32. Kebahagiaan

142K 10.2K 576
                                    

Jangan Lupa vote terlebih dahulu.

Gentala menatap zara yang sedang terlelap, istrinya masih dalam keadaan di bius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gentala menatap zara yang sedang terlelap, istrinya masih dalam keadaan di bius. Gentala mengusap puncak kepala Zara dengan lembut, lalu mengecupnya lama dan terkesan dalam.

“Makasih, sayang.” Ucap Gentala lirih, ia benar-benar sangat bersyukur sekarang. Dan dirinya tidak menyangka akan menjadi ayah secepat ini, di usianya yang beranjak 20.

“Anak gue ganteng banget!” ujar Farel riang, dia tersenyum sumringah. Dan mengusap pipi bayi laki-laki yang ada di ranjang kecil itu dengan pelan, Gentala mendengus, mendengar itu.

“Apa si motiv lo ngomong kayak begitu?!” sarkas Gentala ketus, ia menekuk alisnya menatap Farel tidak suka.

“Ya karena dia anak gue.” Jawab Farel santai.

“Gue yang nanem benihnya anj!”

“Bodo amat si kalo kata gua mah.”

“Anj—”

“Genta, jangan nodain telinga anak gue.” Celetuk Aes sinis, Gentala lagi-lagi mendengus. Ia tidak tahu dengan sifat mereka berdua, menyebalkan sekali.

Bara tersenyum tipis, dia hanya diam dari tadi sambil menatap bayi yang sedang di usap-usap pipinya, oleh Farel. Ia tahu kenapa Ares dan Farel menganggap anak Gentala, menjadi anak mereka juga. Tapi ia hanya diam saja, toh biarkan waktu yang menjawab.

“Alisnya mirip gue ya?” tanya Farel pelan, Ares menatap cowok itu sinis.

“Bibirnya mirip gue, lope.” Timpal Ares riang, dia masih menatap Farel dengan sinis. Sedangkan Farel, cowok itu berdecih.

“Image lu bedua dimana si anjir?! si Ares lagi, gue kira lu dingin kek badboy-badboy gitu. Lah ini ... ?!” desis Bintang, ia menatap keduanya tajam.

Ares terdiam mendengar itu, dia memikirkannya. Benar juga apa yang di katakan Bintang, dirinya kan lelaki yang di kenal dingin, datar, dan tidak peduli dengan apapun. Bahkan saat masa sekolah, ares di panggil oleh semua murid di sekolahnya ‘Iceboy’ lalu kenapa sekarang ia seperti orang bego? ia merutuki dirinya sendiri, lalu berdekhem pelan dan mengubah wajahnya menjadi datar, dan cool.

Sementara Farel tidak peduli dengan itu, ia nampak acuh. Lebih baik dirinya bermain dengan si dede gemeys, pikirnya.

“Lo udah hubungin bokap lo?” Bara mulai bersuara, membuat Gentala melotot.

“Gue lupa!” jawab Gentala heboh, ia segera melangkah keluar ruangan dan mengambil ponselnya di saku celananya.

Sementara mereka yang masih ada di dalam ruangan, merotasikan bola matanya jengah.

“Tu orang perasaan belum umur 20 taun, udah mengidap penyakit amnesia aje.” Beo Farel tak habis pikir.

“Sebenernya kalo menurut gua si, lo harusnya ngaca Rel.” Ujar Bintang, Farel menatap cowok itu melotot.

Everything About Me ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang