-PROLOG-

191 6 1
                                    

Suara nyanyian kencang yang juga diiringi oleh para manusia lainnya disana membuat Anela semakin terlarut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara nyanyian kencang yang juga diiringi oleh para manusia lainnya disana membuat Anela semakin terlarut.

Fabian syahreza lah pelaku yang telah membuat Anela bagaikan seorang perempuan gila yang sangat mengidolakkan orang itu. Di depan panggung bersama teman-teman satu band nya, Fabian menyanyikkan lagu romantis yang sebelumnya lelaki itu katakkan padanya jika lagu itu diperuntukkan untuk Anela dengar.

Lagu Its You dari Sezairi.

Sikap Fabian yang sangat manis di atas panggung membuat Anela semakin jatuh cinta dibuatnya. Sayangnya, mereka hanyalah sahabat kecil yang hanya dikenal di lingkungan rumah saja.

Mencintai sahabat sendiri dalam kesendirian dan kesunyian adalah pekerjaan Anela di setiap hari nya. Bukan mencintai orang itu karena ingin memilikinya, tetapi karena ingin Fabian bahagia dalam setiap kondisinya.

Anela memang tak pernah mengatakkan jika ia suka kepada Fabian, dan Fabian pun tak menyadari nya entah karena pura-pura atau karena lelaki itu sibuk menjauhi nya.

Setelah penampilan lelaki itu selesai, Fabian langsung saja memberikkan Anela pesan untuk segera ke parkiran karena lelaki itu telah menunggunya disana.

Gadis itu sedikit berlari agar Fabian tak lama menunggu dirinya, sesampainya disana, ia melihat Fabian dengan senyuman lebar nya dan kemeja kotak kotak kesukaan lelaki itu.

"Lama banget sih! Nempel sama om-om dulu ya La?" tanya Fabian dengan wajah julid khas lelaki itu.

"Cari sugar daddy dulu, biasa," balas Anela dengan wajah jahil dan nada yang dibuat seperti anak-anak nakal yang sedang membahas sesuatu.

Fabian tertawa kecil, ia mengacak-acak rambut Anela lalu membukakan pintu mobil untuk gadis itu masuk lebih dulu kedalam, diikuti juga oleh Fabian setelahnya.

Saat mereka baru saja akan segera pergi dari sana, tiba-tiba ponsel Fabian bergetar. Setelah membaca pesan yang ada di ponsel itu, Fabian langsung menatap ke arah Anela dengan tatapan bersalah nya.

"La, kayanya gue gak bisa pulang bareng lo dulu deh,"

"Hah? Kenapa?" bingung Anela sembari meremas tas kecil nya karena merasa takut dengan kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya nanti.

"Temen band gue nanya gue diman-"

"Ah anjir, itu mereka." lanjut Fabian dengan wajah paniknya. Lelaki itu kemudian menatap lagi ke arah Anela dengan tatapan bersalah dan tulus secara bersamaan.

"Pulangnya hati-hati ya," Fabian mulai mengusap kepala Anela perlahan dengan senyuman menenangkan yang selalu lelaki itu berikkan kepada Anela. "Maaf,"

Fabian langsung turun dari mobil dengan perlahan dan bersembunyi, setelah merasa aman, akhirnya lelaki itu berlari ke arah para sahabatnya.

Anela masih terdiam disana, ia bingung harus melakukkan apa. Jujur saja, Anela belum bisa mengendarai mobil ataupun motor, ponsel miliknya juga mati. Mau tak mau, Anela turun dari mobil itu sembari memegang kunci mobil Fabian.

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang