10. Kelulusan

139K 13.6K 479
                                    


__________

Selalu tinggalkan jejak ❄️

~

“Ra, kamu mau kuliah dimana?” tanya Anna tiba-tiba, pada Zara.

Zara menundukkan kepalanya, kemudian mengulum bibir, ia ingin sekali kuliah dan meraih pendidikan yang tinggi. Tapi melihat keadaan sekarang, sangat tidak memungkinkan.

“Aku mau kerja aja na ...” jawab Zara gugup, bahkan ia tidak tahu Gentala akan mengizinkannya kerja atau tidak. Karena sehabis ini, dan besok ia akan tinggal di rumah cowok itu.

Menjadi istrinya.

“Hmm, sebenernya lu bisa kuliah Ra. Pake otak pinter lu, tadi aja pas di nyatakan lulus malah peringkat satu.” Ujar Dhea sambil mendengus melihat kepintaran Zara yang cepat, karena semester tengah Zara mendapatkan peringkat ke-3 dari yang lainnya.

Zara hanya tersenyum, membalas ucapan Dhea. Ia akan memberi tahu pada mereka sekarang, bahwa dirinya akan menikah besok dengan Gentala.

“Emmm, k-kalian besok mau dateng?" tanyanya gugup, dan bingung, seperti apa reaksi mereka nanti.

“Kemana?” tanya balik Anna, sambil menatap Zara bingung.

“P-pernikahan aku ...” ujar Zara pelan, ia melihat kedua sahabatnya itu terkejut. Apa lagi Dhea yang sedang minum, cewek itu tersedak dan terbatuk-batuk.

“L—lo mau nikah Ra?” tanya Dhea, sambil menepuk-nepuk dadanya karena tersedak tadi.

Zara menganggukan kepalanya, dan menahan senyum, ia menatap kedua sahabatnya dengan tatapan senangnya.

“Emang ada yang mau sama lo?” tanya Dhea lagi, bercanda, dengan nada menyebalkan, membuat Anna mencubit lengannya.

“Sama siapa Ra? kamu kan udah—?” Kata Anna dan mengabaikan Dhea yang sedang mengaduh, karena di cubitnya tadi.

Zara terkejut dengan reaksi mereka, apa kedua sahabatnya ini lupa? atau mereka masih berpikir bahwa Gentala tidak mungkin bertanggung jawab?

“Kenapa kalian ngomong gitu? aku besok mau nikah sama Gentala,” Ujarnya pelan, takut di dengar murid-murid yang lain.

Dirinya sekarang sedang berada di lapangan menunggu pengumuman. Setelah acara kelulusan tadi di kelasnya, tadinya ia akan langsung pulang tapi mereka malah menyuruhnya untuk tidak pulang terlebih dahulu.

“APA?!” teriak Dhea terkejut, Anna pun sama terkejutnya namun dia tidak teriak lebay, seperti Dhea.

“Iya.”Ucap Zara pelan.

“Gentala mau tanggung jawab Ra? b—bener Ra??” tanya Anna sambil memegang bahu Zara.

Zara mengangguk dan tersenyum simpul, ia tertawa melihat Dhea yang masih terkejut dengan mulut menganga.

“Besok gue dateng Ra! pasti gue dateng. Tapi bentar, kok, si Genta mau Ra? kalo di liat-liat si, kayaknya dia bukan cowok kek gitu.” Ucap Dhea heboh, dan bertanya padanya.

Everything About Me ✓Where stories live. Discover now