01. Sendiri

197K 15.5K 550
                                    

Vote dan komen, selalu tinggalkan jejak kalian <3

❤️❤️❤️

•••🦋•••

Zara sedang berada di rumah sakit hari ini, menatap ayahnya yang sedang di periksa di dalam sana

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Zara sedang berada di rumah sakit hari ini, menatap ayahnya yang sedang di periksa di dalam sana. Tadi ketika zara pulang sekolah dia melihat ayahnya yang terjatuh dari atas kasur. Jadi dia membawanya ke rumah sakit dengan bantuan warga setempat.

Sejak dimana Zara pulang dengan keadaan kacau, dan kakinya yang melangkah sakit. Membuat ayahnya khawatir saat itu, jika melihat dirinya saja sudah seperti itu. Bagaimana jika ayahnya tahu putrinya sudah tidak suci lagi?

Iya, Gentala dua bulan lalu saat sudah melakukan itu padanya. Dia bersikap biasa-biasa saja, dan tetap membully nya seperti biasa. Seakan-akan tidak ada kejadian di mana dia menjadi bajingan di mata Zara.

“B-bagaimana keadaan ayah saya dok?” tanya Zara saat dokter Anston yang dia ketahui namanya itu keluar, dari ruangan ayahnya di periksa.

“Maaf, nona Zara. Pak Adrian tidak bisa di selamatkan. Karena terlambat dikemarikan, itu menyebabkan penyakitnya sudah kambuh dahulu. Sekali lagi saya minta maaf, kami sudah berusaha mungkin. Tapi Tuhan berkata lain.” Ucap dokter Anston menatap Zara prihatin.

Zara terkejut matanya berkaca-kaca, kemudian dia menatap ayahnya yang sudah tidak bernafas itu.

Dia melangkah mendekati tubuh ayahnya yang sudah kaku. “A-ayah.”

Zara mengangkat tangannya dan mengusap pipi ayahnya pelan, lalu menangis terisak pilu. Mengingat dirinya sekarang sudah sendiri, tidak ada siapapun.

“A-ayah kenapa tinggalin Zara, ayah lupa sama janji ayah? ayah bilang mau nemenin aku sampe aku lulus! Ayah bohong!" ucap Zara sambil menangis histeris dan memeluk jasad ayahnya.

“Kalau ayah tinggalin aku, aku sama siapa? ngga ada siapa-siapa lagi ayah. Aku sendiri, a-aku ... ” Zara tidak sanggup melanjutkan katanya, dia menatap wajah pucat ayahnya. Dan terisak pilu.

Kemudian mundur, saat para perawat ingin membawa tubuh ayahnya yang sudah kaku. Adrian akan di kuburkan langsung hari ini, karena tidak ada yang akan mengunjungi jasadnya. Memang tidak ada sanak saudara lagi, jadi lebih baik langsung di makamkan dari pada di diamkan di sini. Kata dokter anston tadi.

-———-

Zara menatap nisan yang terdapat nama ayahnya, ‘Adrian Pratama’, ia mengusapnya seraya tersenyum pelan. Dirinya tidak boleh terus berduka ia harus ikhlas dan menjalani hari dengan biasanya.

Everything About Me ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें