14. Selingkuh?

150K 12.3K 552
                                    

Dari part sebelumnya Zara udah 4 bulan ya, mau masuk 5 bulan jadi udah agak besar kandungannya.
_______________

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠! 😍

“Ra, kita pulang ya,” ujar Anna sambil memeluk Zara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ra, kita pulang ya,” ujar Anna sambil memeluk Zara.

Zara menganggukan kepalanya dan tersenyum, “Hati-hati.”

“Lo yang harusnya hati-hati Ra, suami lo juga belom pulang.” Ujar Dhea terkekeh pelan.

Setelah itu suara bel berbunyi. Zara tersenyum menatap dhea, ia tahu temannya itu ingin menakutinya.

“Ayo ... ”ajak Zara, ketika akan meraih pintu. Tapi terlebih dahulu di buka, dan Zara melihat Gentala lah yang membukanya.

“Kenapa lam—” ucapan Gentala terhenti, saat melihat dua teman Zara. Dia menatap mereka datar,  membuat mereka kikuk.

“Zara, kita duluan. Babay ...” Ucap keduanya, dan bergegas keluar.

Zara menggelengkan kepalanya, ia meraih tas yang ada di pundak Gentala. Dan menarik cowok itu untuk duduk di sofa.

“Kenapa kamu selalu harus nungguin aku buka pintu? kamu kan tau password-nya apa,” celetuk Zara menatap suaminya itu bingung.

“Males.” Jawab Gentala singkat.

“M—males?” Zara menatap tak percaya pada cowok yang ada di hadapannya ini, bagaimana bisa menekan beberapa password saja malas?

Dari pada menunggu dirinya untuk membuka‘kan pintu, bukankah lebih baik menekan password dan pintu otomatis langsung terbuka?

“Mau minum apa?” tanya Zara lembut, mengalihkan pembicaraan.

Gentala mendongak, karena Zara berdiri dan dirinya duduk. Ia menarik tangan cewek itu, mendudukannya di pangkuannya.

“Kenapa?” tanya Zara lagi dengan terkekeh, melihat wajah lelah Gentala.

Gentala menggelengkan kepalanya pelan, ia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang zara. Dan mempersempit jarak, lalu menaruh kepalanya di ceruk leher cewek itu.

Zara hanya mengelus rambut Gentala pelan, dia tahu suaminya ini sangat lelah. Aktifitas seperti ini sudah biasa sebenarnya, hanya saja jantungnya masih berdetak kencang.

“Mandi dulu,” ujar Zara lembut, namun cowok itu malah mengeratkan pelukannya.

“Mau nengokin enggak?” ucap Zara menahan senyum, yang mana malah membuat Gentala menegakkan tubuhnya. Zara terkekeh pelan.

Everything About Me ✓Where stories live. Discover now