10 - JANGGAL ✓

45.5K 6.7K 1K
                                    

"Gus gak nginep disini dulu?"tanya Jihan.

"Caper"sindir Althea. Iya, kini malam sudah berganti pagi. Jihan yang merasa pun menatap tajam kearah Althea.

"Kamu! Berani-beraninya Ngomong seperti itu!"ucap Jihan.

"Ck, Lo kira gua takut? Kek akhh maaf kak tapi bener kok phfttt"ucap Althea yang menahan ketawa.

"Hmm sepertinya tid-"belum selesai Rafa bicara malah sang istri yang mulai bicara.

"Boleh kok, ya kan Habibi"ucap Ziya. Rafa hanya pasrah saja demi istri.

"Baiklah Habibati"

"Loh? Entar sekolahnya gimana?"tanya Adyan.

"Bego! Kan bokap dia yg punya sekolah jadi bebas"ucap Abi.

"Ya sorry, ya udah kita mau permisi pulang dulu ASSALAMUALAIKUM"

"Waallaikumsalam"

Kini semua tampak sepi tinggal Ziya di tengah dan kanan nya Jihan lalu kirinya Rafa. Rafa langsung saja mengambil lengan Ziya agar masuk ke Ndalem.

"Hehe, permainan di mulai!"

╰(⸝⸝⸝´꒳'⸝⸝⸝)╯

Di Ndalem Ziya merasakan ada yang ganjal dan ini pasti akan terjadi. Hmm, Tapi jika iya sih Ziya rasa yang menang juga dirinya.

"Ck, gabut ngapain yah? Kok tiba-tiba pengen Tumis kangkung"ucap Ziya. Tapi, tiba-tiba dia mendengar Ada yang muntah di kamar mandi. Saat Ziya melihat siapa yang muntah ternyata suaminya.

"Ya Allah mas!! Kok muntah?"

"Gak tau huek, tiba-tiba muntah hiks hiks sakit by di keluarin malah cairan yang keluar"Rafa menangis di pelukan Ziya.

"Huek huek"Rafa mengeluarkan dan mengenai baju nya. Ziya hanya mengelus rambut Suaminya ini.

"Hus hus hus cup cup cup diem ya sayang"ucap Ziya. Ziya tidak jijik dengan muntahan Rafa.

Lalu Ziya membawakan badan Rafa menuju Kasur. Ziya langsung mengganti kan pakaiannya dengan yang baru.

"Kamu tidur dulu aku buat teh jahe ya"ucap Ziya. Saat mau pergi pergelangan tangan Ziya di tahan.

"Mau tumis kangkung"ucap Rafa.

"Okey! Tunggu yah"

Sambil menunggu sang istri masak Rafa malah asik tertidur di kasurnya. Dan, beberapa Jam kemudian akhirnya Ziya datang kedalam kamar.

"Ini kangkung nya by"ucap Ziya. Rafa membuka mata, dia melihat kangkung dan mulai saja Rafa makan Tampa nasi.

Ziya yang mulai janggal pun terjawab betul. Dia akan pergi gitu saja. Ziya melihat suaminya yang berdiri dan mengambil sorban.
"Mau kemana?"

"Mau ke ruangan dulu, Ada yang mau aku ambil gak papa kan aku tinggal sebentar?"tanya Rafa.

"Iyah, gak papa"ucap Ziya.

"Ya udh, aku pergi dulu Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Kini Ziya harus bersiap siap untuk pergi ke suatu tempat. Yang pastinya suami nya itu tidak tau. Dirinya ingin berselingkuh dulu.

"Tunggu aku sayang!"ucap Ziya sambil menatap foto dan tersenyum.

"Keknya betul deh akhh kasih sayangnya bakal berkurang"ucap Ziya. Lalu Ziya pergi di antar oleh supir.

╰(⸝⸝⸝´꒳'⸝⸝⸝)╯

Sedangkan Rafa, ruangan terlihat sangat sepi. Rafa bodo amat, yang di butuhkan mengambil dokumen perusahaan nya yang ada disana. Saat berbalik, dia melihat Jihan disana.

"Assalamualaikum Gus Rafa"ucap Jihan dengan senyum manis.

"Waallaikumsalam"

Lalu Jihan jalan kearah Rafa lalu menggenggam tangan Rafa. Rafa terkejut, dia langsung menghempaskan tangan Jihan.

"Shitt! Gus! Gus harusnya sadar! Aku itu cinta sama Gus! Aku sayang sama gus! Tapi kenapa Gus malah nikah sama dia!"ucap Jihan dengan mengeluarkan air mata.

"Karna saya jodoh dia, kamu bukan tuhan yang bisa nentukan siapa jodoh saya"ucap Rafa dengan tampang datar. Jihan langsung saja mencium pipi Rafa membuat Rafa terkejut.

"USTADZAH JIHAN!"Bentak seseorang. Lalu seseorang itu pergi begitu saja.

Jihan tersenyum, sepertinya rencana dia berjalan sempurna dan pastinya dia akan menikah dengan Rafa. Dan tiba-tiba,

Pesantren jadi pasar sangat ribut gara-gara ustadzah Jihan mencium pipi Rafa. Bertempat dengan Ziya yang pulang dengan senyum manisnya. Dia terkejut dengan pesantren milik umi malah terlihat seperti pasar.

"Astagfirullah ini kenapa?"

"NING ZIYA!"teriak seseorang yang pastinya anak santri.

"Kenapa?"

"Itu, di ruangan Gus Rafa di cium sama ustadzah Jihan"ucap Santri dengan mengatur nafas. Sudah Ziya tebak jika rasa ganjal dia akan terjadi. Ini yang membuat Ziya harus mentap sampai batas mana perempuan ulat itu melakukan aksinya. Tampa banyak waktu dia langsung berjalan mengarah ruangan ustadz dan ustadzah.

Saat membuka, betapa terkejutnya ustadzah Jihan semakin menjadi-jadi. Jihan dan Rafa pun melihat kearah pintu. Jihan yang tersenyum mereng dan Rafa yang mulai mengeluarkan air mata.

"Hiks hiks Huaaaa Ziyaaa"tangisan Rafa pecah membuat Jihan terkejut kenapa Rafa menangis? Ziya langsung merentangkan tangan nya dan Rafa langsung mendorong tubuh Jihan dan berlari menuju Ziya. Ziya tidak marah atau pun kecewa ke arah Rafa. Tapi hati dia marah saat wanita ular itu semakin menjadi-jadi.

"Hiks hiks dia cium pipinya Rapa. Rapa nda cuka"ucap Rafa. Rafa akan mengeluarkan Rapa kecilnya hanya untuk Ziya saja.

"Cup cup cup jangan nangis dong"ucap Ziya.

"Ada apa ini?!"suara tegas milik Fahmi membuat Rafa menangis menjadi-jadi. Fahmi di buat terkejut dengan tingkah Rafa.

"G-gus Rafa kenapa?"tanya Fahmi.

"Hadeh, Wanita itu menggoda suami saya dan mencium pipi membalai tangan suami saya"ucap Ziya sambil menenangkan Rafa.

"Astagfirullah USTADZAH JIHAN! sudah tau anda petugas keamanan kenapa anda yang melakukan itu semua HAAH?!"Emosi Fahmi menjadi-jadi. Tiba-tiba,

"Mana Jihan!"suara tegas milik Raka terdengar oleh Raka.

"Saya!"ucap Jihan dengan semangat.

"Nikahkan saya dengan putra mu! Saya siap jadi yang kedua!"ucap Jihan. Semua terkejut dengan ucapan Jihan.

"Astagfirullah"ucap Ziya.

"Huek huek hiks by sakit"Ucap Rafa, Ziya langsung membawa Rafa ke kamar mandi.

"Rafa!"lalu Zahra ikut dengan Ziya.

"Cih, kau kira aku akan menikahi mu dengan putra ku? Sayang tidak bisa, di dalam keluarga ku di larang yang namanya POLIGAMI! Jika dari Prianya mau. Kau ingin menjadi yang kedua, pasti kau bisa membuat cerita fitnah untuk menantu ku agar dia bercerai dengan Rafa? Hehe, sayang saya tidak merestui hubungan mu dengan dia Tolong sidang akan di lakukan besok"ucap Raka lalu pergi begitu saja.

Jihan tidak memikirkan, Dia hanya tau harus mengambil diri Rafa. Dia lupa, jika keluarga RAKHAN tidak menerima poligami. Jihan bodoh! Bisa-bisanya tidak memikirkan itu.

"AGRHHHH!!!!!!"

Kini Ziya dan Rafa berada di kamar. Rafa tertidur di pahanya sesekali Ziya melantunkan ayat suci Al-Quran. Dan mengelus perut datarnya.

"Nak, Abi mu mengalami mual gara-gara kamu. Sepertinya umi harus siap mendengar ngidam Abi mu"

Ziya mencium kening sang suami. Sebenarnya, Ziya pergi kerumah sakit karena ada yang ganjal Rafa yang mual dan ngidamnya sama. Dan tentang Jihan, dia tau saat jihan menyuruh Rafa untuk menginap. Dan, tentang yang bilang selingkuh. Enggak kok, Ziya pergi ke rumah sakit untuk mengecek dirinya. Dan foto itu, foto pernikahan ku dengan Rafa.

"Permainan nya zaman lama gak asik"

RAFAIZAN [SUDAH TERBIT!]Where stories live. Discover now