"Lo hamil?" tanya laki-laki di depan Zara saat melihat benda di genggamannya, lalu tertawa sumbang.
"I-iya, k-kamu yang bikin aku kaya gini. Kenapa Genta? sekarang aku gak punya siapa-siapa lagi." jawab Zara menahan isakannya.
"Lo yakin ini anak gue...
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Hari sudah malam, pukul 19.05 Zara berangkat, untuk pergi kerja. Dia berkerja di cafe yang ia lamar seminggu lalu, semoga saja ia bisa membiayai kehidupannya dan anaknya nanti, pikirnya.
Zara mendorong pintu cafe dan tersenyum pada pengunjung, lalu melangkah ke arah kasir yang akan ia kerjakan nanti.
“Malem Annie.” Sapa Zara tersenyum.
Perempuan yang bernama Annie itu menoleh, dan mendapati Zara yang sedang memakai seragam kerjanya, dia membalas senyuman Zara.
“Malem juga Zara.” ucapnya riang.
Zara memiliki teman di tempat kerjanya, Annie. Dia baik sekali, membantunya mengajarkan semua yang harus ia kerjakan. Sebenarnya Zara tidak hanya menjaga kasir, ia juga terkadang mengantarkan pesanan para pengunjung.
Pintu bel berbunyi, menandakan ada pengunjung lain yang datang. Well, cafe ini tidak hanya ada makanan dan minuman saja. Tapi ada beberapa tempat untuk berfoto ria yang bagus, membuat mereka yang berkunjung dan membeli menjadi betah.
“Selamat datang ... ” ucap Zara tersenyum pada pengunjung yang baru datang tadi.
Zara membereskan uang di kasir, dan menghitungnya dengan kalkulator yang ada di sana. Saat bel berbunyi lagi, Zara buru-buru membereskan uang yang ia hitung. Dia akan menyapa pada yang lain.
“Selamat da—” Zara tidak melanjutkan sapaannya saat melihat seseorang di depannya, dia terkejut. Dan orang itu pun ikut terkejut.
“Lo ... kerja?” tanya orang itu, yang tak lain adalah Gentala.
Zara tidak menjawab dia hanya melanjutkan pekerjaan nya lagi, membuat Annie mengernyitkan dahi bingung, lalu ia lah yang melayani Gentala.
Gentala menatap Zara intens, Zara tau ia sedang di tatap. Tapi tidak terlalu peduli akan hal itu, dan Gentala menghela napas pelan. Dia mengambil pesanannya dan duduk di kursi yang tersedia. Sebenarnya Gentala hanya ingin memesan saja, habis itu langsung pulang, tapi melihat Zara, dia jadi duduk di salah satu kursi cafe ini, tidak jauh dari Zara yang sedang menyapa para pengunjung lain.
“Zara, tadi kamu kenal orang itu?” tanya Annie, membuat Zara menoleh.
“Iya ... ” jawabnya pelan.
“Kenapa tadi kamu ga jawab? kamu ada masalah sama dia?” Tanya Annie lagi.
Zara menatap Annie kemudian tersenyum “Ngga ada apa-apa Annie , dia itu di kenal badboydi sekolah jadi aku harus hati-hati,” Ucapnya, seraya terkekeh.
