25. Tamu Biadab

93.1K 8.5K 348
                                    

Jangan lupa untuk vote terlebih dahulu!

Gentala memutar bola matanya malas saat ketiga temannya itu datang ke rumahnya, sepertinya mereka ini gemar sekali mengganggu aktifitasnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Gentala memutar bola matanya malas saat ketiga temannya itu datang ke rumahnya, sepertinya mereka ini gemar sekali mengganggu aktifitasnya. Entah sedang melakukan apapun, yang pasti membuatnya senang. Tapi malah di ganggu.

“Ngapain si lu pada?!” sarkas Gentala dengan nada ketus dan sinis.

Farel mendengus, “yaelah, lagian gue gabut di rumah.” Balas Farel melengos malas.

“Tau nih Ta, lo pelit banget si,” timpal Bintang berkacak pinggang, menatap Gentala sinis.

Bara mendengus pelan, dia mendorong tubuh Gentala untuk masuk dan membuka lebar pintu utama rumah. Membuat Bintang dan Farel tersenyum sumringah, Gentala melotot dia berdecak keras. Ia melangkah mengikuti mereka yang melemparkan tubuhnya pada sofa. Masalahnya Zara sedang memasak, pasti jika teman-temannya itu tahu, mereka malah akan meminta Zara untuk menyiapkan makanan.

“Istri lu mana ta? sepi amat,” Ucap Bintang menengok kesana-kemari.

“Ngapain lu nyari istri gue hah?!” sarkas Gentala sinis, ia tidak suka istrinya di cari atau bahkan di tatap oleh orang lain. Walaupun ini temannya, bisa saja kan mereka ingin menikung dirinya.

Bintang tersentak, dia berdecih, “Gue nanya doang sialan! kagak mungkin juga gue tikung.” katanya ketus, membuat Gentala memutar bola matanya malas. Namun setelahnya ia melotot, saat mendengar ucapan Bintang lagi.

“Tapi kalo Zara nya mau si, yaudah ayo-ayo aja gue mah.”

Spontan Gentala menggeplak kepala Bintang.

“Lo gak mau ngasih minuman gitu anjing?! kita itu tamu loh,” ujar Farel, menatap Gentala tidak percaya. Bukankah pemilik rumah jika ada tamu, harus memberikan apa saja? seperti makanan dan minuman. Tapi kalo di kasih mobil si, mau. Pikir Farel tak tahu diri.

“Gak ada! sana ambil sendiri.”

Farel berdecak keras, dia menatap Gentala sinis. Kemudian menyandarkan tubuhya pada penyangga sofa, dan memejamkan mata. Gentala yang melihat itu ingin melempar bantal kecil, tapi di tahan oleh Bara. gentala memutar bola matanya malas.

“Maap ye, kemarin gue gak dateng ke acara pertunangan kak Dara.” Kata Bintang pelan, dia mengambil kacang yang ada di meja ruang tamu. Dan memakannya, memang kemarin mereka bertiga tidak datang, karena ada urusan masing-masing.

“Hm.” Balas Gentala singkat, sekaligus mengangguk—memaklumi.

Sedangkan Zara yang masih berada di dapur, dia mengernyitkan dahinya saat mendengar suara berbincang dari arah tamu. Zara berbalik, dan melangkah ingin melihat saja, siapa yang datang.

Everything About Me ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora