28. Save Farel

75.1K 7.7K 134
                                    

Jangan Lupa untuk vote terlebih dahulu.

“Lo ngidam Ra?” tanya Farel, dia menatap Zara yang sedang bersandar di kepala ranjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lo ngidam Ra?” tanya Farel, dia menatap Zara yang sedang bersandar di kepala ranjang. Saat ini dirinya sedang menemani ibu muda ini, ia langsung mengabulkan permintaan Zara yang ingin di temani oleh dirinya.

Zara mengangguk pelan, farel menelan ludahnya dia melipat bibirnya.

“Kenapa orang hamil, ngidamnya selalu aneh?” gumam Farel pelan , tapi Zara mendengarnya. Cowok itu merebahkan tubuhnya dan meletakan kedua tangannya di belakang kepala—menjadikan bantal.

“Gak tahu, aku tiba-tiba aja pengen di temenin sama kamu.” Balas Zara tenang, dia mengambil mangga dengan tusukan yang ada di tangannya—lalu memakannya.

Sedangkan Farel membeku, dia lagi-lagi menelan ludahnya, kasar. Farel melirik Zara sejenak, kemudian menghela nafas. “Lo tenang banget si?! lo mikir dulu gak sama apa yang lo omongin?!” tanya Farel dengan nada ketus, dia mengulum bibirnya menahan sesuatu.

Zara mengerjap pelan, dia menatap Farel dengan bingung. Mengapa cowok itu mengatakan seperti itu? apa ada yang salah dengan ucapannya?

“Emang apa yang salah?” tanya Zara pelan, dia menusuk mangga di mangkuk kecil, dan memakannya lagi.

Farel berbaring menyamping dengan cepat, dia menyangga kepalanya dengan tangan kirinya. “G-gak ada si. Lo udah berapa bulan?” ucap Farel menggeleng, dia mengerjap dan mengalihkan pembicaraan.

“Delapan bulan.” Farel mengangguk mendengar jawaban Zara dia berbaring kembali dengan lurus—menatap langit-langit kamar. Farel menghela nafas pelan, jika di dekat Zara dia selalu mengingat suatu hal yang membuatnya berubah seketika. Farel menggelengkan kepalanya cepat, dia melirik Zara yang masih anteng-anteng saja, memakan mangga-nya seraya menonton tivi.

_______

Bintang mengambil jus buah naga di depannya—di meja, dia meneguknya hingga setengah. Bintang melirik Bara dan Ares yang memakan kuaci sambil menonton ftv di tivi besar, ruang keluarga.

“Kalo di liat-liat, lo bedua cocok!” celetuk Bintang tiba-tiba, membuat aktivitas kedua orang itu berhenti.

“Lo mau mati?” tanya Ares datar, dia melempar kuaci bekasnya, pada Bintang. Tepat, mengenai mata cowok itu.

“Tai lo! gue bilangin bapak lo. Bapak lo nonton Bar ... ” Ujar Bintang merengut, dia ingin melempar kembali—tapi dengan bantal. Bintang mengurungkan niatnya, saat di tatap tajam oleh Ares.

“Galak!” Bintang mendengus kasar, dia memalingkan wajahnya dengan cara seperti orang yang ngambek.

“Mana sifat dewasa lo?” tanya Bara ketus, dia memutar bola matanya malas. Bintang menatap Bara sejenak, lalu tak lama cengengesan. Sekarang Ares yang memutar bola matanya malas.

Everything About Me ✓Where stories live. Discover now