gabut, dirinya langsung mengambil benda pipih nya. Tidak ada yang lucu, tapi beranda Instagram dia tertuju lelaki yang berfoto memakai sorban. Aesthetic memang, tapi kenapa seluruh wajah yang di tutup?

Saat Ziya melihat siapa pemilik akun ini. Ternyata, @RafryKhn dan Paling mengejutkan lagi. Bio dia malah membuat. "Sudah ada yang punya....namanya Zyzy okey!" Tolong, Ziya merasa terbang sekarang. Lalu dengan cepat Ziya memasuki hpnya saat ada lelaki masuk kedalam barisan wanita.

Saat Ziya melihat, ohhh Astaghfirullah itu kan... RAFA! Ziya langsung bertanya.
"ngapain kesini?"tanya Ziya.

"Mau lihat bidadari Rafa"ucap Rafa.

"Gak ada bidadari! Adanya Ziya! Wanita biasa"ucap Ziya.

"Hhh iya, kamu yang akan ikut dengan ku ke Jannah Allah"ucap Rafa. Tolong!!! Ziya tidak kuat dirinya benar-benar ingin keluar dari mesjid ini.

Tiba-tiba ada gadis kecil datang dan membuat dua sejoli ini terkejut. "Udah tau bukan mahlom! Macihhh ajaaa deketan! Mau dapat doca!"ucap gadis dengan gigi ompong di bagian atas.

"Tau apa kamu tentang mahram? Hmm?"tanya Rafa.

"Iya! Kek kakak beldua ini! Padahal belum nikah! Macak udh belduaan?"ucap gadis kecil ini.

"Eh cil, dia calon istri gua!"entah kenapa Rafa merasa kesal dengan bocah kecil ini.

"Dih, kok kakak malah-malah? Kan macih calon! Belum muhlim"kekeh gadis itu. Rafa menghela nafas, Ziya yang tau tersenyum manis.

"Gak baik kek gitu, dia lebih tua dari kamu dik. Memang, kamu ngomong bener tapi kamu juga harus paham. Umur dia sama kamu, jauh bedaaaa banget. Gak takut dosa?"tanya Ziya dan menangkap mata gadis itu. Dan gadis kecil itu terhipnotis dengan tatapan Ziya dan menggeleng kepala nya.

"Hehe, bagus sekarang minta maaf sama kakak itu"ucap Ziya. Dan gadis kecil itu langsung berlari menuju Rafa dan menyalim kan tangan Rafa.

"Maapin Naula ya kak"ucap gadis itu sambil nunduk. Rafa mengangguk dan tersenyum lalu Rafa mengelus kepala Naura.

"Ingat kata kakak tadi ngerti?"tanya Rafa. Dan Naura mengangguk lalu pergi ketempat temannya. Rafa melihat jam dan jam Adzan Maghrib sudah mau berkumandang.

"Mending Rafa aja yang adzan"ucap Ziya. Rafa yang mendengar pun langsung melihat kearah Ziya.

"Kenapa?"

"Pengen aja"

"Ok"

Rafa langsung berlari dan meminta izin untuk majelis agar dirinya yang akan berkumandang adzan Maghrib.

"Allahuakbar Allah....Huakbar...."

Sedangkan Ziya kini menikmati lantunan adzan dari suara Rafa. Merdu, itulah yang ada di hati Ziya. Kini telinga Ziya beralih kebelakang. Karna banyak sekali gadis gadis disana memuji calon suami nya.

"Gilaaa suara siapa sih? Bagus banget gila"

"Hooh, Sabilahkan kan kalo gua jadi istrinya"

"AKHHH guabmau dia!!"

"Katanya dia anak tunggal Rakhan"

"Anj!!! Keluarga Sultan itu mana om Raka sering ke Mekkah katanya sih mau buang uang"

"Iyah, uang dia makin hari makin bertambah malah uangnya di kasih bersedakah. Gua mau banget jadi keluarga dia"

"Apa lagi gua!!!"

"Jiwa plakor gu meronta-ronta"

Ziya kini sudah mulai panas oke kali ini di cemburu Dan langsung saja dirinya beristighfar agar setan setan di sampingnya bisa pergi.

"Astagfirullah, lindungi hamba dari setan setan yang ada di samping hamba"

Kini Ziya dan Rafa keluar dari masjid. Tatapan mereka tertuju dengan geng anak ZAWIR. Mereka terkejut dengan Rafa yang tidak menutup wajah dengan sorban. Biasanya bos dia itu akan menutupi wajahnya dengan sorban jika berdekatan dengan wanita yang bukan mahram nya.

"Weee ada apaan nih? Bos kita kagak nutup wajahnya dengan sorban?"tanya Dika. Dia adalah salah satu anak dari ZAWIR.

"Hmm kalian semua harus tau! Tanggal 30 mereka bakal merid"ucap Adyan.

"Loh? Dua hari lagi dong?"kaget mereka.

"Iyah, dan gua rencana mau ke markas mau ngasih undangan pernikahan. Gua mohon, cuma anak ZAWIR dan anak geng motor lainnya juga sama sahabat calon istri gua Yang lain tutup mulut"jelas Rafa.

"Lah? Berarti di sekolah kalian jaga jarak juga?"tanya Putra.

"Ya enggak lah put, Gua bakal bagi tau sama anak SMA ZUBAIR kalo gu Ama Ziya itu pacaran"ucap Rafa.

"Entar kalo banyak ceramah yang di lontarkan sama istri Lo gimana?"tanya Edo. Kalo kalian tanya.

"Ya juga ya. Gimana jaga jarak aja Ra"ucap Ziya. Raut wajah Rafa berubah kesal. Belum juga sah udh bikin kesal aja.

"Aaaa ga mau"rengek Rafa. Anak ZAWIR kaget dengan tingkah laku Rafa. Emng sering lihat si Rafa rengek tapi ini kek bocah nangis gara-gara gak dapat apa yang dia dapat.

"Busett, bos kita ngalahin bocil"ucap Adyan.

"Dia adalah bayi besar Ziya"ucap Edo.

"Hhh bayi besar dong"ucap putra. Mereka tidak akan takut dengan Rafa. Karna Rafa pernah bilang, jangan pernah takut dengan ketua. Walaupun pangkat dia tinggi tapi tetap saja ketua manusia.

Rafa mengabaikan ucapan teman-temannya dan beralih ke calon istrinya.
"gak usah yahh, gak baik jauhan sama suami. Dosa"ucap Rafa.

"Rafa modus"ucap Ziya.

"Didepan Rafa jangan panggil Rafa tapi cari panggilan lain"ucap Rafa. Kini Ziya berpikir, panggilan apa yang cocok untuk calon suami nya.

"Uda?"

"Uda?"bingung Rafa, Ziya mengangguk dengan cepat dan senyum manisnya. Langsung saja Rafa menutupi muka Ziya dengan sorban.

"Astagfirullah, tutup jangan di buka!"tegas Rafa. Ziya mengangguk dan tidak melepaskan sorban di kepalanya.

"Bagus! Pas udh nikah! Gak ada jauh jauhan! Harus deketan! Harus Deket Uda! Dan Besok Uda nyuruh Abi buat kamu dan sahabat kamu pindah ke kelas Uda"ucap Rafa. Rafa tau arti Uda itu apa. Uda itu sama seperti panggilan Mas. Dan kalian tau lah panggilan Uda itu ada di provinsi mana.

"Lah? K-kok?"ucap mereka semua begitupun Ziya.

"Kenapa? Gak suka?"tanya Rafa. Ziya langsung menggeleng cepat dan memandang dalam mesjid. Tidak mungkin dia harus menatap sang calon suami.

Drett drettt drett

Nada dering itu berasal dari hp Adyan. Lalu Adyan meminta izin untuk mengangkat panggilan itu.

"Ok! Ini undangan kalian, Lo Josua Abang Althea kan? Nih, sekalian buat adik Lo dan kasih juga buat sahabat nya"ucap Rafa.

"Okey Rafa, ya udah gua pulang duluan yah. Ada pekerjaan, lo tau lah"ucap Josua sambil tersenyum ke Rafa. Rafa yang paham tersenyum balik dan mengangguk.

"Iyah, hati-hati!!"ucap mereka semua. Rafa kini menatap kearah Ziya yang ingin menuju motornya.

"Kita ikutin Ziya!"

RAFAIZAN [SUDAH TERBIT!]Where stories live. Discover now