05. "Gak usah caper."

161K 14.1K 548
                                    

Zara duduk di bankar menatap Gentala yang sedang mengobati lengannya, ia melihat wajah ketus Gentala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zara duduk di bankar menatap Gentala yang sedang mengobati lengannya, ia melihat wajah ketus Gentala. Zara menganggap bahwa tindakan Gentala hanya takut anaknya terluka, bukan dirinya.

“Apa?” tanya Gentala ketus, ia tahu Zara memperhatikannya sedari tadi.

“Makasih ... ” ucap Zara tulus.

Gentala menatapnya sebentar dan mendengus, ia tidak membalas ucapan Zara. Ia mengambil perban untuk menutupi luka bakar yang ada di lengan Zara.

“Lain kali gak usah caper.” Ujar Gentala yang masih menggunakan nada ketus.

Zara mengernyitkan dahinya, dan menatap Gentala yang sedang membereskan kotak p3k. “Maksud kamu?”

“Tuh.” Gentala mengarahkan dagunya ke lengan Zara.

“Aku ga caper, tadi adik kelas ga sengaja numpahin kuah bakso, Genta.” Balas Zara pelan.

“Sama aja.” Ucap Gentala tidak jelas.

Zara menatap Gentala dengan terkejut, kenapa sikap Gentala selalu berubah-rubah? Seolah-olah dia menyuruh Zara untuk berdebat.

“Terserah kamu.” Pasrah Zara ia beranjak dari bankar. Lebih baik dirinya pergi, dari pada nanti malah berdebat panjang dengan lelaki itu.

Tapi sebelum Zara jauh dari bankar yang ia duduki tadi, Gentala menarik tangannya kasar. Kembali kasar, tidak selembut tadi di kantin.

“Berani ya lo sama gua sekarang?!” Sentak Gentala dengan nada sedikit tinggi.

Zara terkejut, dan berusaha melepaskan cengkraman Gentala yang semakin kencang. Ia memundurkan tubuhnya, sampai mentok pada bankar di belakangnya.

“Lo lama-lama nyebelin juga ya.” Ucap Gentala dengan smirk sarkas.

“E—enggak Genta, a-aku cuma mau balik ke kelas.” Jawab Zara gugup, dirinya ketakutan sekarang.

Karena bukan sekali duakali Gentala membentaknya, dia bahkan pernah menjadi olokan semua orang hanya karena waktu itu, ia di bentak Gentala dan semua orang menganggap dirinya salah. Padahal Gentala memarahinya, cuma karena salah membeli minuman, yang dia suruh.

Gentala mendorong tubuh Zara pada bankar, lalu menindihnya. Membuat ketakutan Zara bertambah, ia tidak trauma, hanya saja cuma takut. Takut kejadian waktu itu terulang.

“Gua bakal ngelakuin itu lagi, kalo lo ngebantah Zara.” Desis cowok itu dengan seringainya.

“G-genta, i-ini di uks,” Tegur Zara sambil mendorong tubuh Gentala.

Everything About Me ✓Where stories live. Discover now