Didalam masih ada dua orang lagi, Ares pun duduk disalah satu bangku itu. Kakinya dari tadi tidak diam, ia mulai memejamkan matanya membayangkan hal yang bisa melupakan kalo ia akan di interview.

Tiba-tiba namanya dipanggil oleh salah satu panitia. Ares pun pergi kedepan.

“Wow, merakyat dia” ucap Aryo dengan seringainya. Ares mengepalkan tangannya.

Melihat itu Daniel langsung menyikut Aryo. “Yo, apaan si lo?” Aryo hanya terkekeh.

“Oke, Res. Apa keahlian lo?” tanya salah seorang panitia.

“Gu-” terpotong Ares oleh Aryo.

“Nggak guna dia, nggak ada keahliannya” ucap Aryo dengan seringainya. Tara yang berada disampingnya langsung menginjak kaki Aryo. “Apa si, Tar? Emang bener” lanjutnya.

Ares mulai terpancing emosi dengan omongan Aryo barusan, ia mengepalkan tangannya menatap Aryo dengan tatapan yang tajam seolah ingin menghabisi Aryo.

Aryo, Daniel dan Tara memang ikut menjadi panitia inti. Tapi, Ares. ia memilih untuk tidak ikut sebagai panitia inti.

Saat Atena sedang menunggu Ares diluar aula, ibu Wati tiba-tiba datang menghampirinya.

“Lho, Atena. ko malah nunggu diluar? tunggu didalam aja” ucap Wati seraya memegang tangan Atena.

“Sa-saya nggak ikut bu” ucap Atena yang terbata-bata.

“Ko nggak ikut? ini kan acara angkatan kamu, jadi wajib untuk angkatan kamu ikut serta dalam acara ini. Udah ayo, sekalian ibu mau kedalam juga”

“Ta-ta-pi bu, saya-” Wati langsung menarik Atena untuk masuk kedalam aula.

Saat Atena masuk Ares baru saja berjalan kembali ketempat duduknya. Bu Watu langsung mengajak Atena kedepan.

“Tunggu-tunggu nih ada satu lagi yang belom di interview”

Tara membelalakkan matanya saat melihat Atena. “WHAT?! ngapain dia disini?”

Salah satu orang yang duduk di barisan panitia itu keluar dari aula saat Atena berada didepan.

Selesainya Atena di interview ia langsung keluar bersama Ares.

“Katanya lo nggak mau ikut tapi ko ikut juga?” tanya Ares pada Atena yang baru saja keluar dari aula.

“Ya emang gue nggak mau ikut, orang dipaksa tadi sama bu Wati. Tapi ya udah lah, orang ujung-ujungnya gue akan ditaro di seksi kebersihan”

“Dih apaan dah, orang dari jawaban lo aja semuanya menuju ke panitia perlengkapan”

Para panitia pun keluar dari aula tersebut, dan salah satu orang yang keluar tadi pun kembali.

“Weh, V. Lo kemana aja si?” tanya salah satu panitia itu.

“Gue...abis dari belakang, kebelet banget soalnya. Sorry ya” ucap cowo yang dipanggil V.

“Oh ya, nih daftarnya empat orang tadi. Tadi kita udah diskusi Ares dimasukkin ke seksi dokumentasi, Aron sama bintang masuk ke seksi keamanan dan Atena...semua udah pada setuju dia masuk di seksi kebersihan”

Atena yang mendengar itu langsung menatap Ares dengan muka datarnya. “See, percuma” ucap Atena lalu pergi meninggalkan Ares. Ares pun menyusulnya.

Cowo yang dipanggil V itu langsung berbisik. Dan panitia yang ia bisiki pun terkejut. “Lo serius?” ia pun mengangguk.

Setelah bel pulang sekolah semua siswa berlarian menuju mading untuk melihat nama mereka.

Beda dengan Atena yang langsung pergi keluar gerbang. Diikuti Ares dari belakangnya.

“Kita nggak mau liat dulu?” tanya Ares.

“Ngapain? kan tadi udah denger, lo di dokumentasi dan gue kebersihan” jawab Atena.

“Jadi pulang aja nih kita?”

“Nggak lo ikut gue, kita ke kafe. Mulai hari ini lo boleh kerja di kafe gue”

Ares membelalakkan matanya serya memegang bahu Atena. “Lo serius?” Atena mengangguk. “Makasih Atena” lanjutnya memeluk Atena.

🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Duh maaf nih buat pembaca setia Teres kemarin aku nggak upload, soalnya seharian aku ngerjain tugas kimia yang super duper buanyak itu 😫
Ditambah setelah aku selesai ngerjain tugas itu, tanganku pada pegel-pegel semua 😭😭
Dan maaf hari ini aku uploadnya kemaleman, soalnya tadi aku abis vaksin ke ✌🏻

Mo tanya dong, kalian udah ada yang vaksin belom?

TERES (Selesai)Where stories live. Discover now