26. Meet Again

83.3K 7.8K 342
                                    

Jangan lupa untuk vote terlebih dahulu.

Zara menatap langit yang berwarna biru, cantik, dia menatapnya dengan kagum seraya tersenyum tipis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zara menatap langit yang berwarna biru, cantik, dia menatapnya dengan kagum seraya tersenyum tipis. Ia melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam gedung yang menjulang tinggi di depannya, Zara sekarang sedang berada di kantor Gentala. Entahlah, ia ingin sekali bertemu suaminya itu, walaupun kemarin cowok itu libur dan sudah menghabiskan seharian penuh bersama dengan dirinya—dan walaupun ada gangguan, yaitu ketiga teman Gentala.

Zara tersenyum saat semua pegawai menatapnya, semuanya sudah tahu karena memang dirinya sempat ke sini walaupun hanya seminggu sekali. Dia berhenti di depan elevator, menunggunya sampai ada seorang cewek yang berpakaian ketat berdiri di sampingnya.

“Ck, baru aja gue mau romantisan sama Pak Gentala.” Ucap cewek itu sinis, yang tak lain adalah Kia—sekertaris Gentala.

Zara melirik sejenak, dan menatap kembali lurus ke depan. Tapi ia masih melihat Kia di kaca elevator, walaupun buram.

“Caper banget si, sampe bawain makanan segala.”+

Zara menoleh pada Kia yang masih memasang wajah sinis padanya, ia tersenyum tipis dan mengangguk pelan. “Maaf mbak, tapi saya istrinya. Sudah kewajiban saya buat melayani suami saya. Mas Gentala.” Jawab Zara masih tersenyum, dan menekan kata ‘mas Gentala’. Membuat Kia mendengus tidak percaya.

“Gak usah sok deh, lagian kayaknya, lo gak se level sama Pak Gentala.” Ucap Kia sinis, serta memutar bola matanya malas.

“Iya, saya tau kok mba. Walaupun saya mau pake baju sederhana kayak gini, baju daster, baju rombeng-rombeng pun kayaknya Gentala bakal tetep suka.” Kata Zara skeptis, ia menelan ludahnya kasar sebelum melanjutkan ucapannya. “Apalagi kalo pake baju seksi sama ketat kayak mba, pasti Mas Gentala makin suka sama saya.” Lanjut Zara tersenyum manis.

Kia menatap tidak percaya pada Zara, baru kali ini ada orang yang berani berkata frontal seperti itu padanya. “Cih, sombong banget. Gue tau nih, pasti yang ada di kandungan lo bukan anak Pak Gentala kan? Ngaku-ngaku doang, biar Pak Gentala mau tanggung jawab.”

Zara mengedikan bahunya acuh tak acuh, ia melangkah masuk ke dalam elevator. Lalu tersenyum manis pada Kia yang menatapnya tidak suka, ia menekan tombol khusus untuk ke ruang Gentala. Zara menghela nafas pelan, bukan kali ini saja sekertaris suaminya itu mengatakan kata-kata sinis atau bahkan pedas padanya. Jadi Zara tidak terlalu menanggapinya dengan serius, orang seperti itu biasanya hanya ingin di tanggapi dan membuatnya emosi. Lalu merasa dirinya menang. Zara sangat hafal dengan sifat seperti itu.

_______

Zara mendongak saat elevator yang ia tempati terbuka, ia ingin melangkah tapi terkejut saat mendapati seseorang yang pernah bertemu dengannya—Ares.

Everything About Me ✓Where stories live. Discover now