17. Kantor Gentala

114K 10.8K 479
                                    

Vote terlebih dahulu! ✨

_________

Zara tidak berhenti tersenyum dari tadi, dirinya sedang menyiapkan makanan untuk di bawa pada suaminya. Iya, Zara akan pergi ke tempat kerja Gentala, lebih tepatnya kantor ayah mertuanya yang akan menjadi milik Gentala.

"Pak, tolong anterin aku ke kantor Genta ya." ujar Zara sopan, pada supir yang selalu mengantarnya kemana saja.

"Siap non," balas sang supir, dan mulai melajukan mobilnya.

Zara tersenyum dia menatap pemandangan di kaca jendela, sebenarnya Zara belum bilang pada Gentala. Dirinya ingin memberikan kejutan pada suaminya itu.

Mobil berhenti di depan gedung yang terlihat besar dan menjulang tinggi, Zara menatapnya sebentar, kemudian turun setelah mengucapkan terima kasih pada Pak Wira. Supirnya.

Zara melangkahkan kakinya pada seseorang yang selalu bertugas untuk menanyakan; resepsionis. Ka tersenyum pada orang itu.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya orang itu.

"Emmm, saya mau ketemu Gent- maksud saya, Pak Gentala." Ucap Zara kaku, karena orang ini menatapnya dari atas sampai bawah. Seperti sedang menilai dirinya.

"Apa udah ada rencana sebelumnya?" tanya orang itu sarkas, matanya menatap Zara sinis.

Zara diam, ia melirik kesana-kemari. Kemudian menggeleng sambil mengulum bibirnya, orang itu menghela nafas.

"Sebenernya kalo kamu datengnya pas pak Gentala lagi rapat, saya bakal usir kamu," Kata orang itu. "Mari ikut saya." lanjutnya, dan menunjukan jalan untuk ke ruangan Gentala.

Zara menatap pintu di depannya dengan senyuman, ia menoleh dan berterima kasih pada orang tadi. Zara masih diam, menarik nafas dalam, kemudian tersenyum kembali. Dan membuka pintu pelan.

"Genta-" Zara tidak melanjutkan ucapannya, ia terkejut saat melihat apa yang ia lihat di depannya.

••••

Gentala menoleh cepat saat mendengar suara istrinya, dia terkejut Zara datang ke ruangannya tanpa mengasih tahu dirinya dulu. Dia melepaskan tangan sekertarisnya yang dari tadi mengganggu dirinya, ini kenapa ia seperti sedang kepergok selingkuh? Gentala menghela nafas kasar.

"Kamu bisa keluar." Ucap Gentala tegas pada sekertarisnya, Kia.

Tapi kia tidak langsung keluar, dia menatap perempuan yang mengganggu aktifitasnya tadi. Menatapnya dari atas sampai bawah dengan sinis, siapa perempuan tidak tahu diri ini? mana gayanya kampungan. Pikirnya.

Zara tersenyum pada Kia, ia mengangkat bahunya singkat saat perempuan itu tidak membalas senyumannya. Kemudian tatapannya teralih pada Gentala, yang memperhatikannya dari tadi.

"Genta," ucap Zara riang, mengabaikan tatapan sinis dari sekertaris suaminya itu.

"Aku bawa makanan, kamu belum makan kan?" tanya Zara, menarik tangan Gentala untuk duduk di sofa.

Kia melototkan matanya, dia mendekat pada Zara dengan tatapan tidak percaya. Berani sekali cewek itu, memangnya dia siapa? bahkan dirinya selalu di acuhkan oleh bosnya.

Zara menyuapi Gentala, dan cowok itu memakannya. Membuat Kia menganga tak percaya, Gentala hanya menatap sekertarisnya sekilas.

"Kamu ke sini naik apa?" tanya Gentala lembut pada Zara.

Kia menutup mulutnya. Bahkan yang selalu ia dengar adalah suara tegas dari Gentala. Tidak lembut seperti ini, Kia mengepalkan tangannya.

"Aku di anter sama Pak Wira," jawab Zara, kembali menyuapi Gentala. Iaa melirik ke arah Kia yang seperti sedang menahan amarahnya.

Everything About Me ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें